Mimbar Gereja u/Warta 05 Juli 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 28 Juni 2015
APAKAH MAKSUDNYA HUKUM TAURAT (Galatia 3:19-22)
Oleh: Pnt. Ir. Lindra Hariyanto

Apa maksudnya Hukum Taurat? Dalam ayat 19 menyatakan bahwa Hukum Taurat ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran. Dan ayat 22: tetapi Kitab Suci telah mengurung di bawah kekuasaan dosa. Pertanyaannya mengapa ditambahkan karena pelanggaran-pelanggaran? Apakah peraturan yang baik menyebabkan pelanggaran-pelanggaran dan membuka rahasia dosa? Kita mengambil contoh traffic Light / lampu lalu lintas dan kita tahu bersama bahwa masing-masing warna lampu traffic light punya fungsinya sendiri-sendiri.  Misalnya kita mengganggap bahwa merah itu jalan dan orang lainpun mengatakan bahwa merah itu jalan, maka yang terjadi adalah kecelakaan. Demikian halnya dengan kita jika kita tidak mengerti apa itu Hukum Taurat juga akan menjadi fatal. Ketika kita melakukan pelanggaran tentunya kita mempunyai banyak alasan. Pelanggaran itu sesunguhnya dari diri kita yang terkadang kita tidak merasa. Karena dalam diri manusia ada jiwa pemberontakan yang selalu ingin melanggar. Dan pelanggaran-pelanggaran itu terjadi. dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen ada orang-orang yang menuruti hukum (Legalisme) bukan berdasar pada anugrah Tuhan dan umumnya orang-orang seperti ini selalu mengganggap diri sendiri benar dan memandang orang lain salah. Ini merupakan pelanggaran yang tidak tampak kita menilai orang selalu dari luar yakni dari apa yang tampak. Sikap hidup seperti inilah yang dimiliki oleh orang-orang Farisi. Rasul Paulus mengatakan dalam Roma 16 : hati-hatilah kamu terhadap sesuatu yang engkau anggap baik. Ketika kita menilai diri kita benar di hadapan Tuhan . Dan sikap inilah yang dimiliki oleh orang-orang Farisi yang selalu ditantang oleh Tuhan.  Hidup keagamaan yang seperti apa yang Tuhan tidak kehendaki? Yakni kebenaran bergantung pada diri sendiri, mau berusaha dengan kekuatan sendiri dan berusaha melakukan hukum Taurat dengan kekuatan diri sendiri dan itu tidak mungkin. Tuhan mengatakan: ikutilah ajaran orang Farisi tetapi jangan mengikuti perbuatannya yaitu kemunafikannya. Yang selalu menekankan hal-hal yang kelihatan/penampilan luar dan selalu mau membentuk diri dengan kekuatan kita. Dan melupakan sikap seperti Kristus. Tujuan hidup manusia menurut Westminster adalah untuk memuliakan Tuhan dan Menikmati Dia. Pertanyaannya adalah benarkah kita memuliakan Tuhan dan Menikmati Dia? Hukum Taurat diberikan untuk menunjukkan pelanggaran-pelanggaran  dan dosa-dosa kita. Menunjukkan bahwa kita tidak mampu untuk melakukan hukum Taurat untuk menyelamatkan diri kita. Untuk itulah kita membutuhkan kasih karunia Tuhan, anugrah Tuhan yang menyelamatkan. Hukum Taurat tidak bertentangan dengan janji Tuhan. Kita melihat bahwa janji itu digenapi dalam diri Tuhan Yesus Kristus yang menyelamatkan setiap orang percaya. Orang Israel mengganggap bahwa dengan melakukan hukum Taurat mereka diselamatkan, kita tahu sejak kejatuhan manusia dalam dosa manusia mengalami kematian yakni terputusnya hubungan manusia dengan Allah. Dan dalam keadaan seperti itu manusia tidak dapat mengharapkan hukum Taurat untuk menghidupkan. Roh Kuduslah yang dapat membangkitkan dan membuat kita percaya kepada Tuhan. Ini adalah anugrah Tuhan yang diberikan kepada kita. Hukum Taurat hanya menyatakan dosa-dosa kita. Usaha manusia untuk menyelamatkan diri sendiri dengan melakukan hukum Taurat merupakan hal yang tidak mungkin  dan  hanya melalui Yesus Kristus menjadi mungkin.
Biarlah kita diingatkan bahwa bukan karena usaha kita, kita diselamatkan tetapi semua karena anugrah Tuhan. 

Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar