Mimbar Gereja u/Warta 15 Maret 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 08 Maret 2015
BERSYUKURLAH SENANTIASA (Kolose 3:17; 1 Tesalonika 5:18)
Oleh: Pdt. Yakub Susabda (Jakarta)
 
Apa itu mengucap syukur? Dan apa itu bersyukur? Mengucap syukur adalah sikap positif dari jiwa kita, di mana seluruh pikiran, perasaan, dan hati penuh rasa terima kasih kepadaTuhan. Kita harus mengucap syukur atas apa yang Tuhan berikan, bukan karena hasil pekerjaan “kotor” yang kita lakukan. Namun bagaimana pun jahatnya kita, Tuhan tetap memberikan kesempatan untuk bertobat, itulah yang seharusnya kita syukuri. Karena itu orang Kristen harus mengucap syukur pada Allah bukanlah pada manusia. Mengucap syukur atas apa?
Pertama mengucap syukur atas anugerah keselamatan. Anugerah keselamatan dalam Efesus 2:8, mengatakan bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia oleh Iman. Apa maksudnya? Jadi Tuhan memasukkan kasih karunia di dalam daging kita yang berdosa. Kasih karunia itu hadir secara tidak diketahui, namun jadi kenyataan saat kasih karunia yang hadir itu membuat pikiran kita menjadi penurut. Ketika kasih karunia itu hadir dalam jiwa dan membuat kita menjadi gelisah dan rindu mengenal Tuhan maka harus dikerjakan. Iman itu sendiri terjadi saat kasih karunia beroperasi dalam pikiran, hati dan kehendak kita. Iman adalah anugerah Allah, artinya ketika kasih karunia memakai tubuh, darah, dan daging maka akan menjadi iman, dan dari situlah kita diselamatkan. Namun jika kasih karunia itu diberikan, bagaimana kita dapat membuktikan? Hal ini hanya mungkin dengan demonstrasi iman, di mana kehidupan kita, pikiran, hati, dan tujuan hidup kita diatur oleh Tuhan.
Kedua kita perlu mengucap syukur untuk pengampunan dosa. Meskipun kita sering jatuh kedalam dosa, Tuhan tetap mengampuni dan memberkati, hal inilah yang disebut dengan providentia, tetapi jangan kita mempermainkanTuhan dengan dosa-dosa yang kita lakukan. Jadi orang yang benar-benar mengucap syukur atas keselamatan, maka ia akan mengucap syukur untuk pengampunan dosa yang Tuhan berikan.
Ketiga, kita perlu mengucap syukur untuk keluarga. Ada yang lahir dari keluarga Kristen, dan dididik dalam ajaran Kristen dan dibawa ke sekolah minggu. Semua harus kita syukuri di hadapanTuhan.
Keempat kita juga perlu bersyukur atas berkat materi dan kesehatan dari Tuhan. Namun kita hanya boleh mengucap syukur jika hal itu ada hubungannya atau kaitannya dengan anugerah dan tujuan Tuhan. Hal ini karena Tuhan memanggil kita untuk mengucap syukur bukan karena senang, tetapi karena kasih karunia, fungsi, dan status yang Tuhan berikan pada kita.  Apa yang membuat kita susah untuk mengucap syukur? Pertama, karena kita tidak terbiasa menjadi manusia rohani yang menyadari anugerah keselamatan. Kedua, karena seseorang lahir dari keluarga yang broken home yang tidak pernah merasakan kasihsayang, dan ajaran untuk mengucap syukur. Orang yang seperti ini perlu mengenali dirinya sendiri, kemudian meminta padaTuhan, meminta Roh Kudus untuk menolongnya supaya memilki keinginan untuk mengenal Yesus.
Mari kita mengucap syukur. Dia adalah Tuhan yang telah memberikan nyawanya bagi keselamatan kita, karena itu kita tidak boleh meremehkan pengorbanan Tuhan, melainkan harus di responi dengan ucapan syukur yang menjelma di dalam setiap tindakan hidup kita yang memuliakanTuhan.
 
Diringkas oleh: Sdr. Petrus Purnama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar