Renungan Harian Sepanjang Minggu
Senin, 03 Agustus 2009
APA YANG ALLAH PERBUAT DALAM DIRI KITA? (1 Korintus 6:1)
Bacalah 1 Korintus 6:1: 11 ”Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita”. Salah satu hal yang Allah perbuat di dalam diri kita dan bagi kita ketika Dia menyelamatkan kita adalah menguduskan kita. Menguduskan memiliki dua arti. Pertama, menguduskan berarti memisahkan untuk suatu tujuan yang khusus. Allah telah menebus kita dengan darah Anak-Nya sendiri. Kita adalah milik-Nya dan Dia memiliki tujuan bagi kita. Dia ingin kita menjadi kudus, sebagaimana Dia adalah kudus. Dia menginginkan kita menjadi seperti AnakNya, Tuhan Yesus Kristus. Jadi arti pertama dari pengudusan adalah dipisahkan oleh Allah untuk menjadi kudus. Inilah yang dilakukan Allah satu kali untuk selamanya ketika Dia menyelamatkan kita.
Menguduskan juga berarti mengubah seseorang sedikit demi sedikit sampai ia benar-benar menjadi kudus. Ketika Allah menguduskan kita, Dia memisahkan kita untuk menjadi kudus lalu mulai bekerja di dalam hati kita yang berdosa untuk mengubah kita. Kita akan menjadi semakin tidak berdosa dan semakin kudus. Karya pengudusan Allah berlanjut sepanjang hidup orang percaya. Karya ini tidak akan pernah berakhir dalam hidup ini. Tak seorang pun di bumi ini yang pernah menjadi sempurna. Semakin tua usia seorang percaya, ia seharusnya bertumbuh semakin menyerupai Kristus. Ketika kita pergi ke sorga, Allah akan menyelesaikan karya pengudusan yang telah dimulaiNya di dalam diri kita. Di sorga, kita tidak akan pernah berbuat dosa melainkan kita akan selalu menaati Allah dengan sempurna.
Selasa, 04 Agustus 2009
GAMBAR ALLAH (1 Tesalonika 5:23-24)
Allah menciptakan manusia menurut gambarNya. Dalam banyak hal, kita masih dapat melihat gambar Allah di dalam manusia. Namun, pada saat yang sama, semua manusia sekarang dilahirkan dalam gambar Adam yang berdosa. Dalam pengudusan, Allah memperbarui kita kembali menurut gambarNya. Dosa belum sepenuhnya lenyap dari hati kita, tetapi sekarang kita memiliki diri yang baru, yang ingin melakukan hal yang diperkenankan Allah. Diri yang baru itu akan bertumbuh semakin kuat sementara dosa yang ada menjadi semakin lemah. Inilah pengudusan. Segala sesuatu pada diri kita diperbarui dan bertumbuh di dalam keserupaan dengan Kristus keinginan-keinginan kita, pikiran-pikiran kita, dan perilaku kita.
Rabu, 05 Agustus 2009
DOSA SELALU BERJUANG UNTUK MENANG. (Efesus 4:22-24)
Kadang, tampaknya kita tidak akan pernah menyerupai Kristus. Sangat sulit bagi kita untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan berdosa. Kebiasaan-kebiasaan baru yang menyerupai Kristus begitu sulit untuk dikembangkan. Walaupun demikian, pengudusan adalah karya Allah. Dia selalu menyelesaikan apa yang dimulai-Nya. Kita boleh yakin bahwa Allah akan tetap berkarya di dalam diri kita sampai Dia menggenapkan pengudusan kita dan kita menjadi kudus dan tidak bercela. Bacalah 1 Tesalonika 5:23-24: “23Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya”.
arena dosa masih ada, bahkan di dalam diri orang Kristen, kita mendapati bahwa kita sering ingin berbuat salah. Karena Allah telah menjadikan kita anak-anakNya, kita memiliki karakter yang serupa dengan Kristus yang ingin melakukan hal yang diperkenan Allah. Dosa di dalam kita akan saling bergumul melawan sifat baru kita yang serupa dengan Kristus seumur hidup kita. Kadang-kadang kita sangat ingin berbuat salah dan diperlukan kekuatan yang besar untuk melawannya.
Dosa selalu berjuang untuk menang. Ketika kita menyerah dan berbuat dosa, kita mendapati bahwa kita tidak menikmatinya seperti yang kita bayangkan. Ini karena manusia baru kita ingin menyenangkan Allah dan tidak merasakan damai ketika berbuat dosa. Ketika Allah bekerja untuk menguduskan kita, dosa di dalam diri kita beserta segala kebiasaan dan keinginannya akan berangsur-angsur melemah. Karakter baru kita yang kudus akan bertumbuh semakin kuat dan sikap-sikap baru yang serupa dengan Kristus akan kita miliki. Bacalah Efesus 4:22-24: ”22yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, 23supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 24dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya
Kamis, 06 Agustus 2009
PENGUDUSAN ADALAH KARYA ALLAH. (2 Korintus 3:18)
Seperti pembenaran dan adopsi, pengudusan adalah karya Allah. Kita bisa berusaha sekeras mungkin untuk menyingkirkan dosa kita dengan cara kita sendiri, tetapi kita tidak akan dapat melakukannya. Kita dapat berusaha keras setiap hari untuk mencoba menjadi seperti Yesus; tetapi jika Allah tidak menguduskan kita, usaha kita sama sekali tidak ada gunanya. Karya pengudusan diserahkan Allah kepada Roh Kudus. Ketika Allah memanggil seseorang secara efektif, Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam orang itu. Dia selalu berkarya dalam diri setiap orang percaya, membuat orang itu mengasihi dan merindukan Kristus serta ingin menyenangkanNya dengan menjadi seperti Dia.
Bacalah 2 Korintus 3:18: ” 18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”.
Alkitab memberi tahu kita bahwa kita dapat melihat apakah kita sedang membiarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita dengan memeriksa perilaku kita. Apabila kita menunjukkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri, maka kita hidup oleh Roh Kudus dan bukan oleh keinginan-keinginan lama yang penuh dosa (Galatia 5:22-23: “22Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu”).
Jumat, 07 Agustus 2009
BEKERJA SAMA DENGAN ROH KUDUS (Filipi 2:12-13)
Walaupun Allahlah yang mengerjakan karya pengudusan di dalam diri orang percaya, tidak berarti kita hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Allah menghendaki kita bekerja sama dengan Roh Kudus di dalam pengudusan. Setiap hari kita harus berusaha keras untuk menghancurkan kebiasaan-kebiasaan berdosa dan menolak untuk berperilaku yang berdosa. Setiap hari kita harus berusaha untuk mengikuti teladan Yesus dan mencoba untuk menyenangkanNya. Itulah sebabnya Perjanjian Baru dipenuhi dengan pengajaran kepada umat Allah mengenai cara hidup, cara menjadi kudus, dan bagaimana mengasihi Allah dan sesama.
Allah telah memberi kita berbagai sarana yang harus kita gunakan untuk bertumbuh dalam pengudusan. Membaca Alkitab, berdoa, mendengarkan khotbah, dan beribadah bersama orang lain di gereja adalah hal-hal yang Allah perintahkan untuk kita lakukan agar dapat bertumbuh dalam pengudusan. Kita harus berusaha keras mewujudkan panggilan Allah dan tidak perlu patah semangat jika kita tidak berubah secepat yang kita inginkan. Kita tahu bahwa pengudusan adalah karya Allah. Dia akan terus bekerja di dalam kita sampai akhirnya Dia menyempurnakan kita. Bacalah Filipi 2:12-13: “12Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya”.
Sabtu, 08 Agustus 2009
BELAJAR BERPIKIR SEPERTI YESUS (Kolose 3:5; Roma 12:2)
Setiap hari, berulang kali timbul keinginan dalam diri kita untuk berbuat dosa dan kita sangat menginginkannya. Mungkin seseorang telah melakukan sesuatu yang membuat kita marah dan kita merasa ingin marah! Mungkin kita mengetahui sesuatu tentang seseorang dan kita sangat ingin memberitahukan kepada orang lain, walaupun kita tahu bahwa kita tidak boleh mengatakannya. Mungkin ada hal yang kita pikir bisa kita nikmati ketika melakukannya walaupun kita tahu kalau itu salah. Memang sulit untuk menolak melakukan hal-hal yang berdosa ini ketika ada dorongan yang kuat untuk harus melakukannya. Berusaha untuk tidak melakukan dosa yang ingin kita lakukan sangatlah sulit, sampai-sampai Alkitab menyebutnya sebagai usaha untuk "mematikan" keinginan-keinginan yang berdosa. Kita harus mati terhadap diri kita sendiri dengan tidak melakukan dosa yang ingin kita lakukan apabila kita ingin bertumbuh di dalam pengudusan. Berulang kali kita harus berkata "Tidak" kepada diri kita sendiri ketika kita tergoda untuk berbuat dosa. Bacalah Kolose 3:5: 5Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala”,
Alkitab memberi tahu kita bahwa akal budi kita memegang peranan penting di dalam pengudusan kita. Allah mengubah karakter kita dengan mengubah cara pikir kita mengenai segalanya. Dia mengubah cara pikir kita mengenai hal-hal itu melalui FirmanNya. Kita harus mempelajari Firman Allah setiap hari untuk mengisi pikiran kita dengan apa yang dikatakanNya. Kita akan bersikap seperti Yesus ketika kita telah belajar berpikir seperti Yesus. Bacalah Roma 12:2: “2Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar