Cover Warta Jemaat 10 Agustus 2014

1650 / WG / VIII / 2014
Minggu, 10 Agustus  2014
Tahun XLV

PERJAMUAN KUDUS
”Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita”. (1 Korintus 11:31)

Sebuah Klub eksklusif di New York menolak keanggotaan seseorang karena ia seorang Yahudi. Salah seorang hamba Tuhan yang menjadi klub tersebut mencela hal itu dari atas mimbar sebagai “hal yang secara moral patut di cela.” Sikap terkejut melanda orang-orang yang hadir dalam pertemuan itu, karena banyak anggota gereja yang menjadi anggota klub tersebut. Pendeta itu kemudian menambahkan, “Setiap orang yang dengan berbagai macam cara dengan pikiran, perkataan, atau tindakan, tidak layak menerima perjamuan kudus sampai mendapatkan kembali perdamaian dengan Allah.”
Pendeta tersebut memiliki dasar Alkitabiah atas pernyataannya bahwa tak seorang pun layak datang ke hadirat Allah dengan dosa yang belum diakuinya. Dalam 1 Korintus 11, Rasul Paulus menghadapi beberapa anggota gereja yang membanggakan diri sendiri, bersikap memecah belah dan mengakuinya sebagai dosa (ayat 18,21). Ia mendesak mereka berdiam diri sejenak untuk mengoreksi diri mereka sendiri dengan sungguh-sungguh sebelum turut serta dalam perjamuan yang penuh sukacita karena pengampunan yang diberikan Yesus untuk menyelamatkan kita melalui pengorbananNya di kayu salib.
Prinsip tersebut masih berlaku hingga saat ini. Segala sesuatu yang mengganjal di antara kita dan sang Juruselamat, harus dikenali dan di akui sebelum kita ikut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Roti dan anggur dalam perjamuan akan menyegarkan makna pengampunan yang diberikan kepada kita melalui pencurahan darah sang Juru selamat. 
SEBELUM AMBIL BAGIAN DALAM PERJAMUAN KUDUS PASTIKANLAH BAHWA KITA MEMILIKI HATI YANG BERSIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar