Mimbar Gereja u/Warta 24 Mei 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 17 Mei 2015
HIDUP KRISTEM YANG BERINTEGRITAS (Galatia 2:11-14)
Oleh: Pdt. Paulus Surya

Setiap orang kristen tentunya tahu tentang kebenaran Firman dan  menceritakannya kepada orang lain namun sering kali kita tidak tahu bagaimana menerapkannya. Galatia 2:11-14 mengajarkan suatu kebenaran yakni kita dipanggil bukan hanya untuk mengetahui kebenaran tentang firman Tuhan tetapi juga bisa menghidupi atau bertingkah laku sesuai dengan firman Tuhan yang kita pelajari dan inilah yang disebut sebagai hidp yang berintegritas. Kita bisa melihat Petrus adalah murid Tuhan Yesus dan dia tahu akan kebenaran. Namun ia tidak bertingkah laku sesaui dengan kebenaran Injil itu. Sehingga rasul Paulus menegur Petrus dan Barnabas karena mereka yang tidak bertingkah laku sesuai dengan kebenaran Injil.
Kita bisa melihat hidup yang tidak sesuai dengan kebenaran Injil atau hidup yang tidak berintegritas :

  1. Hidup yang di dasari karena takut (12). Takut dianggap tidak baik oleh orang lain, takut tidak dipuji, takut reputasi kita jelek dimata manusia. Mengapa Petrus takut kepada orang-orang Yahudi dari kalangan Yakobus? Orang-orang Yahudi dari kalangan Yakobus adalah mereka yang sudah menjadi orang Kristen namun mereka masih menjunjung tinggi adat istiadat orang Yahudi yakni menghargai sunat, makan makanan tertentu itu haram, dan lain-lain. Sehingga ketika Petrus tahu bahwa golongan ini datang dan  Petrus sedang makan bersama dengan orang-orang Kristen yang bukan Yahudi yang tidak bersunat dan Petrus takut akan penilaian orang lain segera meninggalkan mereka. Ketika kita melakukan kebenaran biarlah itu di dasari karena kita kagum akan kebaikan dan anugrah Tuhan di dalam Tuhan Yesus yang sudah kita terima bukan karena takut akan penilaian orang.
  2. Hidup munafik. Ini menunjuk pada orang yang bermuka dua. Yakni  apa yang  dilakukan tidak sama dengan apa yang diyakini. Kemunafikan bentuknya ada 2 macam. Pertama: berlaku kelihatannya baik tetapi hati atau pikirannya tidak baik. misalnya dalam Matius 15:7-8  kalau kita kegereja kita memuji Tuhan, menyembah Tuhan namun hati kita jauh dari Tuhan itu adalah sebuah kemunafikan. Kedua: apa yang diyakini benar tetapi tetap berlaku salah. Dan inilah yang dilakukan oleh Petrus. Petrus tahu bahwa orang Kristen yang bukan Yahudi yang tidak bersunat mereka adalah saudara seiman, makan bersama dengan mereka juga tidak apa-apa, Tetapi kemudian kita melihat Petrus meninggalkan mereka. Dalam Galatia 2:1-10 rasul Petrus sudah mengakui hal itu namun ia tidak melakukannya.
  3. Kehidupan yang legalistik (14). Kehidupan yang legalistik bagi orang yang belum percaya Tuhan Yesus menganggap bahwa keselamatan tidak cukup hanya percaya kepada Tuhan Yesus saja tetapi juga harus berbuat baik. Bagi orang yang sudah percaya Tuhan Yesus kitapun sering kali jatuh pada kehidupan yang legalistik yaitu kita menggangap dengan belajar berbuat baik, melayani Tuhan maka Tuhan akan tambah mengasihi dan memberkati kita. Kebenarannya adalah Tuhan sudah begitu mengasihi kita dengan Dia rela mati di kayu salib untuk menebus setiap kita yang berdosa yang percaya kepadaNya.

Biarlah kita menjadi orang-orang Kristen yang memiliki hidup yang berintegritas yakni hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar