Mimbar Gereja u/Warta 01 Maret 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 22 Februari 2015
TUHAN YESUS TURUT MERASAKAN KELEMAHAN-KELEMAHAN KITA (Ibrani 4:15-16)
Oleh: Pdt. Timotius Hogiono

Dalam surat Ibrani ini, kita tidak mengetahui pasti siapa penulisnya. Namun yang terpenting adalah surat ini ditunjukkan kepada orang-orang Yahudi yang percaya, dan juga kepada kita bahwa Kristus adalah Iman besar Agung kita yang telah mendamaikan dan mempersatukan kita dengan Allah. Untuk itu dalam bagian firman Tuhan yang kita baca renungkan bersama-sama maka ada beberapa hal yang kita perhatikan yaitu :
  • Kristus adalah Imam besar Agung. Dalam Perjanjian Lama ketika umat Tuhan beribadah kepada Allah maka tidak boleh semua umat Allah itu masuk dalam ruang maha kudus. Tetapi hanya imam besarlah yang boleh masuk dalam ruang maha kudus untuk membawa korban kepada Allah , dan sebelum imam besar itu masuk ruang maha kudus maka ia harus mempersiapkan diri. Itupun imam hanya boleh masuk dalam ruang maha kudus sekali setahun. Disini kita melihat bahwa imam besar tadi hanya membawa korban kepada Allah. Tetapi sekarang kita memiliki Imam besar  Agung yaitu Yesus Kristus yang telah mengorbankan diri-Nya sendiri. Sekarang, karena Dia kita berada dalam hadirat Allah, kita dapat menghampiri Allah dengan keberanian. Pengorbanan dan darah-Nya yang telah menyucikan dan menguduskan kita sehingga kita dibenarkan dihadapan Allah. Ini berarti bahwa Tuhan Yesus Kristus telah melewati semua area dan telah menjadi perintis bagi kita, sehingga umat tebusan-Nya boleh kembali dipersatukan kembali dengan Allah Bapa.
  • Kristus adalah Imam besar yang Mahakuasa. Artinya Imam besar Agung yang kita miliki senantiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk selalu datang kepada-Nya, bahkan Ia turut merasakan penderitaan yang kita alami dan rasakan.
  • Yesus Kristus adalah Imam Agung yang turut merasakan segala kelemahan kita. Artinya bahwa Kristus turut merasakan apa yang kita rasakan. Maka dalam ayat 16, kata sebab merupakan kesimpulan bahwa Dia senantiasa melihat, peduli kepada setiap anak-anakNya. Untuk itu kita diberikan keberanian untuk datang dan menghampiri Allah. Dia yang penuh kasih karunia yang senantiasa menyertai dan memelihara kehidupan kita. Oleh sebab itu berserah dan berharaplah kepadaNya senantiasa maka ia akan menolong dan memberikan kekuatan kepada kita. Sehingga dalam setiap pergumulan Ia sendiri melimpahkan kasih karuniaNya kepada umat tebusan-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.    

Diringkas oleh: Pdt. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar