GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu 25 Mei 2014
Oleh: Pdt. Susi Raswati
MERENDAHKAN DIRI DIBAWAH KRISTUS
(1 Korintus 4:6-21)
Bagian ini merupakan kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya mengenai penatalayanan dan siapa yang maksud dengan hamba Kristus. Pada hari ini kita melihat bagaimana rasul Paulus menegaskan kepada jemaat Korintus supaya mereka tidak memegahkan diri, tidak sombong dalam segala sesuatu yang mereka terima dan alami. Ada 3 hal yang perlu kita perhatikan apa yang terjadi di jemaat Korintus :
- Ayat 6 jemaat Korintus membanggakan dirinya yang merupakan kebanggaan yang palsu. Sering terjadi perdebatan di jemaat Korintus membandingkan pengajar yang satu dengan yang lainnya.
- Ayat 7 jemaat Korintus memegahkan diri akan apa yang mereka terima. Mereka tidak menyadari apa yang mereka terima adalah pemberian dan milik Tuhan,mereka berpikir itu bahwa semua itu adalah karena usaha dan hikmat mereka
- Ayat 8 jemaat Korintus mengganggap bahwa mereka sudah mengalami segala-galanya, ini merupakan sebuah kebanggaan yang menyatakan bahwa kepemilikikan mereka bukan lagi kepemilikan yang berasal dari Tuhan tapi mereka mengangkat diri melampaui apa yang ada dalam dunia ini. Rasul Paulus mengingatkan bahwa kekayaaan sebenarnya membuat mereka rendah hati dan bukan membuat mereka sombong karena semua itu adalah anugrah Tuhan.
Rasul Paulus membanggakan bukan apa yang dia miliki tetapi kebanggaan rasul Paulus adalah mengenal Kristus yang sudah di salibkan. Kebanggaan manusiawi tidak ada apa-apanya dibandingkan ketika kita memiliki kebanggaan mengenal Kristus yang sudah di salibkan. Dan ketika kita menyadari bahwa semua yang kita terima dari Tuhan tidak sepatutnya kita memegahkan diri. Rasul Paulus mengaitkan kerendahan hati dengan teologi anugrah. Teologi anugrah merupakan dasar yang penting bagi pembentukan kerendahan hati. Rasul Paulus memberikan teladan dalam pelayanannya sehingga diapun tidak membanggakan diri dengan karunia-karunia yang dia milki bahkan sebaliknya rasul Paulus menyatakan dalam Roma 11:36 : bahwa segala sesuatu dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan dan bagi Dialah kemuliaan dari sekarang sampai selama-lamanya. Dan biarlah ini menjadi pegangan dalam kehidupan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Ada 2 pertanyaan berkenaan dalam hal ini, yang pertama apakah kita sadar dengan kerendahan hati mengakui bahwa semua merupakan pinjaman dari Tuhan dan Tuhan mempercayakan kepada kita sementara waktu. Yang kedua adakah kita setia dalam mengelola dan mengembangkannya. Jemaat Korintus merasa bahwa segala sesuatu yang mereka alami di luar Tuhan. Kita menemukan kata telah, yang membuat mereka menjadi naïf yaitu ketika mereka tidak mengenal diri dengan tepat sehingga mereka jatuh dalam dosa kesombangan dan puas diri. Kesombongan bukanlah hal yang disenangi oleh Tuhan. Tuhan menentang orang-orang yang menyombongkan diri dan menghukumnya. Tuhan menginginkan agar setiap kita anak-anak Tuhan merendahkan diri di bawah Tuhan. bahwa tanpa Kristus kita tidak bisa berbuat apa-apa, tanpa Kristus tidak bisa memiliki apa-apa. Kristuslah yang menjadi dasar dimana kita terus merendahkan diri.
Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar