Cover Warta Jemaat 22 Maret 2015

1682 / WG / III / 2015
Minggu, 22 Maret  2015
Tahun XLV

DAVID LIVINGSTONE
"Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah pemungut cukai dan orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya.“ (Matius 9:9). 

David Livingstone dilahirkan di Blantyre, skotlandia, pada tanggal 19 Maret 1813. Ayah bundanya torgolong kaum rendah, dan ia pun diasuh dalam kemiskinan. Orang tuanya demikian miskinnya, sehingga pada umur sepuluh tahun ia perlu bekerja pada sebuah pabrik.
Walaupun pada mulanya ia tidak berniat untuk menjadi utusan Inji, akhirnya ia menyerahkan diri untuk pekerjaan Tuhan di Tiongkok, namun Tuhan menempatkannya di Afrika. Dr. Livingstone seorang utusan Injil yang besar, seorang dokter yang berbudi tinggi, seorang dermawan yang berbudi luhur. Meninggalkan profesinya untuk menjadi hamba Kristus.
Demikian juga Matius sebagai pemungut cukai mempunyai pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, sehingga ia menjadi orang kaya. Namun dengan kekayaannya itu ia tidak dapat hidup bahagia, karena dibenci oleh banyak orang. Pada jaman itu para pemungut cukai dianggap najis oleh rakyat Israel. Matius merindukan kasih, karena setiap hari ia menghadapi orang yang membenci dirinya. Karena itu ketika Tuhan Yesus dengan penuh kasih memanggil dia, dengan senang hati Matius meninggalkan pekerjaannya untuk mengikut tuhan Yesus. Matius rela melepaskan keuntungan duniawi untuk mengikut Tuhan Yesus yang mengasihi dia. 
Sikap Matius itu baik dan benar, karena segala sesuatu di dunia ini baik kedudukan maupun kekayaan tidak akan dapat menjamin keselamatan kekal hidup manusia. Hanya yesus saja yang mampu menjamin keselamatan kekal. Hanya Yesus saja yang dapat memberikan kebahagiaan sejati kepada manusia. Meninggalkan segala yang menghambat hubungan kita dengan Tuhan Yesus itu tidak rugi, karena hanya dengan mengikut Tuhan Yesus saja kita akan dapat hidup bahagia. 
BUKALAH TELINGAMU, AGAR DAPAT MENDENGAR PANGGILAN TUHAN DAN MENGIKUT DIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar