Mimbar Gereja u/Warta 05 Agustus 2012

GIA Sby (Kebaktian Penyegaran Rohani)
Kamis, 26 Juli 2012
Oleh:  Pdt. Wahyu Pramudia

CERMIN KEHIDUPAN
(1 Samuel 25:2-35)

Surat Yakobus 1 berkata orang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya sama seperti orang yang bercermin tahu keadaan dan kondisinya tetapi tidak melakukan perbaikan; dengan kata lain Firman Tuhan itu diberikan supaya kita bisa bercermin, melihat diri kita dengan bantuan Firman Tuhan itu dan melakukan perbaikan.
Dalam 1 Samuel 25:2-35 belajar bercermin dari 3 tokoh:
  1. Nabal adalah orang yang berhasil dan sukses dalam meraih sesuatu dalam kehidupannya namun karakternya kasar dan jahat. Suatu hari Nabal melakukan pengguntingan bulu domba, moment seperti ini rawan sekali dengan penjarahan dan perampokan, namun saat itu menjadi aman oleh karena Daud beserta anak buahnya membantu untuk menjaganya dan itu juga diakui oleh anak buah Nabal saat pengguntingan bulu domba. Di tengah keberhasilan dari Nabal ada pertolongan Daud dan anak buahnya (Daud dalam masa pelarian) tetapi Nabal tidak peka, tidak peduli akan kebutuhan mereka yang dalam pelarian membutuhkan air dan makanan. Seharusnya tanpa menjaga ternak-ternak nabal pun, Daud dan anak buahnya layak berhak mendapatkan makanan dan minuman yang waktu itu sudah menjadi kebiasaan bagi orang kaya, berkedudukan. Sebagai rasa tanggung jawab kemanusiaan apalagi Daud dan anak buahnya membantu menjaga ternak-ternaknya. Disinilah konflik terjadi ketika seseorang tidak mau tahu akan kebutuhan orang lain, saat Daud tahu Nabal tidak mau menyediakan makanan dan minuman maka ia pun bereaksi. 
  2. Daud (ayat 12-13, 21) Konflik terpicu karena ketidakpedulian, kepekaan seseorang yang akhirnya mendapat sambutan. Dalam hal ini adalah Daud orang yang diurapi Tuhan mendengar akan sikap Nabal, Daud marah dan hendak membunuh Nabal dan semua yang ada. Kenapa Daud melakukan hal ini? Karena egonya terluka, egonya tersakiti sekalipun dia diurapi Tuhan namun rekasinya berlebihan dalam meresponi sikap Nabal. Daud gagal dalam mengendalikan diri maka Alkitab menghadirkan seorang wanita yang bernama Abigail yang tidak dianggap. Lalu apa yang diperbuat Abigail?.
  3. Yang ketiga adalah Abigail (ayat 18:23-26) Abigail adalah istri Nabal, sebelum terjadi penumpahan darah, Abigail datang kepada Daud dan meminta maaf kepada Daud. Abigail datang untuk menjembatani antara dua pihak yang telah berkonflik. Abigail sadar dan tahu akan kebebalan suaminya dan dia juga mengerti akan kemarahan Daud. Untuk itu Abigail mengakui kebebalan dan kekasaran suaminya namun dia juga mengingatkan akan Daud, jangan karena emosi lalu melakukan hal yang salah dihadapan Tuhan (ayat26) yang akhirnya semuanya bisa terselesaikan (ayat 35).
Dengan adanya 3 tokoh ini membuat kita untuk bercermin siapa diri kita dan bagaimana reaksi atau respon ketika ada yang memicu ego kita. Mintalah kepada Tuhan senantiasa untuk diberi kekuatan supaya kita berhikmat ketika hendak melakukan segala hal. Kiranya Tuhan memberkati.  


Diringkas oleh: Pdm. Anik Sulistyowati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar