Minggu, 06 Juli 2014
Oleh: Pdt. Menahem Lazuardi Soetedja
PANGGILAN ALLAH
(1 Korintus 7:17-31)
- Dimana kita di tempatkan adalah bagian dari rencana kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada seorang pun bisa menentukan kelahirannya dari suku apa, di kota mana, dan kapan pun kita dilahirkan. Rasul Paulus menegur jemaat Korintus, yang memiliki banyak talenta tetapi tidak ada persekutuan dengan Tuhan. Mereka hanya meributkan masalah jasmani / sunat.
- Panggilan Tuhan harus terefleksikan dalam pekerjaan yang kita lakukan. Kita semua adalah hamba Tuhan “tiap-tiap orang biarlah dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. (ayat 17), Jemaat Korintus terdiri dari berbagai suku dan profesi, kita dipanggil jadi murid Tuhan, dan saat itu kita adalah budak, biarlah kita tetap dalam profesi sebagai budak namun menjadi budak yang merdeka tetaplah menjadi hamba yang melayani dengan kasih. Ayat 21-24 prinsip kerja orang Kristen adalah saat kita bekerja bukan sekedar cari untung tetapi apakah kita sudah melakukan yang benar di dalam cara kita bekerja. Bukan berarti semua pekerjaan boleh tetapi apakah pekerjaan kita merasakan kehadiran Tuhan / persekutuan dengan Tuhan. Jangan jadi hamba manusia yang hanya ingin mendapat pujian manusia, atau keuntungan besar. Jadi hamba Tuhan, bagaimana kita menyenangkan hati Tuhan, kita tetap berada dalam persekutuan dengan Tuhan.
- Fokus hidup. Apa fokus hidup kita? Kekayaankah, kesehatankah, kesuksesankah? Waktu kita singkat sehingga biarlah kita hidup di dalam persektuan dengan Tuhan. Jemaat korintus hanya meributkan masalah kawin / menikah. Rasul Paulus mengingatkan bahwa fokus hidup bukan hanya berbicara kawin dan mengawinkan. Kita hidup dalam waktu singkat oleh sebab itu hiduplah dengan penuh tanggung jawab dan memuliakan Tuhan.
Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar