Mimbar Gereja u/warta 08 Februari 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 01 Februari 2015
TATKALA ALLAH MEMINTA (Kejadian 22:1-9)
Oleh: Pdt. Susi Raswati
 
Pada bagian ini kita melihat Allah memberikan sebuah perintah kepada Abraham yang begitu berat dibandingkan dengan peritah-perintah Allah sebelumnya, yakni menyuruh Abraham mengambil Ishak anaknya yang tunggal yang dikasihinya itu untuk dipersembahkan kepada Allah sebagai korban bakaran. Ini merupakan sesuatu hal yang sulit yang tidak masuk akal. Namun firman Tuhan dengan jelas mengatakan kepada Abraham: “ambilah anakmu” biasanya yang menjadi korban bakaran itu bukan manusia namun binatang. Tuhan tahu betapa Abraham mengasihi Ishak anaknya, anak yang dijanjikan Tuhan yang lahir pada masa tuanya, namun Allah memerintahkan Abraham untuk mempersembahkannya kepada Allah. Abraham langsung melakukan apa yang diperintahkan Tuhan meskipun itu merupakan suatu pergumulan yang berat bagi Abraham, ia kemudian berjalan menuju gunung Moria tempat dimana Ishak akan dikorbankan. Abraham siap mempersembahkan Ishak. Ishakpun tidak menolak akan hal itu. Sesuatu hal yang luar biasa ketika Abraham akan menyembelih anaknya maka Allah berfirman supaya Abraham tidak mempersembahkan anaknya karena Allah sungguh mengetahui iman Abraham. Ketika Tuhan meminta tentunya ada rencana Tuhan. Mengapa Abraham melakukan apa yang Tuhan perintahkan?

  1. Karena Iman (Ibrani 11:17)  karena Iman, Abraham tahu bahwa Tuhan yang memberikan perintah adalah Tuhan yang setia yang tidak berubah. Tuhan yang berjanji bahwa keturunan Abraham seperti pasir di laut dan bintang di langit dan akan memberi seorang anak kepadanya maka tidak mungkin Allah mengambilnya.
  2. Allah sanggup membangkitkan orang mati, itulah kepercayaan Abraham (18)
  3. Abraham sangat mengasihi Tuhan dibandingkan dengan kasihnya kepada Ishak. Sehingga Abraham mau melakukan apa yang menjadi perintah Allah untuk mempersembahkan anak yang dikasihinya. 

Apa yang dimaksud dengan tatkala Allah meminta? Allah bukan berarti meminta sesuatu yang begitu jahat, kejam dan tidak masuk akal, namun Allah meminta sesuatu yang di dalamnya ada kebenaran. Seberapa besarkah kita mengasihi Tuhan? apakah kasih kita kepada Tuhan jauh lebih besar dari apa yang kita miliki. 
Sebenarnya Allah menginginkan agar kita mengasihi Allah sebagai sang Pemberi di bandingkan dengan pemberianNya. Namun terkadang kita lebih mengasihi pemberian yakni berkat-berkat dari Tuhan dibandingkan kita mengasihi Tuhan sebagai sang Pemberi. Ketika Allah tahu bahwa Abraham mengasihi Ishak anaknya dan Allah meminta Ishak untuk dikorbankan dan Abraham taat kepada perintah Tuhan. 
Apa yang kita kasihi dalam hidup ini? apakah kita mau taat kepada Allah ketika Allah meminta sesuatu apa yang kita kasihi? Ketahuilah bahwa sesungguhnya apa yang kita miliki semua adalah milik Tuhan. sehingga ketika Tuhan meminta sesuatu dari kita, kita bersedia dengan taat mau melakukan apa yang menjadi permintaan Tuhan dalam kehidupan kita. Percaya bahwa Tuhan begitu mengasihi kita dan biarlah kitapun boleh mengasihi Tuhan lebih dari segalanya dalam kehidupan ini. 

Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar