Cover Warta Jemaat 25 Mei 2014

1639 / WG / V / 2014
Minggu, 25 Mei 2014
Tahun XLV

MENJADI TELADAN
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! (1 Korintus 4:5)

Rasul Paulus memberi nasehat kepada seluruh jemaat yang ada di Korintus untuk meneladani apa yang telah dilakukannya dalam pemberitaan Injil. Oleh karena itulah, ia mengutus anak rohaninya, Timotius, melayani jemaat di Korintus, yang setiap saat ia bisa menegur dan memperingatkan jemaat, agar memiliki keteguhan hati dalam mengiring Kristus. Paulus meminta agar setiap jemaat Tuhan mampu menjadi teladan di segala aspek kehidupan. Demikianlah firman, ”Jadilah bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Timotius 4:12)
Sungguh, menjadi teladan bagi orang lain adalah tidak mudah. Namun, bila kita memiliki kerinduan, maka kuasa Roh Kudus akan membimbing dan memampukan kita. Tuhan menginginkan hidup kita menjadi teladan di segala aspek kehidupan, diantaranya menjadi teladan dalam perkataan, berarti kita harus menjaga setiap ucapan kita. Supaya kata-kata yang sembrono, tidak terlontar dari mulut kita. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga hati dan pikiran, sehingga ”.... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan patut di puji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8).
Juga dalam bertingkah laku, dimanapun kita berada dan kemanapun kita pergi, hendaknya perilaku kita tetap mencerminkan karakter Kristus, dengan berani berkata ”tidak” terhadap dosa, apapun bentuknya. Memang hal ini tidak mudah, ada harga yang harus dibayar, bila kita ingin menjadi teladan bagi orang lain. Seperti ada tertulis, ”Setiap orang yang mau mengikut aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut aku.” (Matius 16:24).  Demikian pula dalam hal perbuatan kasih. Kita harus memiliki hati yang terbeban terhadap orang lain, tidak lagi mementingkan diri sendiri, dan saling mendahului dalam memberi tumpangan. Seperti ada tertulis, ”Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima (Kisah Para Rasul 20:35).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar