Mimbar Gereja u/Warta 17 Oktober 2015

GIA Sby (Gateway)
Minggu, 11 Oktober 2015
KARENA KASIH KARUNIA KITA DISELAMATKAN OLEH IMAN (EFESUS 2:1-10)
Oleh: Pdt. Timotius Hogiono

Pada perikop ini (Efesus 2:1-10) merupakan bagian dari doa Paulus yang bertujuan: agar para pembacanya mengerti dan mengalami betapa hebat dan  ajaibnya kuasa Allah Yaitu ketika kita dikeluarkan dari lumpur dosa  dan ditempatkan dalam ruang kemuliaan.
Di dalam kebenaran Firman Tuhan ada beberapa  hal yang spesifik yang perlu  kita perhatikan bersama, yaitu:
1. Keadaan manusia pada masa yang lalu (Ayat 1-3). Rasul Paulus berbicara tentang keberadaan manusia di bumi yang jatuh di dalam dosa. Demikianlah Paulus menilai tentang keadaan manusia pada umumnya yang hidup tanpa Allah yang mencakup segenap hidup umat manusia di dalam dunia ini. Dalam ayat 1-3; Rasul Paulus menggambarkan ada 3 hal tentang manusia lama kita:

  • Kita sudah mati (ayat 1) : Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Inilah pernyataan dan fakta tentang: keadaan semua orang yang mengalami kematian rohani; karena akibat pelanggaran dan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Kedua kata dalam ayat ini yaitu: Pelanggaran dan dosa merupakan: laporan tentang sebuah kejahatan manusia yang diperbuatnya; apa artinya? Pelanggaran merupakan suatu bentuk yang salah yaitu menyeberangi batas yang tidak boleh di seberangi / menyimpang dari jalan yang benar. 
  • Kita menjadi budak dosa  (ayat 2-3): Keadaan Paulus tidak berhenti dengan mengatakan bahwa kita pernah hidup di dalam pelanggaran dan dosa,  berkaitan dengan itu; ia juga berkata bahwa: pada waktu kita hidup seperti itu; kita tidak merdeka tetapi hidup dalam kekuasaan yang menguasai hidup kita.. Siapa di balik kuasa itu? Paulus menjawab dengan singkat ada 3 anasir  yaitu dunia, iblis dan daging.

* Dunia: Karena  manusia berdosa mengikuti jalan dunia ini (Ayat 2). Jalan dunia ini, yang berarti jalan  yang penuh kegelapan dan kejahatan yang berlawanan dengan jalan  yang akan datang, yaitu kedatangan Kristus yang penuh dengan kesucian dan kekudusan.
* Iblis  (Ayat 2) selanjutnya Paulus berkata bahwa: kita diperbudak oleh Iblis yaitu penguasa kerajaan angkasa (ayat 2). Ungkapan ini berarti: Iblis yang memerintah yaitu segala pemerintah, penguasa, kekuasaan dan kerajaan  (1:21) yang aktif dalam dunia yang tidak kelihatan. Iblis yang dimaksud adalah  roh yang sedang bekerja diantara orang-orang durhaka (ayat 2). Alkitab melukiskan bahwa iblis bukan hanya sebagai sumber segala godaan; tetapi juga segala macam kejahatan; kesalahan dan kekuasaan. Hanya kuasa Ilahi-lah yang dapat melepaskan kita dari kuasa iblis. 
* Daging: (Ayat 3). Daging juga memperbudak manusia. Paulus menyebut sebagai hawa nafsu daging. (ayat 3). Daging dapat disebut pula sebagai sifat manusia  yang telah jatuh ke dalam dosa dan menjadi egois..

  • Kita di bawah hukuman dosa (ayat 3). Lukisan Paulus tentang keberadaan manusia berdosa belumlah  lengkap.  Ada lagi sisi lain dari diri kita  yang berdosa, yaitu  kita berada di bawah hukuman. Mengapa? Karena kita adalah orang-orang yang harus dimurkai sama seperti mereka yang lain (Ayat 3 b) Apakah yang dimaksud dengan murka Allah? Murka Allah tidak seperti murka manusia. Allah tidak pemarah, tidak membenci; dan tidak menginginkan seorang di timpa bencana dan tidak ingin membalas. Murka Allah itu merupakan reaksi dari kejahatan manusia,  karena Allah mustahil berkompromi dengan kejahatan; Ia pasti  mengukum kejahatan dan murkanya itu pas dan selaras dengan kasihNya.

2. Keadaan manusia karena kasih karunia Allah (Ayat: 4-7). Dalam bagian ini dimulai ayat 4 dengan “Tetapi Allah” Dalam hal ini Paulus mempertentangkan tentang keadaan manusia yang tanpa pengharapan seperti yang di lukiskannya, dengan prakarsa dan perbuatan Allah yang bedaulat dan rahmani. Manusia merupakan objek dari murka Allah, tetapi Allah oleh karena kasihNya yang besar yang dilimpahkannya kepada kita memperlihatkan belas kasihNya kepada kita. 
3. Kedaan manusia sebagai umat tebusan Allah yang mendapat kasih karunia Allah (Ayat 8-10). Keadaan manusia sebagai umat tebusan Allah harus hidup dalam pengucapan syukur kepada Allah mengapa? Dalam ayat 8 Paulus kembali lagi kepada apa yang telah ia lakukan dalam ayat 5, Ia menyatakan sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah. Dalam ayat 9, Paulus melanjutkan penjelasan bahwa itu bukan pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri. Dan sebagai ayat penutup, dalam ayat 10, Paulus memberi motivasi dari perkataannya itu, ia mengatakan karena kita ini buatan Allah dan diciptakan untuk melakukan pekerjaaan baik. 

Keselamatan bukan hasil dari pekerjaaan atau perbuatan baik kita, tetapi pekerjaan / perbuatan Allah, oleh karena kasih karunia Allah dalam diri setiap orang yang percaya dan menerimanya dengan iman. Amin.

Diringkas oleh: Pdt. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar