Minggu, 15 Juni 2014
Tahun XLV
SEBUAH PENGANTAR:
UNGKAPAN KEGELISAHAN HATI PAULUS.
(1 KORINTUS 6:1-11)
Kala kasus besar tak lagi menjadi sebuah permasalahan yang besar dan saat kasus kecil menjadi sebuah permasalahan yang besar. Ya, demikian adanya realitas jemaat Korintus yang menjadi pusat dari kegelisahan hati Paulus-khususnya pada pasal 5 dan pasal 6: inses dan perselisihan dalam jemaat. Ada sebuah kontras yang berujung pada sebuah ironi. Di satu sisi, jemaat Korintus tidak membawa persoalan inses kepada pengadilan, namun di sisi yang lain, masalah perselisihan berujung pada pengadilan: pengadilan sekular. Ada tiga hal yang perlu menjadi bahan permenungan kita. Ketiga hal tersebut adalah sebuah wujud alasan dari kegelisahan hati Paulus, tatkala menatap persoalan dari jemaat Korintus:
- Ketidaksesuaian (incongruity) antara “siapa mereka (who they are)” dan “apa yang mereka lakukan”. Paulus dengan jelas mengatakan perkataan yang ditujukan untuk memalukan mereka (5a). Karena, jemaat Korintus adalah orang-orang yang sudah disucikan, dikuduskan, dan dibenarkan (11). Itulah identitas mereka. Namun, apa yang mereka lakukan tak menunjukkan “siapa mereka”. Mereka justru membawa perselisihan internal di hadapan orang-orang yang tidak percaya.
- Kesaksian dari jemaat Korintus. Kesaksian adalah aspek yang diperhatikan oleh Paulus. Tindakan yang dilakukan oleh jemaat Korintus menyiratkan ketidak-bijaksanaan. Paulus menginginkan jemaat Korintus menelaah permasalahan mereka sendiri. Dan tidak diperhadapkan pada orang-orang yang justru tidak percaya.
- Keambrukan rohani (spiritual breakdown). Ini adalah hal yang paling penting. Paulus prihatin dengan kondisi rohani dari jemaat Korintus. Apa yang mereka lakukan, setidaknya menjadi sebuah petunjuk, akan apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan rohani mereka.
Melalui permenungan hari ini, kita diajak untuk merenungkan ketiga hal di atas. Tiga hal di atas, menjadi sebuah landasan pula bagi kita untuk merenungkan perikop ini sepanjang satu minggu ke depan. (KSS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar