Mimbar Gereja u/Warta 29 Juni 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 22 Juni 2014
Oleh: Pdt. Kornelius Setiawan

TUBUH KITA ADALAH BAIT ROH KUDUS 
(1 Korintus 6:12-20)
   
Apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus bahwa Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus? Ini berarti bahwa Tubuh kita adalah tempat dimana Allah berdiam. Mengapa Paulus harus menegaskan hal ini kepada jemaat Korintus? Karena di tengah-tengah jemaat Korintus ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan, seperti makan-makan karena hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kehidupan rohani seseorang. Walaupun dalam bagian lain Paulus mengingatkan supaya jemaat walaupun tahu makan-makan itu tidak salah tapi jangan sampai makan-makan itu menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah iman secara khusus pada masa itu makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, ada sebagian jemaat yang merasa bahwa makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala tidak boleh dimakan karena keyakinan mereka bahwa itu sudah milik berhala. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa semua itu adalah ciptaan Tuhan sehingga mereka bebas makan apa saja. Jadi dengan kata lain  di katakan bahwa makan-makanpun harus memperhatikan kekuatan iman dan pergumulan saudara-saudara yang lain.   Bahkan ada yang memandang bahwa perzinahan dan seks bebas juga tidak ada kaitannya dengan kehidupan rohani. Tentunya kita tahu bahwa dalam 10 hukum disebutkan dalam hukum ke 7 : jangan berzinah. Dalam arti jangan melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan istri atau suaminya. Karena Allah mengijinkan hubungan pria dan wanita di dalam lembaga keluarga. Dengan demikian perzinahan merupakan pelanggaran dari hukum Allah. Tetapi jemaat Korintus hidup bebas yakni melakukan seks bebas dan sebagainya mereka mengatakan bahwa itu tidak ada kaitannya dengan kehidupan rohani. Sehingga Paulus perlu menegur mereka dalam ayat 13 bahwa “makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan kedua-duanya akan binasa” dan Paulus menegaskan bahwa tubuh kita bukan untuk percabulan melainkan untuk memuliakan Allah! Perzinahan berarti mempersatukan diri dengan dosa dan merusak hubungan mereka dengan Allah ayat 16-17.
Mengapa kita tidak boleh mencemarkan tubuh dan hidup kita?
  1. Karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Bait dalam konteks sederhana berarti rumah.  Dalam konteks Perjanjian Lama Bait Allah berarti tempat kudus dimana Allah tinggal. Tubuh kita adalah bait Roh Kudus tempat dimana Allah melalui Roh KudusNya tinggal / berdiam. Bagaimana kita tahu bahwa Roh Kudus tinggal di dalam hati kita? Tentunya kita percaya bagaimana peran Roh Kudus yang mengingatkan, menyadarkan, menginsafkan kita dari dosa, dan menimpin kita pada kebenaran.
  2. Orang percaya telah menerima Roh Kudus untuk menolong mereka melawan dosa (Yohanes 14:26 ; 16:8). Setiap orang percaya yang telah menerima Roh Kudus yang memampukan kita, menguatkan kita untuk melawan dosa. Namun sering kali seperti yang Rasul Paulus katakan kita sering mendukakan Roh Kudus dalam arti kita lebih menuruti keinginan hati kita dari pada mendengarkan suara Roh Kudus dan tuntutan Firman Allah yang dengan jelas diberitakan kepada kita.  Untuk itulah kita tidak boleh mencemarkan tubuh kita karena Roh Kudus ada di dalam kita dan terus mengingatkan kita dan kita meresponnya lewat ketaatan kita terhadap pimpinan dan tuntunan Roh Kudus. 
  3. Tubuh kita adalah milik Allah (1 Korintus 6:20). Gambaran yang berkaitan di pakai berkaitan dengan budak pada masa itu. Kalau orang memiliki uang dan membeli budak dan membayar lunas budak itu maka budak itu sepenuhnya menjadi milik dari tuannya. Dan budak itu tidak lagi berhak atas hidupnya. Budak itu harus menurut apapun yang dikatakan oleh tuannya. Kita yang dulunya hamba dosa namun saat ini kita telah dibeli atau ditebus dengan harga yang mahal melalui darah Kristus di atas Kalvari. Maka saat ini kita dipanggil untuk tidak mencemarkan tubuh kita tetapi menggunakan tubuh kita untuk memuliakan Allah (1 Petrus 1:18)

Hidup kita yang telah ditebus oleh darah Yesus hidup itulah yang kita persembahkan kepada Allah yakni hidup kudus dan hidup benar yang diwujud nyatakan dalam kehidupan sehari-hari untuk sungguh-sungguh memuliakan Allah dan hidup berbeda dari dunia ini. Biarlah kita memuliakan Allah dengan tubuh kita (ayat 20 ; Roma 12:1-2). 

Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar