1636 / WG / V / 2014
Minggu, 04 Mei 2014
Tahun XLIV
MENANAM DAN MENYIRAM
Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri (1 Korintus 3:8).
Sekali waktu saya menonton film drama tentang pembinaan keluarga di dunia barat. Dalam film itu dikisahkan bahwa agar tidak terjadi pertengkaran di antara anak-anak, maka setiap hari mereka harus mengawalinya dengan doa dan memutar “roda tugas”, yaitu sebuah kertas yang jika di putar, jarum akan berhenti pada posisi tertentu untuk menunjukkan tugas apa yang harus dikerjakan oleh anak tersebut. Misalnya: anak pertama memutar “roda tugas” dan jarum menunjukkan pada posisi “mencuci mobil”, maka pada hari itu tugas mencuci mobil jatuh kepadanya. Dengan demikian orang tua hendaknya menyatakan bahwa semua pekerjaan itu penting dan sama berharganya.
Mana lebih penting: menanam atau menyiram? Keduanya adalah pekerjaan penting. Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat Korintus yang saat itu sedang berselisih paham. Mereka mulai mengunggulkan tugas yang satu dan melecehkan tugas yang lain. Paulus menanam, Apolos yang menyiram. Siapakah yang lebih penting? Yang penting bukanlah Paulus yang menanam atau Apolos yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Mari kita berhenti dari terus-menerus mempertentangkan siapa yang paling penting dalam pelayanan di gereja kita, atau siapa pengkhotbah yang paling hebat yang memberikan Firman Tuhan di mimbar atau hamba Tuhan siapa yang paling “berkuasa” melakukan mujizat tertentu. Mereka semuanya hanyalah pelayan Tuhan. Tuhanlah yang paling penting untuk di tinggikan. Jika anda dipanggil Allah untuk menjadi penanam, menanamlah dengan baik; jika anda di panggil sebagai penyiram, siramlah dengan penuh kasih. Semuanya akan menerima upahnya mahkota kemuliaan di sorga.
MENANAM TANPA ADA YANG MENYIRAM ATAU MENYIRAM TANPA ADA YANG MENANAM MEMBERIKAN HASIL YANG SAMA......KEGAGALAN TUAIAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar