Mimbar Gereja u/Warta 05 April 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 29 Maret 2015
BIARKAN DIA MELAKUKAN HAL INI (Yohanes 12:1-8)
Oleh: Pdt. Timotius Hogiono

Yohanes 12:1-8 sesungguhnya merupakan pernyataan diri Tuhan Yesus di depan umum yang mendatangkan reaksi yang berbeda-beda. Pertama reaksi dari para imam kepala dan orang-orang Farisi, dimana mereka merencanakan menangkap Tuhan Yesus dan akan membunuh-Nya. Sebelum Tuhan Yesus sampai ke Yerusalem maka Ia ke Betania yang adalah tempat Maria, Marta dan Lazarus yang di bangkitkan-Nya dari kematian. Ketika mereka sampai di tempat itu maka diadakan perjamuan untuk Dia. Maria dan Marta melayani. Yohanes 12:3 mengatakan bahwa Maria mengambil setengah kati  minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 
Alkitab mengatakan bahwa minyak narwastu yang mahal harganya, Maria memakainya untuk meminyaki kaki Tuhan Yesus. Namun bukan hanya saja minyak narwastu itu ditumpahkan di kaki Tuhan Yesus tetapi Maria menyekanya dengan rambutnya. Bagi seorang wanita Yahudi membuka tudung kepala adalah sesuatu yang tidak lazim. Namun dalam bagian ini Maria melakukan yang tidak lazim ini sebagai bentuk kasih dan pelayanannya yang terbaik dan murni kepada Tuhan Yesus. Maria menggunakan kesempatan yang ada untuk memberi yang terbaik kepada Tuhan. Jika hal ini menjadi sikap kita sebagai orang percaya dalam melakukan pelayanan dan memberi persembahan harus didasari dengan kasih dan penaklukan diri kepada Tuhan. Inilah yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. 
Dalam ayat 4-5 Yudas melihat tindakan Maria itu sebagai pemborosan, dan ia seakan-akan peduli dengan orang-orang yang miskin, tetapi dalam ayat 6 mengatakan sebaliknya. Tindakan Yudas iskariot itu sangat jelas  bahwa walaupun ia seakan–akan memakai hal-hal rohani tetapi Allah tidak bisa dimanipulasi. Artinya  Tuhan tahu bahwa hatinya penuh dengan kejahatan, kemunafikan, kelicikan. Apakah kita telah menggunakan setiap kesempatan dalam hidup ini untuk mengasihi Dia dengan tulus sehingga memberi yang terbaik sebagai rasa syukur kita? Dalam ayat 7, Tuhan Yesus mengatakan bahwa biarkanlah dia melakukan hal ini untuk mengingat hari penguburanku. Artinya biarkanlah ia melakukan persiapan bagi hari kematian Yesus. Memang benar bahwa Ia sebentar lagi Ia akan mengalami penderitaan dan mati diatas kayu salib untuk menebus dosa setiap yang percaya kepadaNya. Maria menggunakan kesempatan penting itu. Biarlah kita belajar untuk mengasihi dan menaklukan diri dan memberi yang terbaik dalam hidup ini kepada Tuhan. Tuhan menyertai dan menolong kita senantiasa.  Amin

Diringkas oleh: Pdt. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar