Cover Warta Jemaat 02 Agustus 2009

1383 / WG / VIII / 2009
Minggu, 02 Agustus 2009
Tahun XL

BUKAN OMONG KOSONG

"Kamu adalah garam dunla. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diaslnkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang" (Matius 5:13).

Seorang anak laki-laki dari suatu daerah miskin di London diajak berkemah oleh beberapa orang Kristen selama liburan musim panas. Ketika pada hari pertama makanan dihidangkan di meja, anak itu segera hendak mulai melahapnya. Maklumlah, ini baru pertama kali ia mendapatkan makanan yang nampaknya sangat lezat.
Tetapi dia dilarang dan diberitahu. bahwa mereka akan lebih dahulu mengucap syukur kepada Tuhan. Bagi anak tersebut, hal berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan, hanyaiah membuang-buang waktu. Namun nampaknya sedikit demi sedikit, dari hari ke hari, dia mulai mengerti apa artinya mengucap syukur sebelum makan.
Setelah liburan selesai dan anak laki-laki tersebut pulang ke rumahnya ia mempraktekkan kebiasaan yang sama. yaitu mengucap syukur sebelum makan. Ketika ia pertama kali melakukan hal itu di rumahnya dia dipukul oleh ayahnya, dan ayahnya mengatakan dengan suara penuh kemarahan." Kami tidak suka mendengar omong kosong itu di sini." Pada waktu makan berikutnya, anak laki-laki tersebut berdiri lagi dan mengucapkan doa syukurnya. Kali ini kakaknya memukul dia lebih keras daripada pukulan ayahnya. Walaupun anak laki-laki ini dilarang untuk berdoa sambil mengucap syukur kepada Tuhan, ia setiap kali tetap berdoa. Pada waktu makan berikutnya lagi anak laki-laki itu berdiri dan mengucapkan doa syukurnya kembali. Saat itu kakaknya sudah siap hendak menghajarnya, tetapi ayahnya mencegah sambil berkata: “Jangan! Bagaimana pun juga dia tidak omong kosong. Biarkan saja".
Tuhan Yesus berkata kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya: "Kamu adalah garam dunia ". Ini bukan suatu ucapan yang biasa. Di dalam setiap kata yang kita ucapkan harus nampak bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Sebaiknya tidak ada omong kosong pada diri kita. Biarlah setiap kata yang kita ucapkan memberi cita rasa. Terlebih pada zaman ini, di mana orang cenderung lebih banyak menggerutu daripada bersyukur. Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yesus dan memuji Dia, sebab Dia layak menerima semua itu. (E).

HENDAKLAH UCAPAN BIBIRMU BUKAN OMONG KOSONG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar