Mimbar Gereja u/Warta 06 September 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 30 Agustus 2015
HIDUP YANG BERBUAH (Galatia 5:22-23)
Oleh: Ev. Yuzo Adhinarta

Hidup yang berubah adalah hidup yang dipimpin oleh Roh Allah. Apakah maksudnya hidup yang menghasilkan buah Roh? bukankah orang diluar Kristen juga bisa mengasihi dan bersabar? Dari mana kita tahu bahwa buah Roh itu dari Roh Kudus? Paulus menulis bahwa orang yang memiliki Roh Kudus hidupnya berubah, karena orang yang dapat menghasilkan buah Roh adalah yang memberi dirinya dipimpin oleh Roh. Roh itu menghasilkan buah, karena kita ranting atau carangnya, jika carang atau ranting itu sehat karena bertumpu pada Yesus maka akan menghasilkan buah. Langkah pertama untuk seseorang dapat menghasilkan buah Roh ialah dipimpin oleh Roh Kudus. Dipimpin oleh Roh kudus berarti dipenuhi Roh Kudus. Hanya orang yang sudah lahir baru yang bisa memberikan diri dipimpin oleh Tuhan. Dipimpin oleh Tuhan nampak dalam doa-doa kita, terkadang doa kita mengatur Tuhan dan tidak memberikan diri untuk dipimpin oleh Tuhan. Roh Kudus tidak pernah memimpin seseorang untuk memperalat Tuhan untuk kepentingan sendiri. Tidak mudah untuk hidup dipimpin Roh, karena intuisi kedagingan selalu menggerakkan kita melakukan dosa. Memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus nampak dalam kehidupan sehari-hari baik kepada orang lain terlebih keluarga. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus menghasilkan buah. Paulus menulis buah itu diantaranya ialah kasih. dari buahnya lah kita tahu bahwa kita dipimpin oleh Roh, karena buahnyalah yang kelihatan. Buah yang diberikan oleh Roh Kudus bukan hanya sekedar buah tiruan, tetapi buah yang dihasilkan oleh Roh kudus adalah buah yang bisa dinikmati. Menjadi orang Kristen adalah mengalami transformasi, yang dimulai dari akar, atau radikal yang kemudian terlihat keluar. Inilah yang berbeda, akar dari semua itu ialah Roh Kudus yang memimpin. Banyak orang yang menjadi Kristen cangkokan, sepertinya baik tetapi tidak “nampaknya saja”. Ada satu hal yang tidak dapat di imitasi, apa itu? Cinta pada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Mengapa kita harus sukacita? Karena sukacita sorgawi diberikan kepada kita. Mengapa kita memiliki damai? karena Tuhan memberikannya di dalam Roh. Kenapa kita sabar? Karena Tuhan memberikan tepat pada waktu-Nya. Kenapa kita harus bermurah hati? karena Tuhan telah bermurah hati kepada kita. Kenapa kita melakukan kebaikan? Di dalam surat Yakobus berkata bahwa Tuhan telah menabur benih Firman dalam hidup kita. Jika kita tanah yang subur maka akan mengasilkan buah yang berlipat-lipat ganda. Bagaimana menjadi tanah yang subur? Yang berbeda dari yang lain adalah tanah yang gembur memberikan ruang untuk akar dapat bertumbuh dengan luar biasa sehingga akar mendapat asupan gisi, tumbuh dan berbuah. Apa artinya memberikan ruang? Artinya memberikan ruang kepada Roh Kudus agar tinggal “kerasan”.  Menghasilkan buah itu tidak terjadi seketika atau magic, hal itu terjadi melalui proses di dalam pimpinan Roh kudus. “Kiranya Allah Tritunggal memimpin hidup kita untuk terus menghasilkan buah”.

Diringkas oleh: Sdr. Petrus Purnomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar