Renungan Harian 28 April - 03 Mei 2014

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin, 28 April 2014
HIKMAT SEJATI (1 Korintus 2:6-16)
Hikmat manusia mungkin saja terdengar indah, tetapi belum tentu hikmat itu akan mengarahkan orang pada Kristus dan karya salib-Nya. Itu sebabnya Paulus, dalam nas sebelumnya, mengritik kesukaan jemaat Korintus akan hikmat yang diajarkan manusia. 
Meski demikian, bukan berarti berita Injil yang disampaikan oleh Paulus tidak mengandung hikmat sama sekali. Namun hikmat itu tersembunyi dan bersifat rahasia, tetapi terbuka bagi mereka yang sudah matang (6). Matang di sini bermakna sama dengan dewasa (bdk. 1Kor 14:20; Ef 4:13; Flp 3:15). Orang yang dewasa adalah orang yang tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kita tahu bahwa anak kecil akan memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, tanpa mau tahu apakah itu berbahaya atau tidak. Jadi orang yang matang yang dimaksudkan Paulus adalah orang yang tahu membedakan manakah hikmat yang dari Allah dan mana yang bukan.
Lalu mengapa penguasa dunia gagal mengenali hikmat mulia itu (8)? Karena hikmat itu datang secara tersembunyi, tetapi dinyatakan melalui Injil Kristus sebagaimana yang diberitakan Paulus. Hikmat itu adalah sebuah rahasia suci, yang tidak dapat diketahui hanya dengan hikmat manusia, melainkan hanya melalui penyataan Allah. Itu sebabnya, hanya Roh Kudus yang dapat menyampaikan hal ini kepada manusia.
Oleh karena manusia duniawi tidak menginginkan segala sesuatu yang berasal dari Allah, karena dianggap sebagai suatu kebodohan, maka manusia tidak dapat memahami segala sesuatu yang dari Allah. Percuma saja mengharapkan manusia duniawi dapat memahami dan menghargai hal-hal yang bersifat rohani.
Namun sayangnya, masih ada orang-orang Kristen yang berpikir seperti manusia duniawi. Orang-orang semacam ini menolak hal-hal yang bersifat rohani dan hidup hanya dalam perspektif kekinian. Mereka tidak mau direpotkan dengan memandang hidup dari perspektif hikmat Allah. Kiranya kita menjadi orang Kristen yang hidup berlandaskan hikmat Allah karena Firman yang hidup itu telah menghidupkan kita.
FIRMAN TUHAN ADALAH ALASAN TERUTAMA DAN SATU-SATUNYA DALAM KEHIDUPAN ANAK-ANAK TUHAN

Selasa, 29 April 2014
PENGLIHATAN ROHANI (1Korintus 2:1-16)
Seorang pendeta terkenal pada abad ke-19, Charles Haddon Spurgeon, menceritakan kisah mengenai seorang wanita yang berkata kepada Joseph Turner yang sedang melukis, "Mengapa Anda memakai warna-warna yang begitu menakjubkan dalam lukisan Anda? Saya belum pernah melihat warna-warna seperti itu di alam."
"Tidakkah Anda ingin melihatnya, Bu?" jawabnya. Jawaban itu sudah cukup. Ia sudah pernah melihatnya sehingga ia dapat melukiskannya, sedangkan wanita tersebut belum pernah melihatnya.
Dengan cara yang sama, orang-orang yang percaya kepada Kristus dapat melihat banyak kebenaran rohani yang tidak dapat dilihat oleh orang yang belum percaya. Saat kita dilahirkan kembali, Roh Kudus di dalam diri kita memberi pengertian mengenai "hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah" (1Korintus 2:10). Dengan bantuan Roh, kita dapat melihat hal-hal mengagumkan dalam Firman Allah yang sama sekali tidak diperhatikan oleh mereka yang buta secara rohani.
Saat Anda dengan setia membaca dan mempelajari Alkitab, saat Anda mendengarkan seorang guru Alkitab yang terpercaya, dan di atas segalanya, saat Anda bersandar pada Roh Kudus, berterimakasihlah bahwa Anda dapat memahami pesan dari Allah. Seperti sang pemazmur, kita seharusnya berdoa, "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu" (Mazmur 119:18). Pengertian dari Kitab Suci hanya tersedia bagi mereka yang memiliki penglihatan rohani. (RWD)
ROH ALLAH MEMAMPUKAN UMAT ALLAH UNTUK MEMAHAMI FIRMAN ALLAH

Rabu, 30 April 2014
MERASA BINGUNG? (1Korintus 2:9-16)
"Bacalah tiga kali." Itulah nasihat yang diberikan oleh William Faulkner ketika para pembaca novelnya yang berjudul The Sound and The Fury (Suara dan Kemarahan) mengeluh bahwa mereka tidak dapat memahami isinya.
Itu nasihat yang baik. Beberapa buku perlu dibaca satu kali, dua kali, bahkan berulang kali sebelum kita dapat memahami isinya. Jika kita yakin buku itu memang bernilai, kita mungkin bersedia menyediakan waktu dan tenaga untuk memahami dan menangkap pesan yang terkandung di dalamnya.
Tentu saja nasihat Faulkner di atas dapat diterapkan pada bagian-bagian bacaan dalam Alkitab yang pada awalnya membingungkan kita. Rasul Petrus mengatakan bahwa surat-surat yang ditulis Rasul Paulus berisi beberapa hal yang "sukar dipahami" (2Petrus 3:16). Beberapa konsep tertentu mungkin sulit, tetapi bukan berarti tidak dapat dipahami.
Namun, bisa saja Anda menemukan beberapa bacaan yang tetap membingungkan meskipun telah dibaca berulang kali. Lalu bagaimana? Mintalah Tuhan untuk membuka pikiran Anda (Lukas 24:45; 1 Korintus 2:10-16). Carilah buku yang memberi penjelasan tentang bacaan itu. Bertanyalah kepada pendeta Anda. Jika tidak ada titik terang, kesampingkan bacaan itu untuk sementara waktu. Lalu nantikanlah dengan sabar hingga Roh Kudus menerangi apa yang membingungkan Anda saat ini. Pemahaman Anda akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan Anda dalam anugerah-Nya. Sementara itu praktekkanlah pengajaran yang telah Anda mengerti VCG
UNTUK MEMAHAMI FIRMAN ALLAH BERSANDARLAH PADA ROH ALLAH

Kamis, 01 Mei 2014
APRESIASI DIRI DAN KARUNIA. (1Korintus 2:6-16)
Yesus pernah berkata, jangan berikan mutiara kepada babi (Mat 7:6). Babi jantan tidak akan makin tertarik kepada betinanya bila ia berkalungkan mutiara. Si jantan, karena kebabiannya, tidak akan pernah mampu menghargai dan mengapresiasi mutiara sebagaimana kita manusia memaknainya.
Jelas, jemaat Korintus bukan sekumpulan babi. Sejak awal surat, Paulus menyebut mereka sebagai orang yang telah dikuduskan dan dipanggil menjadi orang-orang kudus (ayat 1:2). Kepada mereka hikmat keselamatan Allah telah dinyatakan (ayat 10); hikmat tentang karya keselamatan Allah yang tersembunyi bahkan bagi para penguasa, tetapi yang disediakan Allah bagi kemuliaan mereka yang percaya seperti jemaat Korintus (ayat 7). Mereka pun telah menerima Roh-Nya (ayat 12), yang dalam analogi kemanusiaan, bahkan tahu hal-hal terdalam dari Allah (ayat 10-11). Luar biasa. Apa lagi yang kurang?
Atas dasar jati diri ini Paulus hendak menampilkan seperti apa itu manusia rohani: pertama, ia adalah seperti Paulus dan rekan sekerjanya, mengajar dan berkata-kata berdasarkan hikmat dan Roh Allah (ayat 6,13). Kedua, ia juga memahami hal-hal rohani, dan menilai segala sesuatu berdasarkan hikmat Allah, tanpa dinilai orang lain (ayat 14-15). Ketiga, ia tidaklah seperti manusia duniawi (Yun. psukhikos) yang tidak menerima hikmat dari Roh Allah, menganggapnya sebagai kebodohan, dan tidak dapat memahaminya (ayat 14). Singkatnya, manusia rohani dapat mengapresiasi hikmat dan penyertaan Roh Allah melalui hidupnya.
Jemaat Korintus, bersama semua yang berseru kepada nama Yesus Kristus seperti kita kini (ayat 1:2) punya untaian indah mutiara karunia ilahi. Sekarang, tinggal bagaimana kita mengapresiasinya.
Renungkan: Merasa ada yang kurang dari hidup Anda? Kadang, hal terpenting yang kurang justru adalah apresiasi dan respons yang nyata dalam hidup kita atas karunia-karunia-Nya yang besar itu.
MENGUCAP SYUKURLAH SENANTIASA ATAS SEGALA KEBAIKAN DAN KARUNIA-KARUNIANYA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA 

Jumat, 02 Mei 2014
MELIHAT PELANGI (1Korintus 2:9-16)
Swiss dikenal dengan pegunungannya yang indah dan air terjunnya yang menawan. Seseorang yang mengunjungi negara itu mengamati: "Beberapa buku panduan menyebutkan bahwa pada waktu-waktu tertentu pelangi dapat terlihat di beberapa air terjun di Swiss. Suatu hari, ketika berada di Lauterbrunnen, saya pergi ke Air Terjun Staubbach yang terkenal, lalu mengamati dan menunggu. Banyak orang melakukan hal yang sama, tetapi kami tidak melihat pelangi dan pulang dengan sangat kecewa. Hari berikutnya, seorang teman berkata bahwa ia akan menunjukkan bagaimana kami dapat menemukan pelangi. Maka saya pergi lagi dan benar-benar melihat pelangi yang indah, bahkan saya berdiri hampir di tengahnya. Ternyata tidak hanya diperlukan cahaya matahari dan hamburan air untuk menghasilkan sebuah pelangi, karena pelangi itu juga hanya dapat dilihat dan dinikmati pada titik tertentu."
Hal yang sama juga terjadi dalam bidang kerohanian. Seseorang yang mengenal Yesus sebagai Juruselamat "berada dalam Kristus," dan dari situlah, ia dapat melihat Yesus dalam keberadaan-Nya yang sesungguhnya. Roh Kudus tinggal dalam diri orang-orang percaya dan memampukan mereka untuk menghargai serta memahami apa yang terkandung dalam Alkitab. Namun, mereka yang belum pernah menerima Kristus sebagai Juruselamat, tetap buta akan kebenaran yang kekal (1Korintus 2:14; 2Korintus 4:3-4). Mereka seperti para pengunjung yang melihat air terjun dan cahaya matahari, namun tidak dapat melihat pelangi yang dihasilkannya.
Dapatkah Anda melihat "pelangi" itu? Bila dapat, tolonglah orang-orang lain agar mereka juga dapat melihatnya. (RWD)
TANPA CAHAYA DARI ROH ALLAH, KITA BUTA AKAN FIRMAN ALLAH

Sabtu, 03 Mei 2014
SEPERTI SIAPAKAH KITA? (1 Korintus 2:6-16)
Para ilmuwan Perancis telah berhasil membuat ayam bersuara seperti burung puyuh. Para peneliti tersebut telah mengambil jaringan dari bagian otak burung puyuh Jepang yang dianggap mampu mengatur suara, dan menanamkannya pada otak lima embrio ayam. Dan, percobaan tersebut berhasil. Ayam-ayam yang menetas dalam riset mereka benar- benar mengeluarkan suara seperti burung puyuh.
Namun sesungguhnya ada mukjizat yang jauh lebih besar: Allah telah "menanamkan" pikiran Kristus di dalam pikiran mereka yang telah menerima Anak-Nya sebagai Juruselamat. Dalam 1 Korintus 2:12 dikatakan bahwa Roh Allah telah berdiam di dalam kita. Seolah secara misterius, kita kini memiliki kemampuan untuk mendapatkan hikmat ilahi yang tidak bisa didapat dengan meraih gelar kesarjanaan atau pengalaman alamiah mana pun. Dengan memiliki pikiran Kristus, maka kita dapat memandang hidup ini sesuai dengan cara pandang Allah.
Namun ini tidak berarti kita dapat berpikir seperti Allah ataupun memerintah Dia (ayat 16). Sebaliknya, memiliki pikiran Kristus artinya kita memiliki kemampuan untuk berpikir, berbicara, dan bertindak, semakin lama semakin menyerupai Kristus.
Ya Tuhan, ampunilah kami karena tidak menggunakan pikiran baik yang telah Engkau berikan kepada kami. Tolonglah kami untuk dapat menyediakan lebih banyak waktu merenungkan firman-Mu, dan menyerap pikiran-pikiran-Mu, sehingga kami dapat berpikir, berbicara, dan hidup semakin lama semakin menyerupai Engkau. (MRD II)
AGAR DAPAT BERPIKIR DAN BERBICARA SEPERTI KRISTUS, ANDA HARUS BERJALAN BERSAMA KRISTUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar