Renungan Harian Sepanjang Minggu
Senin, 20 Juli 2009
MANFAAT IMAN (Efesus 1:3-8)
Jika kamu telah beriman kepada Yesus untuk menyelamatkanmu, maka kamu telah menerima beberapa manfaat. Manfaat adalah sesuatu yang membuat segalanya lebih baik bagimu. Seringkali, kita berusaha untuk mendapatkan manfaat. ("Jika kamu dapat mengumpulkan semua PR-mu dalam minggu ini, kamu boleh tidur lebih terlambat 1/2 jam pada hari Jumat.") Kadang kala, kita membelinya. ("Jika Anda membeli tiket masuk untuk sehari penuh di kolam renang, Anda dapat mempergunakan semua papan luncur sesering yang Anda sukai pada hari itu.")
Manfaat-manfaat yang kita miliki setelah kita dipanggil secara efektif telah diberikan kepada kita dengan cuma-cuma! Allah Bapa berencana, jauh sebelum kita dilahirkan, untuk memberikan kepada kita manfaat-manfaat ini. Manfaat-manfaat ini harus dibeli, dan Allah Anak telah membelinya bagi kita dengan darahNya. Roh Kudus yang menerapkannya kepada kita. Manfaat-manfaat ini menjadikan kita jauh lebih baik, bukan hanya setelah kita mati dan pergi ke sorga, tetapi juga pada saat ini, ketika kita masih hidup.
Bacalah Efesus 1:3-8: 3.Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 4.Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5.Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 6.supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. 7.Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 8yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Selasa, 21 Juli 2009
MASALAH TERBESAR (Galatia 3:21-24)
Masalah terbesar yang pernah kita hadapi adalah bahwa kita adalah orang berdosa sementara Allah itu kudus. Kita harus mencari cara untuk menyingkirkan dosa kita dan memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Pembenaran adalah jalan keluar Allah bagi masalah ini. Di dalam pembenaran, Allah mengampuni dosa kita karena Yesus telah dihukum untuknya. Di dalam pembenaran, Allah memperhitungkan kebenaran dari hidup Yesus yang sempurna kepada kita, seolah-olah kitalah yang telah menjalani hidup yang sempurna itu.
Seandainya kita sendiri bisa menaati hukum Allah, kita akan menjadi benar dan pasti kita telah menerima hidup kekal bagi diri kita sendiri.
Bacalah Galatia 3:21b-22, 24: 21B.Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. 22.Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Kita tidak dapat menaati hukum Allah yang kudus karena kita adalah tawanan dosa. Hukum Allah menunjukkan kepada kita betapa mustahilnya bagi kita untuk menjadi benar dengan Allah berdasarkan kemampuan kita sendiri. Hukum Allah menuntun kita kepada Yesus supaya kita mempercayaiNya untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan. Selanjutnya kita dapat diampuni dan dinyatakan telah memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Bacalah 24.Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
Rabu, 22 Juli 2009
KITA DICIPTAKAN UTUK TUJUAN YANG INDAH (1 Yohanes 3:1)
Allah menciptakan kita untuk tujuan yang indah, yaitu mengenal, mengasihi, dan memuliakanNya. Akibat dosa, kita semua terlahir sebagai musuh Allah. Jadi, masalah lain yang serius bagi kita adalah bahwa kita tidak dapat mengenal Allah, padahal itulah tujuan kita diciptakan. Kita terpisah dariNya dan tidak bisa menjadi ciptaan seperti yang seharusnya. Hidup untuk bersenang-senang atau hidup untuk menjadi kaya atau hidup untuk menjadi terkenal atau bahkan hidup untuk mengasihi orang lain tidak akan pernah memuaskan kita.
Kita telah diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar daripada hal-hal di atas. Kita telah diciptakan untuk mengenal dan mengasihi Allah. Salah satu manfaat dari panggilan efektif kita adalah bahwa kita dimampukan untuk mengenal Allah. Tetapi Allah begitu baik kepada kita sehingga kita dapat mengenalNya saat ini bukan hanya sebagai ciptaan yang mengenal Penciptanya. Orang-orang yang telah ditebus oleh Yesus Kristus mengenal Allah sebagai Bapa mereka. Betapa indahnya! Walaupun kita telah berdosa terhadap Pencipta kita, dan menjadi musuh-Nya, Dia menebus kita dan menjadikan kita hamba-hambaNya. Bukan hanya itu, Dia bahkan mengangkat kita menjadi anak-anakNya! Solusi Allah bagi masalah kita yang tidak dapat mengenal-Nya adalah dengan mengadopsi kita.
Bacalah 1 Yohanes 3:1 “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia”.
Kamis, 23 Juli 2009
MASALAH DAN SOLUSINYA (2 Korintus 3:18)
Masih ada masalah lain yang kita hadapi karena dosa: kita tidak mampu menyenangkan atau menaati Allah. Allah menciptakan kita dengan kemampuan untuk menaati-Nya. Adam dapat memilih untuk berbuat baik atau jahat. Tetapi ketika Adam berbuat dosa, ia kehilangan kemampuan untuk melakukan apa pun yang menyenangkan Allah. Manusia masih dapat melakukan hal-hal yang dianggap baik oleh orang lain, tetapi mereka melakukannya untuk menyenangkan orang lain atau agar mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Kebenaran sejati, yang hanya dilakukan bagi Allah, tidak mungkin dilakukan oleh orang-orang yang belum dipanggil secara efektif.
Solusi Allah bagi masalah kita ini adalah pengudusan. Roh Kudus mengubah hati orang-orang yang telah dipanggilNya secara efektif sehingga mereka dapat mengingini dan melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah. Alkitab menyebut hati yang diubahkan ini sebagai "manusia baru." Menerima manusia baru yang menginginkan kekudusan adalah bagian dari pengudusan. Pada saat yang sama, di dalam diri umat Allah masih ada dosa yang tersisa dari cara hidup mereka yang lama. Alkitab berjanji kepada kita bahwa sebelum kita pergi ke sorga, kita akan terus bergumul melawan dosa yang tersisa dalam diri kita. Ketika kita tiba dengan aman di sorga, tidak akan ada lagi dosa apa pun yang tersisa di dalam diri kita yang akan menyulitkan kita. Untuk sementara waktu ini, Alkitab memberi tahu kita untuk mempergunakan hal-hal yang telah Allah sediakan untuk menolong kita bertumbuh. Jika kita melakukannya, Allah berjanji bahwa Roh Kudus akan membuat kita semakin menyerupai Yesus, bahkan ketika kita masih berada dalam hidup ini. Bertumbuh di dalam keserupaan dengan Kristus adalah bagian lain dari pengudusan.
Bacalah 2 Korintus 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”.
Jumat, 24 Juli 2009
TUJUAN UTAMA DARI PERCAYA KEPADA YESUS (Mazmur 16: 11)
Kadang orang berbicara seolah-olah tujuan utama dari percaya kepada Yesus adalah untuk dapat pergi ke sorga setelah kita mati. Alkitab memberi tahu kita bahwa sudah pasti sorga itu indah, lebih indah dari apa pun yang dapat kita bayangkan. Tetapi seperti yang dinyatakan oleh pertanyaan dan jawaban minggu ini, manfaat-manfaat dari percaya kepada Yesus telah dimulai dalam kehidupan ini, bukan hanya setelah kita mati.
Karena manusia berdosa di dalam diri mereka dan karena Iblis bekerja keras untuk terus-menerus mengalihkan perhatian manusia, orang-orang non Kristen tetap menyibukkan diri dengan pekerjaan mereka dan bersenang-senang. Mereka jarang berhenti untuk menyadari betapa sengsaranya hidup mereka tanpa Kristus. Orang-orang yang tidak menikmati manfaat dari pembenaran (dinyatakan benar oleh Allah) menanggung beban rasa bersalah yang teramat berat sepanjang waktu. Jika mereka jujur terhadap diri sendiri, mereka tahu bahwa mereka telah melakukan banyak hal untuk menyakiti diri mereka sendiri dan orang lain serta menentang Allah. Mereka tidak dapat membatalkan tindakan-tindakan mereka dan mereka tidak dapat diampuni tanpa Kristus.
Seseorang yang tidak menikmati manfaat adopsi sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Allah. Ini adalah cara hidup yang sangat kesepian, karena semua sahabat dan keluarga yang baik di dunia ini tidak dapat menggantikan hubungan dengan Allah, padahal untuk memiliki hubungan itulah kita diciptakan. Mereka yang tidak menikmati manfaat pengudusan (Allah memampukan kita untuk terus bertumbuh di dalam kekudusan) tidak akan pernah dapat menaati Allah dan hidup sebagaimana seharusnya. Di dalam hidup ini, berbagai manfaat dari dipanggil secara efektif memberikan sukacita, damai sejahtera, dan kepenuhan hidup yang tidak mungkin bisa diketahui orang-orang non Kristen.
Bacalah Mazmur 16:11 “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”
Sabtu, 25 Juli 2009
DUA MACAM “SAUL” (Efesus 2:12-13)
Di dalam Alkitab ada dua orang yang bernama Saul. Jika kita membandingkan keduanya, kita dapat melihat perbedaan manfaat yang dihasilkan oleh panggilan efektif. Saul dalam Perjanjian Lama adalah seorang raja. la tinggal di istana dan ia dapat memiliki apa pun yang diingininya. Ketika ia memberi perintah, rakyat mematuhinya. Saul (atau Saulus) dalam Perjanjian Baru menjadi Rasul Paulus. Hidupnya penuh dengan kesulitan dan penderitaan, sering tidak memiliki hal-hal yang menjadi kebutuhan mendasar kita dalam kehidupan sehari-hari. la dipukuli, dilempari batu, dipenjara, dan diusir keluar dari banyak kota oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
Saul yang manakah yang menurut pendapat kebanyakan orang hidupnya paling puas dan senang? Tentu saja Raja Saul. Namun kenyataannya bukan demikian. Roh Kudus telah memanggil Saul atau Saulus dari Perjanjian Baru secara efektif
Saulus yang ini telah dibenarkan, dan ia bersukacita karena, dosa-dosanya telah diampuni. la telah diadopsi oleh Allah Bapa, dan ia tahu bahwa berapa pun banyaknya musuhnya, ia adalah anak Allah dan Allah akan selalu mengasihinya. Saulus yang ini telah dikuduskan dan mampu menjalani hidupnya untuk melayani Allah dan menjadi serupa dengan Yesus
Sebaliknya, Raja Saul adalah manusia yang pemarah dan kejam dan sama sekali tidak memiliki damai sejahtera. Iblis selalu datang dan mengganggu pikirannya. Ia menjalani sebagian besar hidupnya dalam pemberontakan melawan Allah dan mati dengan mengetahui bahwa Allah adalah musuhnya dan bahwa ia sama sekali tidak memiliki pengharapan. Kita yang telah menerima manfaat panggilan efektif tidak boleh menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain karena kita tidak berjasa dalam menyelamatkan diri kita sendiri; Allah yang melakukan semuanya. Betapa kita harus sangat bersyukur karena Allah telah menyelamatkan kita dengan memberikan semua manfaat itu dengan cuma-cuma.
Bacalah Efesus 2:12-13 ”12.bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. 13.Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Manfaat-manfaat yang kita miliki setelah kita dipanggil secara efektif telah diberikan kepada kita dengan cuma-cuma! Allah Bapa berencana, jauh sebelum kita dilahirkan, untuk memberikan kepada kita manfaat-manfaat ini. Manfaat-manfaat ini harus dibeli, dan Allah Anak telah membelinya bagi kita dengan darahNya. Roh Kudus yang menerapkannya kepada kita. Manfaat-manfaat ini menjadikan kita jauh lebih baik, bukan hanya setelah kita mati dan pergi ke sorga, tetapi juga pada saat ini, ketika kita masih hidup.
Bacalah Efesus 1:3-8: 3.Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 4.Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5.Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 6.supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. 7.Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 8yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Selasa, 21 Juli 2009
MASALAH TERBESAR (Galatia 3:21-24)
Masalah terbesar yang pernah kita hadapi adalah bahwa kita adalah orang berdosa sementara Allah itu kudus. Kita harus mencari cara untuk menyingkirkan dosa kita dan memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Pembenaran adalah jalan keluar Allah bagi masalah ini. Di dalam pembenaran, Allah mengampuni dosa kita karena Yesus telah dihukum untuknya. Di dalam pembenaran, Allah memperhitungkan kebenaran dari hidup Yesus yang sempurna kepada kita, seolah-olah kitalah yang telah menjalani hidup yang sempurna itu.
Seandainya kita sendiri bisa menaati hukum Allah, kita akan menjadi benar dan pasti kita telah menerima hidup kekal bagi diri kita sendiri.
Bacalah Galatia 3:21b-22, 24: 21B.Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. 22.Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Kita tidak dapat menaati hukum Allah yang kudus karena kita adalah tawanan dosa. Hukum Allah menunjukkan kepada kita betapa mustahilnya bagi kita untuk menjadi benar dengan Allah berdasarkan kemampuan kita sendiri. Hukum Allah menuntun kita kepada Yesus supaya kita mempercayaiNya untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan. Selanjutnya kita dapat diampuni dan dinyatakan telah memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Bacalah 24.Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
Rabu, 22 Juli 2009
KITA DICIPTAKAN UTUK TUJUAN YANG INDAH (1 Yohanes 3:1)
Allah menciptakan kita untuk tujuan yang indah, yaitu mengenal, mengasihi, dan memuliakanNya. Akibat dosa, kita semua terlahir sebagai musuh Allah. Jadi, masalah lain yang serius bagi kita adalah bahwa kita tidak dapat mengenal Allah, padahal itulah tujuan kita diciptakan. Kita terpisah dariNya dan tidak bisa menjadi ciptaan seperti yang seharusnya. Hidup untuk bersenang-senang atau hidup untuk menjadi kaya atau hidup untuk menjadi terkenal atau bahkan hidup untuk mengasihi orang lain tidak akan pernah memuaskan kita.
Kita telah diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar daripada hal-hal di atas. Kita telah diciptakan untuk mengenal dan mengasihi Allah. Salah satu manfaat dari panggilan efektif kita adalah bahwa kita dimampukan untuk mengenal Allah. Tetapi Allah begitu baik kepada kita sehingga kita dapat mengenalNya saat ini bukan hanya sebagai ciptaan yang mengenal Penciptanya. Orang-orang yang telah ditebus oleh Yesus Kristus mengenal Allah sebagai Bapa mereka. Betapa indahnya! Walaupun kita telah berdosa terhadap Pencipta kita, dan menjadi musuh-Nya, Dia menebus kita dan menjadikan kita hamba-hambaNya. Bukan hanya itu, Dia bahkan mengangkat kita menjadi anak-anakNya! Solusi Allah bagi masalah kita yang tidak dapat mengenal-Nya adalah dengan mengadopsi kita.
Bacalah 1 Yohanes 3:1 “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia”.
Kamis, 23 Juli 2009
MASALAH DAN SOLUSINYA (2 Korintus 3:18)
Masih ada masalah lain yang kita hadapi karena dosa: kita tidak mampu menyenangkan atau menaati Allah. Allah menciptakan kita dengan kemampuan untuk menaati-Nya. Adam dapat memilih untuk berbuat baik atau jahat. Tetapi ketika Adam berbuat dosa, ia kehilangan kemampuan untuk melakukan apa pun yang menyenangkan Allah. Manusia masih dapat melakukan hal-hal yang dianggap baik oleh orang lain, tetapi mereka melakukannya untuk menyenangkan orang lain atau agar mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Kebenaran sejati, yang hanya dilakukan bagi Allah, tidak mungkin dilakukan oleh orang-orang yang belum dipanggil secara efektif.
Solusi Allah bagi masalah kita ini adalah pengudusan. Roh Kudus mengubah hati orang-orang yang telah dipanggilNya secara efektif sehingga mereka dapat mengingini dan melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah. Alkitab menyebut hati yang diubahkan ini sebagai "manusia baru." Menerima manusia baru yang menginginkan kekudusan adalah bagian dari pengudusan. Pada saat yang sama, di dalam diri umat Allah masih ada dosa yang tersisa dari cara hidup mereka yang lama. Alkitab berjanji kepada kita bahwa sebelum kita pergi ke sorga, kita akan terus bergumul melawan dosa yang tersisa dalam diri kita. Ketika kita tiba dengan aman di sorga, tidak akan ada lagi dosa apa pun yang tersisa di dalam diri kita yang akan menyulitkan kita. Untuk sementara waktu ini, Alkitab memberi tahu kita untuk mempergunakan hal-hal yang telah Allah sediakan untuk menolong kita bertumbuh. Jika kita melakukannya, Allah berjanji bahwa Roh Kudus akan membuat kita semakin menyerupai Yesus, bahkan ketika kita masih berada dalam hidup ini. Bertumbuh di dalam keserupaan dengan Kristus adalah bagian lain dari pengudusan.
Bacalah 2 Korintus 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”.
Jumat, 24 Juli 2009
TUJUAN UTAMA DARI PERCAYA KEPADA YESUS (Mazmur 16: 11)
Kadang orang berbicara seolah-olah tujuan utama dari percaya kepada Yesus adalah untuk dapat pergi ke sorga setelah kita mati. Alkitab memberi tahu kita bahwa sudah pasti sorga itu indah, lebih indah dari apa pun yang dapat kita bayangkan. Tetapi seperti yang dinyatakan oleh pertanyaan dan jawaban minggu ini, manfaat-manfaat dari percaya kepada Yesus telah dimulai dalam kehidupan ini, bukan hanya setelah kita mati.
Karena manusia berdosa di dalam diri mereka dan karena Iblis bekerja keras untuk terus-menerus mengalihkan perhatian manusia, orang-orang non Kristen tetap menyibukkan diri dengan pekerjaan mereka dan bersenang-senang. Mereka jarang berhenti untuk menyadari betapa sengsaranya hidup mereka tanpa Kristus. Orang-orang yang tidak menikmati manfaat dari pembenaran (dinyatakan benar oleh Allah) menanggung beban rasa bersalah yang teramat berat sepanjang waktu. Jika mereka jujur terhadap diri sendiri, mereka tahu bahwa mereka telah melakukan banyak hal untuk menyakiti diri mereka sendiri dan orang lain serta menentang Allah. Mereka tidak dapat membatalkan tindakan-tindakan mereka dan mereka tidak dapat diampuni tanpa Kristus.
Seseorang yang tidak menikmati manfaat adopsi sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Allah. Ini adalah cara hidup yang sangat kesepian, karena semua sahabat dan keluarga yang baik di dunia ini tidak dapat menggantikan hubungan dengan Allah, padahal untuk memiliki hubungan itulah kita diciptakan. Mereka yang tidak menikmati manfaat pengudusan (Allah memampukan kita untuk terus bertumbuh di dalam kekudusan) tidak akan pernah dapat menaati Allah dan hidup sebagaimana seharusnya. Di dalam hidup ini, berbagai manfaat dari dipanggil secara efektif memberikan sukacita, damai sejahtera, dan kepenuhan hidup yang tidak mungkin bisa diketahui orang-orang non Kristen.
Bacalah Mazmur 16:11 “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”
Sabtu, 25 Juli 2009
DUA MACAM “SAUL” (Efesus 2:12-13)
Di dalam Alkitab ada dua orang yang bernama Saul. Jika kita membandingkan keduanya, kita dapat melihat perbedaan manfaat yang dihasilkan oleh panggilan efektif. Saul dalam Perjanjian Lama adalah seorang raja. la tinggal di istana dan ia dapat memiliki apa pun yang diingininya. Ketika ia memberi perintah, rakyat mematuhinya. Saul (atau Saulus) dalam Perjanjian Baru menjadi Rasul Paulus. Hidupnya penuh dengan kesulitan dan penderitaan, sering tidak memiliki hal-hal yang menjadi kebutuhan mendasar kita dalam kehidupan sehari-hari. la dipukuli, dilempari batu, dipenjara, dan diusir keluar dari banyak kota oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
Saul yang manakah yang menurut pendapat kebanyakan orang hidupnya paling puas dan senang? Tentu saja Raja Saul. Namun kenyataannya bukan demikian. Roh Kudus telah memanggil Saul atau Saulus dari Perjanjian Baru secara efektif
Saulus yang ini telah dibenarkan, dan ia bersukacita karena, dosa-dosanya telah diampuni. la telah diadopsi oleh Allah Bapa, dan ia tahu bahwa berapa pun banyaknya musuhnya, ia adalah anak Allah dan Allah akan selalu mengasihinya. Saulus yang ini telah dikuduskan dan mampu menjalani hidupnya untuk melayani Allah dan menjadi serupa dengan Yesus
Sebaliknya, Raja Saul adalah manusia yang pemarah dan kejam dan sama sekali tidak memiliki damai sejahtera. Iblis selalu datang dan mengganggu pikirannya. Ia menjalani sebagian besar hidupnya dalam pemberontakan melawan Allah dan mati dengan mengetahui bahwa Allah adalah musuhnya dan bahwa ia sama sekali tidak memiliki pengharapan. Kita yang telah menerima manfaat panggilan efektif tidak boleh menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain karena kita tidak berjasa dalam menyelamatkan diri kita sendiri; Allah yang melakukan semuanya. Betapa kita harus sangat bersyukur karena Allah telah menyelamatkan kita dengan memberikan semua manfaat itu dengan cuma-cuma.
Bacalah Efesus 2:12-13 ”12.bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. 13.Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar