Mimbar Gereja u/warta 21 Juli 2013

GIA Sby (Bromo pagi)
Minggu, 14 Juli 2013
Oleh:  Pdt. Philip Tarigan

HIDUP MENURUT ROH
(Roma 8:1-17)

Hidup menurut Roh artinya hidup bukan sekedar hidup tetapi hidup yang digerakkan / di motori oleh Roh. Hidup menurut Roh: Perjalanan hidup orang Kristen yang sejati. Perjalanan dikatakan oleh Firman Tuhan:
(Ayat 1) Tidak hidup di bawah penghukuman. Hukum taurat menetapkan suatu standart yang harus dilakukan, apabila tidak sesuai dengan standart itulah dosa. Kita gagal dalam melakukan hukum taurat. Seluruh keberadaan kita termasuk emosi kita dalam keadaan dosa, kehendak kita pun berdosa sehingga Rasul Paulus berkata: “Aku manusia celaka” karena segala sesuatu berfokus kepada si “aku”. Kita yang berdosa ini, ketika hidup percaya didalam Yesus kristus tidak ada penghukuman. Kemudian kita dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut ayat 2. Ayat 11 kita akan dibangkitkan kemudian ayat 17 kita akan dimuliakan. Ketika kita sudah dimerdekakan dari dosa maka status kita orang benar, tetapi keadaan kita belum sempurna. Suatu proses yang terus menerus sehingga kita tidak melakukan dosa (sudah menang) karena semua itu sudah ditaklukan. Kita di baptis dalam Kristus: kita dimatikan dalam daging terus-menerus.
Ayat 9-11 kita harus berespon bahwa ketika hidup di dalam Roh, kita tidak lagi hidup dalam daging. Ketika sudah dimerdekakan dalam Kristus, Roh tinggal / diam di dalam kita. Roh Kudus tidak lagi sebagai tamu dalam hidup kita. Roh kudus harus sebagai pemimpin dalam hidup kita yang akan terus menuntun hidup kita. Dipimpin oleh Roh, hidup di dalam sejahtera dengan Allah.
Hasil hidup dipimpin Roh adalah hidup memulikan Kristus. Hidup menurut Roh, kta harus semakin kudus, sekalipun dalam perjalanan hidup, kita masih bisa berbuat dosa tetapi proses pengudusan akan terus menerus dikerjakan Allah di dalam kita. Biarlah Roh Kudus yang akan terus mengendalikan  seluruh hidup kita.  

Diringkas oleh Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar