Mimbar Gereja u/Warta 17 Agustus 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 10 Agustus 2014
Oleh: Pdt. Agung Gunawan

MAKNA PERJAMUAN KUDUS
(1 Korintus 10:14-24)

Firman Tuhan saat ini tentang bagaimana Rasul Paulus mengingatkan mereka (jemaat Korintus) tentang peristiwa yang dialami oleh orang-orang Israel yang merupakan umat-Nya dalam perjalanan mereka menuju tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Hal apa saja yang mereka nikmati dalam perjalanan mereka menuju tanah perjanjian? Diantaranya adalah Allah meluputkan mereka dari kejaran prajurit Firaun, dengan cara membelah laut teberau. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa setelah semua umat-Nya melewati laut itu maka laut itu menyatu kembali maka seluruh prajurit Firaun mati. Karya keselamatan inilah yang mestinya diingat oleh umat-Nya. Hal yang berikutnya adalah manakala mereka melanjutkan perjalanan dipadang gurun maka pada siang hari Allah melidungi mereka dengan tiang awan dan malam hari tiang api. Bahkan mereka diberi  minum dari batu karang dan makanan oleh Tuhan. 
Namun sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian terbesar dari mereka. Mengapa demikian? Karena mereka menyembah kepada berhala, melakukan percabulan sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang, mereka mencobai Tuhan, bersunggut-sungut, serakah dan melakukan perkara-perkara yang tidak berkenan kepada Allah akhirnya Allah murka dan membinasakan mereka.
Maka kata “Karena itu“, hendak mengatakan dan memperingati kepada jemaat Korintus bahwa lihat orang-orang Israel yang adalah umat-Nya sendiri mengalami kehidupan yang tragis oleh karena mereka hidup dengan sembarangan. Hati mereka tidak percaya kepada Allah justru mereka menyembah kepada berhala. Itulah sebabnya Allah membinasakan mereka! Ia juga merindukan agar jemat Korintus menyadari, mengerti hal itu agar tidak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh orang Israel. Mengapa demikian? Karena jemaat Korintus adalah orang-orang yang telah menerima kasih Tuhan. Lewat pengorbanan Kristus diatas kayu salib. Mereka telah dipersekutukan dan dipersatukan dengan tubuh dan darah Yesus Kristus. Itu juga berarti bahwa Kristus adalah mempelai laki-laki dan gereja-Nya adalah mempelai wanita. Allah tidak mau jika gerejaNya yang adalah mempelai wanita mendua hati sebaliknya Ia rindu agar gerejaNya setia kepada-Nya. Ingat bahwa Ia tidak suka melihat hal itu! 
Untuk itu sebagai  orang yang beriman  kepada Tuhan Yesus Kristus, kita adalah orang–orang yang telah menerima keselamatan lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib; yang berarti kita adalah milik kepunyaan Tuhan.  Apakah kita sudah setia kepada-Nya? Ataukah sebaliknya? 

Diringkas oleh: Pdt. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar