Mimbar Gereja u/Warta 26 Juni 2011

GIA Sby (Darmo Harapan sore)
Minggu, 19 Juni 2011
Oleh:  Pdm. Anik Sulistyowati

TUHANLAH KEKUATANKU
(Mazmur 18:1-20)

Mazmur ini ditulis oleh Daud pada puncak kejayaannya namun pasal 18 ini lebih mengungkapkan pertolongan Tuhan atas kehidupan Daud. Daud menyadari bahwa penyertaan Tuhan dinyatakan dalam hidupnya. Saat itu Daud bukan berada dalam keadaan yang menyenangkan tetapi dalam kondisi dikejar-kejar oleh musuhnya, namun dia mengungkapkan satu puijian (ayat 2) yang dikatakan oleh Daud kepada Allah walaupun dalam kondisi yang sulit, Daud memiliki kehidupan yang intim dengan Tuhan, sehingga tidak ada penghalang bagi dia untuk tetap mengasihi Allah dan mengucap syukur. Bagaimana Daud bisa melewati ini semua sehingga ada kualitas iman. Kualitas hubungan antara pemazmur dengan Tuhan yaitu:
  1. Pengalaman hidup yang berat yang dialami oleh pemazmur (ayat 4-6). Namun Allah mendengar jeritan Daud yang tidak berdaya (ayat 7). Dengan adanya pengalaman ini semakin yakin akan kebaikan dan kasih Allah.
  2. Pengalaman hidup yang berat membuat Daud punya kesempatan untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah. Daud dalam kondisi yang begitu berat ketika dikejar oleh musuhnya tidak mengandalkan kekuatan manusia tetapi Daud benar-benar bergantung kepada Allah, tidak ada sedikit pun bagi daud untuk berpikir mengandalkan manusia. Bagi pemazmur, ketika berkata: Tuhan itu gunung batuku yang tak akan goyah atau perlindunganku itu bukan hanya sekedar teori tetapi sebuah bukti betapa Daud menyadari perlindungan dan pertolongan Allah. Dalam sepanjang kehidupannya,  Daud terus belajar untuk bergantung dan mengandalkan hanya kepada Allah saja.
Jadikanlah pengalaman hidup yang berat yang kita alami untuk semakin memahami dan mengetahui kehendak Allah serta hidup dalam pengenalan yang benar akan Allah, hingga hidup kekristenan kita semakin memuliakan Allah dan nama Tuhan dipermuliakan, amien.

Diringkas oleh: Ibu Juni K. Telaumbanua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar