Mimbar Gereja u/warta 22 Juni 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu 15 Juni 2014
Oleh: Pdt. Menahem Lazuardi Soetedja

KEADILAN DALAM KOMUNITAS KRISTEN 
(1 Korintus 6:1-11)

Dalam bagian ini Rasul Paulus menasehati Jemaat Korintus yang sedang mengalami perselisihan yang berujung pada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, untuk menyelesaikan perkaranya. 
Disini kita melihat Jemaat Korintus yang adalah umat Tuhan yang telah menerima kemurahan Allah. Tentunya dalam menyikapi berbagai persoalan dan perselisihan yang tidak berarti yang terjadi diantara mereka dapat disikapi dan diselesaikan dalam terang firman Tuhan tanpa melibatkan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Namun  yang terjadi adalah justru sebaliknya Jemaat Korintus yang memiliki identitas sebagai orang – orang yang telah disucikan, dikuduskan dan dibenarkan oleh Allah, mencari penyelesaian pemasalahan mereka dari orang – orang yang tidak mengenal Allah. Tindakan jemaat Korintus yang mencari keadilan dalam perkara – perkara yang kecil dan tidak berarti itu adalah tindakan yang tidak bijaksana bahkan tindakan yang demikian  tidak menujukkan identitas dan kesaksian hidup yang baik. Hal yang telah terjadi di tengah-tengah jemaat Korintus sangat mungkin terjadi juga di zaman sekarang saat ini jikalau kita tidak mawas diri. 
Rasul Paulus lebih lanjut mengatakan sesungguhnya orang-orang percaya akan menghakimi dunia, sebab kemanunggalan mereka dengan Tuhan Yesus Kristus yang kepada-Nya telah diserahi kekuasaan untuk menghakimi segala sesuatu. Semestinya orang-orang percaya dalam persoalan yang mereka alami dapat mereka selesaikan sendiri dengan baik. Akan tetapi justru mereka saling meperkarakan saudara seimannya kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah dan itu adalah kekalahan.
Sesungguhnya orang diluar Tuhan tidak memenuhi syarat untuk mengadili tetapi sebaliknya orang percaya kepada Kristuslah yang seharusnya melakukan hal itu. Hal yang terakhir Rasul Paulus mengingatkan bahwa dahulu memang mereka adalah orang-orang diluar Tuhan yang hanya melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah tetapi sekarang status mereka adalah anak-anak Tuhan yang telah disucikan , dikuduskan, dan dibenarkan dalam Tuhan Yesus Kristus.
Dalam renungan ini, marilah koreksi kehidupan ini apakah keputusan dan tindakan antara saudara-saudara seiman kita bahkan orang lain telah mencerminkan kehidupan sebagai orang yang memiliki status sebagai anak-anak Tuhan ataukah sebaliknya. Tuhan Yesus memberkati amin.

Diringkas oleh: Pdt. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar