1542 / WG / VII / 2012
Minggu, 29 Juli 2012
Tahun XLIII
HARAPAN AKAN KEMENANGAN
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. (1Korintus 15:20)
Kira-kira satu bulan sebelum kematiannya, seorang ateis terkenal bemama Jean Paul Sartre menyatakan bahwa ia merasakan suatu perasaan putus asa yang begitu menekan sehingga ia berkata, "Saya tahu bahwa saya akan mati dalam pengharapan." la kemudian menambahkan, "Tetapi pengharapan membutuhkan landasan."
Ayub memiliki landasan imannya kepada Allah. Tatkala ia sedang mengalami penderitaan dan merasakan bahwa saat kematian akan segera datang, ia mengalami pelbagai perasaan ketakutan, keputusasaan, dan sekaligus pengharapan. Ada saat-saat ketika dirasakannya seolah-olah Allah adalah musuhnya. Namun ia tetap percaya bahwa Tuhan melakukan apa yang benar dan Dia mengasihi anak-anakNya. Pada akhirnya, pengharapan menang atas keputusasaan.
Selama masa 45 tahun, saya telah melayani kebutuhan rohani banyak orang yang akan meninggal. Saya mengamati bahwa mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan mengalami perasaan seperti yang dialami Ayub. Mereka takut mati. Kematian adalah seperti tamu yang tidak diharapkan kedatangannya bagi mereka yang harus menghadapinya pada masa muda atau pada masa-masa gemilang dalam hidupnya. Namun dalam situasi yang demikian pun, mereka yang hidup dekat dengan Kristus menerima anugerah untuk meninggal dalam pengharapan.
Kita yang percaya kepada Yesus, marilah kita landaskan harapan kita pada salah satu dari peristiwa-peristiwa sejarah yang paling baik yang telah tercatat, yakni kebangkitanNya. Terlebih lagi, jika kita "percaya dan taat," keyakinan kita akan Dia pun akan bertumbuh, dan pengharapan mengalahkan ketakutan dan keputusasaan. (HVL)
HIDUP TANPA ALLAH BERARTI MATI TANPA PENGHARAPAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar