GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 25 Agustus 2013
Oleh: Pnt. Ir. Lindra Hariyanto
FIRMAN ALLAH TIDAK MUNGKIN GAGAL
(Roma 9:6-13)
Apa yang dikatakan Firman Allah tidak mungkin gagal? kalau kita perhatikan sebelumnya dalam Roma 1-5 disana ditekankan tentang pembenaran, pasal 6-8 berbicara tentang pengudusan, pasal 8:38 berbicara tantang pemuliaan dan di pasal 9 mengenai Israel. Pasal 9 Israel sebelumnya, pasal 10 isreal saat ini, pasal 11 israel yang akan datang. Untuk itu kita memperhatikan pasal 9:1-5 Paulus mengatakan dengan sesungguhnya bahwa dia merasa sangat berdukacita dan bersedih hati sampai dia mau mengikuti jejak Kristus. Jemaat Roma terdiri dari orang Yahudi dan non Yahudi.
Dan sebenarnya kita berhutang kepada orang Yahudi. Orang Kristen pertama adalah orang Yahudi. Jemaat mula-mula di dalam Kisah Para Rasul semuanya adalah orang Yahudi. Namun ketika Pulus menulis surat Roma orang Yahudi mulai berkurang. Kalau saat ini ditanya mana orang Yahudi yang percaya kepada Kristus? Sulit, ada yang mengatakan bahwa Mesias belum datang sehingga mereka mempersiapkan gerbang Timur / Yerusalem sehingga suatu ketika nanti Mesias akan datang dan melalui gerbang Yerusalem.
Sehingga sulit bagi Israel untuk percaya kepada kristus. Dalam hal ini menurut bangsa Israel kalau dulu Tuhan terhadap mereka memberikan janji-janji bahwa setiap dari Israel adalah buah mata dari pada Tuhan. Mengapa mereka tidak percaya? Karena sangat bertentangan, Nenek moyang mereka menyalibkan Krsitus, tidak mempercayai Kristus sebagai Mesias, bagaimana keturunannya dapat percaya? Dan pertanyaanya bagi kita adalah Mengapa kita harus mempelajari Israel?
Di dalam ayat 6 kita dapat melihat bahwa Paulus mengatakan bahwa Firman Allah itu tidak pernah gagal, Allah tidak pernah berubah. Hal yang pertama kita perhatikan adalah :
- Tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel. Tidak semua keturunan Abraham adalah Israel / umat pilihan Allah. Pilhan Tuhan bukan pilihan manusia. Israel perjanjian adalah Israel dari keturunan Ishak karena ini adalah pekerjaan Tuhan 100 % secara manusia tidak mungkin terjadi tetapi kalau Tuhan menjanjikan maka firman Tuhan itu terjadilah. Bukan dari keturunan Ismael yang disebut sebagai Israel.
- Turunan dari pada Ishak adalah Esau dan Yakub. Menurut pikiran manusia termasuk pikiran Ishak, dia lebih mengasihi Esau. Dalam adat Yahudi yang sulung itu yang menentukan, dia memiliki hak 50 % lebih dari pada adiknya. Secara pikiran manusia yang pilihan adalah Esau, tetapi kenyataannya beda justru Allah memilih Yakub. Apakah dalam hal ini Allah tidak adil? Kita mengetahui bahwa dalam diri Allah tidak ada istilah ketidakadilan kalau Allah tidak adil namanya bukan Allah justru dalam diri Allah adalah belas kasihan. Mengapa Allah berkenan kepada Yakub? Kita melihat kehidupan Yakub seorang penipu (menipu ayahnya, saudaranya sendiri, Laban pamannya). Ini adalah belas kasihan.
Hari ini sulit bagi kita untuk memahami umat pilihan Allah. Kita merasa diri kita lebih pintar dari Allah, kita mau mengerti pikiran Allah seperti pikiran kita. Bahkan nanti akhir pembahasan di dalam ayat 11 mulai dari suatu dukacita yang begitu besar terakhir ditutup dengan doxologi yang begitu terkenal (11:33-35).
Kita sebagai pilihan dari pada Tuhan, justru kita mengucap syukur yang luar biasa kepada Tuhan, siapa diri kita? Waktu kita diberi kesempatan untuk melayani Tuhan kita tidak layak. Dalam status kita yang yang harus mati justru Allah menolong dan mengangkat kita. Bukan karena usaha dan perbuatan baik kita. Sepenuhnya inisiatif dari pada Allah. Sehingga tidak ada hal dapat kita sombongkan karena sepenuhnya adalah inisiatif dari Allah. Yang dapat kita lakukan adalah puji syukur kepada Tuhan karena kepada kita yang berdosa, yang tidak layak menerima belas kasihanMu tetapi Engkau telah memberikan. Sehingga siapa Israel zaman sekarang ini? Adalah kita adalah sisa-sisa Israel, yang percaya kepada Yesus Kristus yang olehNya kita beroleh kasih karunia.
Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar