Minggu, 15 Maret 2015
PERMINTAAN DAN PEMBERIAN (Matius 7:7-10)
Oleh: Pdt. Menahem L. Soetedja
Di dalam kebenaran Firman Tuhan pada hari ini berbicara tentang bagaimana seharusnya kita berdoa. Ada 2 pandangan ekstrim. Pandangan pertama beranggapan bahwa Tuhan itu maha tahu makanya kita tidak perlu berdoa dan membuat orang menjadi pasif yang akhirnya ia tidak mau berdoa. Pandangan yang kedua menggambarkan Tuhan itu yang tidak tahu dan ia memberi berdasarkan apa yang kita minta maka kita harus detail dalam meminta agar dapat dikabulkan secara tepat. Oleh karena itu dalam nats ini kebenaran yang penting adalah:
Berdoalah karena itu bagian yang penting dalam kehidupan orang percaya. Ketika seseorang meminta itu artinya bahwa ia berhadapan dengan orang yang memberi. Walaupun kehidupan ini seakan-akan kelam karena beratnya pergumulan dan seakan-akan tidak ada jalan keluar maka carilah karena engkau akan mendapat. Bahkan ketika kita sudah mencari dan tidak menemukan maka ketoklah Ia akan membukakan pintu bagi kita. Ini adalah undangan bagi setiap kita anak-anak Tuhan yang dapat terjadi karena karya Kristus di atas kayu salib yang memungkinkan kita untuk memanggil Dia ya Abba ya Bapa. Setiap orang percaya harus menyadari bahwa tidak semua permintaan itu selalu diberikan, karena Allah memberikan bagi kita sesuai dengan apa yang kita butuhkan bukan apa yang menjadi keinginan kita manusia yang berdosa. Orang tua dunia pun dalam keberdosaannya ketika anaknya meminta roti maka ia tidak akan memberikan batu, artinya bahwa orang tua di dunia saja dapat memberikan yang baik bagi anak-anaknya. Terlebih lagi Bapa kita yang disurga pasti memberi yang terbaik bagi anak-anakNya sesuai dengan kehendakNya.
Apapun jawaban Tuhan dalam setiap doa permohonan kita maka tetaplah bersyukur dan mengasihi Dia. Setiap kita anak-anak Tuhan dituntut untuk belajar mengenal Allah dengan baik dan benar , sehingga dengan hikmat Allah kita dapat berdoa dengan benar yang sesuai dengan kehendak Allah dan bukan berdasarkan keinginan kita sebagai manusia. Tetaplah hidup di dalam ketaatan dan kasih kepada Allah yang telah mengasihi kita di dalam Kristus Yesus.
Diringkas oleh: Pdm. Juni K. Telaumbanua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar