Mimbar Gereja u/Warta 07 April 2013

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 31 Maret 2013
Oleh:  Pdt. Menahem L. Soetedja

KRISTUS YANG BANGKIT
(Yohanes 20:19-23)

John J Paton berasal dari Skotlandia yang memiliki 10 saudara. Ia bersama saudara-saudaranya dididik di dalam terang Firman Tuhan. Saat  berusia 17 tahun, ia menyerahkan diri kepada Tuhan dan memasuki usia yang ke 32 tahun, ia memutuskan menjadi seorang misionaris. Tahun 1858, ia  menikah dengan Mary Ann Robson. Setelah menikah, mereka berlayar ke suatu pulau Kanibal bernama tanna. 1 tahun setelah pernikahannya, isterinya meninggal dunia dan 3 minggu kemudian, bayinya pun meninggal. Ditengah situasi yang demikian oleh pertolongan Roh Kudus maka, Paton mampu untuk bersukacita dan melayani Tuhan sebagai motivasi. Bagaimanakah caranya agar kita dapat bersukacita seperti Piaton? Mari kita melihat teks yang baru kita baca:
  1. Yesus  hadir ditengah-tengah masalah kita. Ada tiga fakta yang terjadi yaitu pintu-pintu yang terkunci, murid-murid yang mengalami ketakutan dan Yesus hadir ditengah-tengah mereka. Ketika pintu-pintu terkunci oleh karena mereka ketakutan, Yesus hadir ditengah-tengah mereka bukan dengan cara memohon agar pintu dibukakan tetapi hadir melewati pintu-pintu yang terkunci. Pintu-pintu ini adalah harapan murid-murid agar mereka aman dari imam-imam Yahudi. Kehadiran Yesus melewati pintu yang tertutup ini menggambarkan bahwa sumber keamanan murid-murid tidak terletak kepada pintu-pintu yang terkunci, melainkan hanya kepada-Nya. Disaat kita mengalami ketakutan, ingatlah dunia tidak dapat memberikan damai sejahterah yang sejati. Arti Paskah adalah Kristus yang bangkit berarti Kristus hadir ditengah-tengah kehidupan kita. Tidak ada satu kuasa apapun yang dapat menghalangi Kristus datang kepada kita.
  2. Sukacita tidak dapat diusahakan. Murid-murid mengalami ketakutan, namun agar mereka bisa bersukacita tidak dengan cara memotivasi diri sendiri. Mereka tidak mampu mengusahakan sukacita tersebut. Alkitab menjelaskan bahwa hanya dengan kehadiran Tuhan Yesus yang membuat mereka mengalami damai sejahtera. Materi, reputasi dan koneksi yang kita miliki tidak akan mampu membuat kita bersukacita. Artinya perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus saja yang akan membuat kita mengalami damai sejahtera. 
Pada hari kebangkitan Kristus ini hendaknyalah pemahaman kita mengenai sukacita telah diubahkan. Kita bersukacita senantiasa hanya karena Yesus telah hadir ditengah-tengah kita dan bukan karena usaha pribadi kita semata. Biarlah kita semakin mengalami kekayaan anugerah Tuhan di dalam hidup kita.

Diringkas oleh: Sdr. Herman Napitupulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar