RENUNGAN HARIAN
Senin, 27 Juli 2011
INDAHNYA BERINTEREAKSI DENGAN FIRMAN-NYA. (Mazmur 19)
Allah telah menyatakan kemuliaan dan pekerjaan tanganNya melalui ciptaanNya (2-7). Melalui alam semesta ini manusia sebetulnya dapat mengenal hikmat, kekuatan, serta kebaikan Allah. Walaupun alam semesta tidak dikaruniai kemampuan untuk berbicara (4), kebisuan mereka mampu menceritakan kemuliaan Allah sehingga didengar oleh siapa pun, dimana pun, serta kapan pun.
Penyataan Allah tidak berhenti sampai di sini sebab penyataan umum melalui alam semesta tidak mungkin memampukan manusia bertahan dalam kehidupan ini dan memiliki hidup yang berkenan kepada-Nya (15). Karena itu penyataan umum ini diperkaya dengan penyataan khusus Allah yaitu firman-Nya (8-11). Melaluinya Allah menjalin hubungan dengan manusia secara langsung dan menyentuh keberadaan manusia hingga ke pusat kehendaknya yaitu mulai dari akal budi, hati, hingga jiwa. Sentuhan yang dilakukan oleh firman-Nya adalah sentuhan secara pribadi dan bekerja di dalam diri manusia. Manusia yang tersentuh oleh firman-Nya menjadi manusia yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. Apa pun yang terjadi jiwanya tetap segar dan hatinya tetap bersuka. Kesegaran dan kesukaan itu akan memancar keluar dari matanya sehingga orang lain dapat menyaksikannya (9). Ia akan menyadari dosa- dosanya, dan mengerti bagaimana seharusnya ia hidup (12), serta ketidakmampuannya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya (13). Daud menyadari semuanya ini dan dituntun untuk memohon kepada Allah agar dianugerahi kemampuan dan kesempatan untuk hidup berkenan kepada- Nya (14-15).
Jika alam semesta bekerja dalam kebisuannya, firman itu akan bekerja dalam intereaksinya dengan manusia. Karena itu manusia harus mempelajari dan memegang teguh firman-Nya seperti yang diteladankan oleh Daud (12-13).
Renungkan: Betapa indah, sempurna, teguh, tepat, murni, benar dan lebih bernilainya firman Allah dari segala kemuliaan harta dunia, (11). Karena itu jangan biarkan firman itu diam dalam kebisuan karena keengganan kita untuk berintereaksi dengannya. Keindahan dan kekuatannya akan bekerja dalam diri kita jika kita mau menyediakan waktu secara khusus untuk berintereaksi dengannya.
Selasa, 28 Juli 2011
DIMANA KEMULIAAN ALLAH TERJELAS? (Mazmur 19)
Pujangga-teolog Inggris, C. S. Lewis mengomentari mazmur ini sebagai puisi terindah dari semua mazmur dan tulisan terpenting dalam dunia. Mengapa? Mazmur ini menggabungkan kemuliaan Allah dalam keindahan alam (ayat 1-6) dan kesempurnaan Allah dalam firman-Nya (ayat 7-14).
Pemazmur mengakui bahwa bahkan alam semesta pun memberitakan kemuliaan dan karya agung Allah (ayat 2-7). Kita tentu setuju. Tidakkah kebesaran, keteraturan, keajaiban alam membuat kita sadar betapa agung Allah yang telah menciptakan semua itu? Tetapi kesaksian dalam alam terbatas. Kesaksian alam tidak bersifat personal, hanya bagaikan "gema" (ayat 5) tanpa penjelasan dan tidak mampu memimpin orang kepada pengenalan akan Allah. Karena itu pemazmur mengalihkan perhatiannya kepada firman Tuhan (ayat 8-12). Di dalam firman-Nyalah, Allah menyatakan diri dengan jelas. Sifat-sifat Allah seperti sempurna, tak berubah, tepat, murni, suci, dlsb. Terungkap di dalam firman. Firman memiliki sifat-sifat Dia yang berfirman. Sebab itu, bila melalui alam orang menjadi sadar akan kebesaran Allah, maka hanya melalui firman orang boleh mengenal Allah dalam perjanjian-Nya sebagai Tuhan. Namun, tidak berhenti sampai di sini, firman pada akhirnya bertujuan agar orang yang menerima dan mengimaninya, menjadi akrab dengan Tuhan dan mengalami Tuhan membentuk sifat-sifat-Nya.
Renungkan: Firman itu telah menjadi manusia agar yang menerima-Nya menjadi seperti Dia.
Rabu, 29 Juli 2011
KENAL TUHAN MELALUI ALKITAB (Mazmur 19)
Kuasa, kemuliaan, dan hikmat Allah nyata di dalam alam semesta (ayat 1). Langit menjadi tempat bagi Allah untuk menempatkan matahari, bulan, dan bintang. Ketiganya berfungsi sebagai penerang bagi dunia, serta untuk membedakan siang dari malam (Kej. 1:14-19). Meski tidak ada suara atau kata-kata, berita tentang kemuliaan Allah terpancar ke seluruh jagat raya melalui keindahan semesta (ayat 2-5a). Memang tak perlu ada cerita maupun berita, karena panasnya sinar matahari yang menjamah seluruh ujung bumi menjadi bukti tak terbantahkan mengenai keberadaan Allah (ayat 5b-7).
Namun pengetahuan tentang Allah melalui alam tidak sejelas pengenalan yang dinyatakan di dalam Taurat-Nya. Melalui ciptaan kita tahu ada Allah yang mencipta alam. Akan tetapi, pengetahuan tersebut tidak cukup membawa kita mengenal Tuhan secara pribadi. Perhatikan, pemazmur memakai nama "Allah" (ayat 2) ketika berbicara mengenai ciptaan dan memakai nama Tuhan (ayat 8-10) ketika berbicara tentang Taurat. Kata Tuhan (ditulis dengan huruf kapital) berasal dari kata Yahweh. Jika Allah (berasal dari kataElohim) lebih menggambarkan Dia sebagai Pencipta langit dan bumi, maka Yahweh (yang merupakan nama pribadi Allah) lebih menggambarkan Tuhan, Allah perjanjian yang memberikan Taurat.
Pemazmur memaparkan tujuh (menunjukkan angka sempurna) karakter Taurat yaitu sempurna, teguh, tepat, murni, suci, benar, dan adil. Umat Allah yang merenungkan Taurat akan mendapatkan banyak faedah: disegarkan, diberi hikmat dan bersuka cita (ayat 8-9). Sebab itu pemazmur menganggap Taurat lebih indah daripada emas dan lebih manis daripada madu (ayat 11). Bukan itu saja, umat Allah yang berpegang pada Taurat akan terhindar dari banyak hal negatif termasuk kesesatan, pelanggaran, dan tipuan orang jahat (ayat 12-14).
Taurat dapat diartikan sebagai ajaran yang Tuhan berikan di dalam Alkitab. Marilah kita memperlakukan Alkitab sebagai anugerah berharga karena Tuhan memberikannya supaya kita dapat mengenal Dia secara pribadi.
Kamis, 30 Juli 2011
MENGUJI PARA PENGAJAR (Amsal 30:1-6)
Wahyu, bagi beberapa orang hanyalah berarti nama kitab terakhir di Alkitab. Bagi para pengkhotbah yang suka menonjolkan diri sendiri, wahyu adalah karunia yang diberikan Allah kepada mereka secara pribadi. Namun dalam banyak kasus, apa yang mereka anggap sebagai wahyu yang diberikan Allah kepada mereka ternyata bertentangan dengan ajaran-ajaran-Nya dalam Alkitab.
Pernahkah Anda mendapati seseorang yang mengaku mendapat "wahyu" atau "firman" khusus dari Allah? Jika ya, berhati-hatilah. Jika apa yang ia nyatakan ternyata tidak dapat dibuktikan oleh pengajaran Alkitab yang benar, maka kemungkinan terbaiknya itu hanyalah pendapat pribadi. Namun kemungkinan terburuknya, orang itu telah mengajarkan ajaran yang menyimpang, dan tentunya itu bukan pewahyuan yang bersumber dari Allah.
Kitab Suci memperingatkan kita untuk tidak menambah maupun mengurangi apa yang telah diwahyukan Allah kepada kita melalui firman-Nya. Ulangan 4:2 mengingatkan kita, "Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya." Peringatan yang sama terdapat dalam Ulangan 12:32, Amsal 30:5,6, dan Wahyu 22:18. Seseorang yang melakukannya menempatkan diri dalam bahaya karena berusaha menambah isi Kitab yang diilhami Allah.
Jika seseorang berusaha mengajarkan suatu doktrin yang bukan dari Alkitab, waspadalah, meskipun orang itu berbudi pekerti halus dan terkenal. Ujilah ajaran para guru yang Anda dengar itu dengan firman Allah. Jika mereka mengaku mendapat wahyu dari Allah, pastikan bahwa mereka tidak melanggar peringatan yang jelas dari Allah. (DB)
UJILAH SEMUA PENGAJARAN DENGAN KEBENARAN FIRMAN ALLAH
Jumat, 01 Juli 2011
HAUS AKAN FIRMAN TUHAN (Mazmur 119:97-104)
Malam itu, saya baru saja selesai mengikuti pelayanan konferensi Alkitab di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu saya sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang yang juga mengikuti konferensi tersebut. Di barisan belakang kami ada seorang pemuda berusia 20 tahunan. Pemuda ini bercerita kepada kami bahwa ia baru empat bulan mengikut Tuhan Yesus, dan sangat ingin belajar lebih banyak tentang berbagai ajaran dalam Alkitab. Saya mengusulkan agar ia mengunjungi website RBC yang memiliki menu "Discovery Series" sebagai salah satu sumber yang memungkinkan bagi dia untuk belajar sendiri.
Malam berikutnya pemuda tersebut kembali mengikuti seminar dan bercerita bahwa ia tidak tidur sampai pukul 03.30 karena terus membaca dan merenungkan kebenaran Alkitab yang ia temukan dari website RBC. Dengan senyum lebarnya, ia mengatakan bahwa ia tidak akan pernah merasa cukup membaca dan menikmati firman Tuhan (1 Petrus 2:2).
Sungguh besar kehausan rohaninya! Kegembiraan yang dirasakan pemuda tadi dapat mengingatkan kita akan keajaiban Alkitab dan kebenarannya yang memperkaya jiwa. Kita memang dapat dengan mudah tidak mengindahkan firman Tuhan di tengah dunia yang penuh dengan jeritan yang meminta perhatian kita. Akan tetapi, sesungguhnya hanya di dalam Alkitab kita dapat menemukan hikmat Allah bagi setiap pergumulan kita, jawaban Allah terhadap setiap pertanyaan kita, dan kebenaran Allah bagi setiap pemahaman kita. Kita patut merasa haus terhadap kebenaran-kebenaran yang luar biasa ini. (WEC)
BELAJAR ALKITAB MEMBUAT KITA BIJAK; MEMERCAYAINYA MEMBUAT KITA AMAN;
MELAKUKANNYA MENJADIKAN KITA SUCI
Sabtu, 02 Juli 2011
RASA CINTA (Mazmur 119:97-105)
Rasa cinta itu unik. Cinta membuat hati sepasang kekasih tak terpisahkan seperti magnet. Keduanya merasa ingin selalu dekat. Jika berpisah beberapa saat saja, rasa rindu segera menyerang. Siang dan malam, wajah sang kekasih selalu terbayang. Apa yang sang kekasih ucapkan selalu terngiang. Hati menjadi resah, sebelum tiba waktunya mereka berjumpa lagi.
Dalam Mazmur 119, Daud berbicara tentang cinta. Namun bukan cinta pada seseorang, melainkan cinta pada firman Tuhan. Di matanya, merenungkan dan mempraktikkan hukum Tuhan bukanlah sebuah beban, melainkan justru sebuah kesukaan. Hobi. "Betapa kucintai taurat-Mu!" katanya. Ibarat orang sedang jatuh cinta, Daud merenungkan firman itu siang dan malam. Apa yang membuatnya jatuh cinta pada firman Tuhan? Daud menemukan bahwa firman Tuhan itu begitu ampuh. Firman itu menjadikannya orang bijak yang disegani siapa pun (ayat 99-101). Firman itu memberinya janji yang manis dan menghibur saat susah (ayat 103). Firman itu menolongnya membenci apa yang Tuhan benci (ayat 104) dan mengarahkan masa depannya ke arah yang Tuhan mau (ayat 105). Bagi Daud, orang yang tidak hidup dekat dengan firman, mengalami kerugian besar!
Seberapa besar rasa cinta Anda pada firman Tuhan? Bagi Anda, apakah membaca Alkitab merupakan kesukaan atau beban? Pandanglah firman Tuhan sebagai e-mail harian penting dari Tuhan bagi Anda. Ada banyak janji, nasihat, petunjuk hikmat yang Tuhan ingin sampaikan kepada Anda setiap hari. Baca dan renungkan. Jangan dilewatkan, nanti kita yang rugi. (JTI)
ISI FIRMAN TUHAN BUKANLAH ATURAN YANG MENEKAN MELAINKAN KABAR BAIK YANG MEMBEBASKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar