Cover Warta Jemaat 13 Oktober 2013

1606 / WG / X / 2013
Minggu, 13 Oktober 2013
Tahun XLIV

PERSEMBAHAN YANG HIDUP
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

Setiap anak Tuhan pasti ingin punya ibadah yang sejati. Dan memang untuk beribadah dengan baik kepada Tuhan, ada syarat-syarat yang harus kita penuhi. Seperti nasihat rasul Paulus kepada jemaat di Roma, kita harus mempersembahkan tubuh kita, artinya menyerahkan kepada Tuhan sepenuhnya, bukan hanya tubuh jasmani ini saja, tetapi seluruh keberadaan kita, termasuk jiwa dan roh kita serta menjadikan Tuhan "tuan" atas diri kita. Dulu kita adalah "tuan" atas diri kita sendiri, sehingga apapun yang kita kehendaki, kita lakukan untuk diri kita sendiri, tetapi sekarang tidak lagi. Pernyataan Paulus ini ditegaskan kepada jemaat di Korintus, seperti ada tertulis: "..tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." (1 Korintus 6:19,20). Namun demikian masih ada syarat lain yang juga harus kita penuhi, yaitu persembahan yang hidup. Memang konsep persembahan atau korban dalam Perjanjian Lama adalah pencurahan darah korban dan nilai atau harga suatu kurban adalah korban yang "mati". Tetapi dalam Perjanjian Baru, nilai satu korban adalah korban yang hidup. Jadi setiap aspek dari persembahan kita adalah hidup kudus dan berkenan kepada Allah.
Namun demikian, di zaman sekarang ini kita mengetahui masih ada saja umat Tuhan yang tidak sungguh-sungguh beribadah, artinya bila persoalannya sudah tidak dapat diatasi dengan akalnya, bersungguh-sungguh berdoa; tetapi bila persoalannya sudah selesai dan berkat Tuhan mengalir, tidak lagi memikirkan Tuhan, yang dipikirkan hanya bagaimana menambah keuntungannya. Maka adalah penting sekali kita mengerti bagaimana rencana Allah di dalam hidup kita, supaya hidup ini layak di hadapan Tuhan.
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna," Roma 12:2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar