GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 20 Oktober 2013
Oleh: Pdt. Benny Solihin
ABRAHAM DAN LOT BERPISAH
(Kejadian 13:1-18)
Melalui kebenaran firman Tuhan yang kita pelajari pada saat ini ketika kita diperhadapkan dengan kata konflik?. Mungkin ada perasaan marah, kecewa, gelisah yang berkepanjangan. Banyak orang berusaha untuk menghindari konflik, namun konflik itu sebenarnya bagian dari kehidupan manusia. Konflik itu tidak selamanya negatif jika ditangani dengan baik justrtu kita semakin mengenal siapakah Allah kita. Dalam kisah ini kita melihat konflik yang terjadi antara Abraham dan Lot. Abraham dan Lot itu sama-sama peternak juga pengusaha, ketika harta mereka mulai banyak maka mulai timbul keributan dimana sering terjadi pertengkaran antara gembala Abraham dan gembala Lot. Dalam ayat 6-8 dikatakan bahwa konflik itu semakin meninggi antara gembala Abraham dan gembala Lot. Kita melihat bahwa Abraham begitu rendah hati sehingga berinisiatif untuk menyelesaikan konflik tersebut. Abraham menjadi inisiator perdamaian itu, tidak peduli bahwa ia lebih tua dari lot. Demikian juga dengan Kristus, dimana ketika manusia menjadi seteru Allah dan hidup dalam dosa dan membuat hati Allah murka. Manusia tidak menyadari bahwa Allah sang pencipta itu disakiti. Ketegangan semakin tinggi sehingga Allah turun menjadi manusia, menanggalkan jubah-jubah kemuliaan dan menjadi hamba. Kristuslah yang mendamaikan kita dengan Allah Bapa, rela merendahkan diriNya mati diatas kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Didalam tindakan abraham sudah ada bayang-bayang sifat Kristus disana, itulah yang seharusnya di tiru dan dilakukan oleh anak–anak Tuhan. Abraham menawarkan terlebih dahulu kepada Lot untuk memilih (ayat 9).
Sebenarnya Abraham berhak untuk memilih terlebih dahulu karena tanah itu diberikan oleh Allah kepadanya, sedangkan Lot itu keponakannya. Kita melihat Abraham yang adalah sahabat Tuhan menawarkan haknya terlebih dahulu untuk orang lain. Di Zaman apapun tindakan ini tidak masuk akal. Inilah yang Tuhan inginkan tanpa takut kehilangan apapun karena percaya bahwa Allah yang setia itu tidak pernah meninggalkan hambanya yang setia. Keberanian inilah yang harusnya ada didalam diri anak-anak Tuhan. Allah yang sebenarnya berhak untuk membinasakan kita manusia yang berdosa namun Ia menanggalkan semuanya itu karena kasihNya. Setiap umat Tuhan seharusnya belajar dari keteladan Kristus juga Abraham, walaupun Lot telah memilih lembah Yordan yang subur sedangkan harta warisan dari Allah untuk Abraham adalah yang terbaik dan tidak tergoncang karena Ia adalah Allah yang setia.
Setiap anak-anak Tuhan marilah kita menyelesaikan setiap konflik yang terjadi dalam kehidupan kita sesuai dengan kehendak Tuhan.
Diringkas oleh: Ibu Juni K. Telaumbanua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar