Mimbar Gereja u/Warta 14 Desember 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 07 Desember 2014
HARTA TAK TERNILAI
(Filipi 2:5-8)
Oleh: Pdt. Timotius Hogiono

Dalam ayat yang kita baca Filipi 2:5-8 Rasul Paulus ingin menjelaskan kepada kita orang Kristen bagaimana hidup di dalam dunia ini. Paulus menekankan hidup dalam kesatuan supaya tidak terjadi perpecahan (ayat 1-4). Dan dalam ayat 5-8 Paulus menekankan bagaimana kita meneladani sikap hidup Tuhan Yesus. Karena ada harta yang tidak ternilai di dalam diri Yesus. Apa yang dimaksud oleh Paulus harta yang tidak ternilai dari diri Tuhan Yesus? 

  1. Tuhan Yesus memikirkan orang lain bukan dirinya sendiri (ayat 5-6), Kita harus menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat di dalam Tuhan Yesus Kristus. Menaruh pikiran: Sikap kita harus mencerminkan kehidupan Tuhan Yesus. Pikiran dan perasaan kita harus dikuasai oleh kasih Kristus. Setiap tindakan kita dasari oleh pikiran. Itulah sebabnya pikiran Kristus harus ada dalam hidup kita. Walaupun Kristus setara dengan Bapa tetapi Tuhan Yesus tidak mempertahankan dirinya sebagai Tuhan untuk kepentingan diri sendiri. Yesus tidak mempertahankan ke Allahannya sehingga Yesus mau lahir sebagai manusia yang setara dengan kita. Yesus sebagai anak Allah yang mau tunduk kepada Bapa.
  2. Tuhan Yesus rela melayani orang lain (ayat 7). Walaupun Yesus sebagai pribadi yang mulia tetapi Dia mengosongkan diri menjadi sama dengan manusia. Menghampakan diri mengambil rupa sebagai seorang hamba. Seorang hamba tidak menunjukkan haknya. tidak ada lagi hak untuk dirinya sendiri. Yesus mengasihi dan melayani kita semua. Yesus memberi bentuk pelayanan untuk kita. Budaya Yahudi, seorang budak tidak mempunyai hak apa-apa lagi. Yesus menyatakan diri sebagai hamba yang tidak mempunyai apa-apa. Sebagai seorang anak Allah Dia mengabaikan diriNya. Yesus Kristus mengenakan tubuh jasmani seperti kita. Kita seharusnya lebih mengasihi Tuhan, karena Tuhan yang sudah menyatakan anugrahNya.
  3. Tuhan Yesus Kristus rela berkorban (ayat 8). Rasul Paulus menggambarkan Yesus Kristus merendahkan diriNya bahkan sampai mati di kayu salib. Pengorbanan Tuhan bukan murahan karena Dia memberikan tubuhnya untuk menebus dosa kita. Pengorbanan Yesus suatu karya yang terbesar dalam hidup kita. Hukuman salib dalam tradisi romawi sebagai seorang penjahat besar. Apabila seorang tersalib berarti dia adalah seorang terkutuk itulah bentuk pengorbanan yang sangat mulia bagi kita. Supaya kita mendapat pengampunan dan pemulihan dalam hidup kita. 

Yesus Kristus sudah memberikan harta yang tak ternilai. Apakah kita juga mau memberikan hidup kita untuk Tuhan? Sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, maka kita juga belajar memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Yesus dimuliakan melalui hidup kita. Amin   

Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar