Mimbar Gereja u/Warta 17 November 2013

GIA Sby (Koblen)
Minggu, 10 November 2013
Oleh:  Pdt. Ronny Mandang

BERKAT MAKANAN BAGI UMATNYA
(Matius 6:8-13)

Tuhan Yesus mengajarkan suatu doa yang benar untuk kita. Ayat 9 Bapa kami yang di surga: Suatu pengagungan kepada Allah. Ayat 11 Berikanlah kepada kami pada hari ini makanan kami secukupnya: suatu permintaan untuk masa depan sekarang. Secukupnya: jangan takut, Tuhan selalu menyiapkan (menyediakan) untuk kita. 
Raja Daud berkata Tuhan gembalaku, takkan kekurangan aku. Sehingga hal ini tidak membuat kita kuatir, karena Bapa tahu yang kita perlu. Waktu kita tahu ban mobil kita bocor, maka akan kita perbaiki. Dalam persoalan kita, Allah akan menolong kita. Jangan takut, kalau kita percaya Yesus, Tuhan akan cukupkan apa yang kita perlukan.
Hari ini kita belajar berikan kami makanan kami secukupnya. Kejadian 1:29 Tuhan memberikan segala tumbuh-tumbuhan berbiji dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji menjadi makanan kita. Kejadian 9:3 Tuhan berbicara tentang semua yang bergerak, yang hidup akan menjadi makananmu. Tuhan sudah memberikan semuanya kepada kita. Kejadian 18:3-5: Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dan memberikan roti. Ayat-ayat diatas mengingatkan kepada kita bahwa Tuhan memberi makan kepada kita. Ketika kita berdoa sebelum makan, kita bersyukur karena makanan itu dari Tuhan, kita minta makanan itu disucikan dan dapat menjadi kekuatan bagi kita. Kita juga ingat bagi mereka yang tidak makan mungkin akibat perang, bencana alam, kemiskinan supaya mereka juga memperoleh makanan sama seperti kita.
Ketika kita makan, apakah kita sudah bersama-sama makan dengan keluarga? Kisah Para Rasul 14:17 mengatakan Tuhan memuaskan kita dengan makanan dan kegembiraan. Kisah Para Rasul 10:10 ketika kita makan, ada hadirat Tuhan (dalam penyertaan Tuhan). Setiap orang berbeda-beda menu makanannya tetapi biarlah kita akan bersyukur untuk berkat Tuhan berupa makanan. Ketika kita makan, jangan tinggalkan persekutuan kita. Bangunlah rumah kita dengan persekutuan melalui simbol makanan, tanda persekutuan dengan Tuhan dan keluarga Amin. 

Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar