Mimbar Gereja u/warta 08 September 2013

GIA Sby (Koblen Tengah)
Minggu, 01 September 2013
Oleh:  Pnt. Ir. Andy Sutanto

KEKAYAAN KEMULIAAN ALLAH
(Roma 9:19-24)

Dalam pasal 9 ini Rasul paulus menuliskan tentang nasib orang Israel. Dalam Kitab Roma juga di tegaskan bahwa orang benar hidup oleh iman. Bagaimana dengan bangsa Israel, apakah mereka diselamatkan dengan prinsip yang sama? Karena bagi orang Israel ada suatu kebanggaan bahwa mereka bangsa pilihan Allah dan mereka hidup dalam hukum Taurat. Ada yang mengatakan bahwa Israel diselamatkan dengan jalur yang berbeda dengan gereja. Mereka percaya bahwa Israel nanti akan membangun bait suci di Yerusalem. Inilah pandangan golongan sensasional. Oleh sebab itu Rasul Paulus menuliskan siapa bangsa Israel yang sesungguhnya. Israel sebagai umat yaitu orang-orang pilihan Allah. Israel secara politik; bangsa yang ada di Israel. Tetapi dalam ayat 6 dikatakan bahwa tidak semua orang Israel adalah orang Israel. Atau dengan kata lain tidak semua orang Israel adalah orang pilihan. Tidak semua orang Israel diselamatkan. Dan ini sesuatu yang mengherankan. Siapa yang dimaksud dengan umat perjanjian? Apabila Israel hanya sebagian kecil, maka kita ada dimana?. Ayat 24-26 orang pilihan sejati adalah orang sisa Israel (Yang percaya Mesias) dan orang-orang dari keturunan Ismael atau Esau. Kita adalah Israel sejati sisa keturunan Yakub atau sisa dari keturunan yang dari luar Israel. Posisi kita jauh dari umat perjanjian. Israel sejati: semua orang yang percaya kepada Yesus. Dengan kedaulatannya, Dia memilih siapa saja yang percaya kepadaYesus. 
Gereja ada 2 yaitu yang tidak kelihatan dan yang kelihatan. Gereja yang tidak kelihatan: Semua jemaat disepanjang zaman, disegala tempat (tempat kumpulan orang Kristen sejati). Gereja yang kelihatan misalnya: GIA, GKT, GBI, GKKA dll. Orang yang setiap minggu ke gereja belum tentu orang pilihan. Semua orang dalam berbagai suku bangsa dari berbagai tempat dan zaman itulah yang disebut Israel sejati, Israel rohani. Allah yang melakukan pemilihan. Kita dipilih sejak kekekalan. Allah memilih kita maka kita percaya / beriman. Kita percaya karena kita dipilih Alah jauh sebelum kita ada, yaitu dengan cara melahir-barukan kita. Kalau Allah memilih sebagian selamat dan sebagian binasa, berarti Allah tengah menyatakan kedaulatanNya. Doktrin pilihan justru mengarahkan hidup kita kemana. 
Karena orang Kristen tidak memiliki kebebasan secara absolut  Allah yang berkuasa, Allah yang berdaulat oleh sebab itu Dia memilih. Allah yang memilih, Allah yang menetapkan dan Allah yang mengarahkan. Semua diciptakan Allah harus tunduk pada kedaulatan Allah. Mengapa Rasul Paulus mengatakan siapa manusia sehingga membantah Allah. Allah menjadi otoritas yang final dalam hidup manusia. Allah menerapkan keadilan maka setiap manusia harus ke neraka karena setiap orang sudah berbuat dosa. Tetapi Allah memilih dari sebagian orang yang akan masuk neraka, sebagian masuk surga itu membuktikan anugrah / kemurahan Allah. Apakah orang yang dipilih adalah berarti lebih baik? tidak. Allah memilih bukan berdasar kebaikan. Tetapi mengapa Allah memilih kita? Karena anugrah. Oleh sebab itu kita patut bersyukur untuk kemurahanNya. Ayat 22-23 kita tidak pernah tahu mengapa ada yang dipilih atau tidak. Itu rahasia Allah. Dan tidak ada seorangpun yang tahu rahasia Allah. 
Biarlah dalam hal ini Allah yang akan dimuliakan, Ketika Allah murka, kita tetap melihat keadilan Allah yang absolut. Allah menjatuhkan ada orang yang masuk neraka maka Allah menunjukkan kedaulatan. Dan Allah patut dimuliakan.

Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar