Mimbar Gereja u/Warta 30 Agustus 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 23 Agustus 2015
HIDUP MENURUT DAGING ATAU ROH (Galatia 5:16-21)
Oleh: Ev Melani Gunawan

Di dalam kehidupan kita tiap-tiap hari kita senantiasa dihadapkan apa yang namanya pilihan. Ada hal-hal yang dapat kita pilih, dan juga ada hal-hal yang tidak bisa kita pilih. Demikan juga hidup kita sebagai anak-anak Tuhan kita juga dihadapkan dengan pilihan yakni hidup menurut daging atau Roh. Daging dalam hal ini adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan. Daging atau Roh dua-duanya punya keinginan dan keduanya berlawanan. Yang namanya pilihan kita tidak bisa netral dan kita tidak mungkin hidup netral. Pilihannya jelas apakah kita hidup menurut keinginan daging atau keinginan Roh. Kalau kita menuruti keinginan daging kita akan melayani kedagingan kita dan tidak mengikuti keinginan Roh. Orang yang hidup menurut keinginan Roh akan hidup menurut Roh. Kita tidak bisa memilih kedua-duanya ataupun tidak memilih kedua-duanya. Kalau kita hidup menurut keinginan daging tidak mungkin kita mengikuti keinginan Roh demikian sebaliknya.
Kita akan melihat apa itu hidup menurut keinginan daging dan hidup menurut keinginan Roh :
Hidup menurut keinginan daging (19-21) Paulus memberikan daftar dari aktifitas-aktifitas yang  merupakan ekspresi dari perbuatan daging.

  • Percabulan : sesuatu yang berhubungan dengan hubungan laki-laki dan perempuan yang tidak semestinya.
  • Kecemaran : merupakan lawan dari kekudusan dan ini menghalangi persekutuan kita dengan Allah. jika kita tidak memiliki kekudusan maka hubungan kita dengan Allah tidak bisa baik. 
  • Hawa nafsu : sebagai tindakan dari sebuah karakter yang telah kehilangan harga diri dan rasa malu. Dan ketiga perbuatan-perbuatan daging diatas ada hubungannya dengan dosa-dosa seksual yang memang pada waktu itu telah menjadi kebiasaan termasuk orang kristen yang hidup pada zaman itu. 
  • Penyembahan berhala : menyembah kepada ciptaan, menyembah selain kepada Allah. Menyembah kepada berhala tidak saja ketika kita menyembah kepada patung namun ketika kita lebih mengutamakan pekerjaan, anak, hobby kita dari pada Tuhan  itu adalah berhala dalam  kehidupan  kita.
  • Sihir : dalam arti sebenarnya penggunaan medis pada obat-obatan  namun waktu itu sudah disalah gunakan obat itu tidak lagi digunakan untuk menyembuhkan teapi digunakan unutk meracuni, yang seterusnya kita mengenalnya dengan ilmu sihir atau guna-guna Ini merupakan penyimpangan dari agama, iman yang benar kepada Allah. 
  • Perseteruan : permusuhan
  • Perselisihan : sifat yang suka bertengkar atau berdebat
  • Iri hati : rasa tidak senang, benci, marah jika melihat orang lain itu senang
  • Amarah : kemarahan yang tidak terkontrol, meledak-ledak
  • Kepentingan diri sendiri : orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri, egois
  • Percideraan : perpecahan, Paulus menghimbau jangan ada perpecahan dalam  gereja Tuhan karena hal ini akan menjadi halangan bagi pemberitaan firman Tuhan.
  • Roh pemecah: orang-orang yang sebenarnya bukan kelompok yang seharusnya ada dalam gereja. Mereka menganut kepercayaan yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh firman Tuhan
  • Kedengkian: ini mirip dengan iri hati tetapi dengki itu sakit hati.
  • Kemabukan: orang yang mabuk adalah mereka yang tidak lagi bisa mengontrol pikiran dan kata-katanya.
  • Pesta pora: Pesta itu boleh namun pesta pora itu berlebihan. 
Inilah yang disebutkan oleh rasul Paulus aktivitas dari perbuatan daging. Itu bukan hanya yang kelihatan seperti membunuh, mencuri, dan lain-lain, tetapi juga kepada hati kita  yang penuh dengan iri hati, kebencian, kemarahan yang membuat kita berbuat jahat kepada orang lain. Untuk itu betapa pentingnya kita menjaga hati kita. supaya kita tidak hidup menurut keinginan daging kita harus hidup menurut keinginan Roh.
Hidup menurut keinginan Roh. Paulus memberi satu cara agar kita tidak menuruti keingan daging tetapi menuruti keinginan Roh adalah memberi diri kita dipimpin oleh Roh. (Galatia 5:16,18,25; 6:8). Saat demi saat waktu demi waktu kita harus hidup di dalam pimpinan dari Roh Kudus yakni kehidupan yang mau berdoa dan membaca firman Tuhan. Roh kudus akan memimpin  dalam seluruh aspek kehidupan kita. dan hasilnya adalah kita mau melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam kedupan kita hari lepas hari dan menghasilkan buah Roh dalam kehidupan kita. Orang percaya harus aktif (18) jikalau kita memberi diri kita dipimpin oleh Roh maka kita akan dipimpin oleh Roh Kudus.
Marilah kita hidup di dalam pimpinan Roh Kudus kalau mau kita harus aktif memberi diri kita dengan cara memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan di dalam doa dan pembacaan Firman Tuhan dalam kehidupan kita.

Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar