Cover Warta Jemaat 07 Desember 2014

1667 / WG / XI / 2014
Minggu, 07 Desember  2014
Tahun XLV

BUKAN ILMU PENGETAHUAN
“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.  (Filipi 2:8) 

Kita akui sebagai anak-anak Tuhan, kita punya kewajiban untuk tetap belajar. Tetapi di dalam kita mempelajari Firman Allah, tidak untuk sekedar tahu sebagai ilmu pengetahuan, tetapi untuk mengenal kebenaran firman Allah dan taat melakukan apa yang Firman Tuhan perintahkan. Tuhan Yesus sendiri belajar dari apa yang dideritaNya. Dia taat sampai mati, sekalipun penderitaan yang dialamiNya begitu luar biasa dan tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Dia menderita jasmani dan rohani; secara jasmani Dia menderita siksaan ketika dipaku di atas kayu salib, dicambuk, diludahi; secara rohani, Dia menderita karena terputus hubungannya dengan Bapa yang dikasihiNya, karena la harus memikul dosa seisi dunia. Penderitaan rohNya dapat kita baca: "Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46).
Bagaimana tanggapan kita mengenai penderitaan? Penderitaan yang kita alami, mungkin merupakan suatu keadaan atau hal yang tidak kita sukai, tetapi Allah memperkenankan kita mengalaminya. Penderitaan bukan dari Allah dan Dia tidak pernah menciptakan penderitaan. Semua penderitaan datangnya dari iblis. "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Perlu kita ketahui, penderitaan itu dapat berupa penyakit, ekonomi, kegagalan dan sebagainya. Iblis dapat memberikan penderitaan ini pada orang percaya, hanya apabila Allah mengijinkannya; jadi iblis harus minta ijin pada Allah lebih dahulu. Memang Allah juga bisa memberikan penderitaan, dengan tujuan untuk membentuk kualitas iman kita, agar kita mau taat kepada Allah. 
Jika pada saat penderitaan ini kita tetap mengeraskan hati kita, dan kita tetap berbuat pelanggaran terhadap pintahNya, maka didikan yang keras ini perlu diberikan, supaya kita sadar akan kesalahan kita dan mau kembali kepada jalan yang Allah tunukkan kepada kita. 
"DASAR FIRMANMU ADALAH KEBENARAN DAN SEGALA HUKUM-HUKUMMU YANG ADIL ADALAH UNTUK SELAMA-LAMANYA." MAZMUR 119:160

Tidak ada komentar:

Posting Komentar