Mimbar Gereja u/Warta 24 Maret 2013

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 17 Maret 2013
Oleh:  Pdt. Timotius Hogiono

KASIH DAN FIRMAN
(Yohanes 14:15-24)

Dalam penulisan Firman Tuhan yang kita baca saat ini di latar belakangi pada saat-saat terakhir dari pelayanan Tuhan Yesus. Pada hari-hari terakhir waktu itu Ia meluangkan waktu untuk mengajar murid-muridNya tentang Firman Allah, Tuhan Yesus juga memberitahukan kepada murid-muridNya  dalam perjamuan terakhir waktu itu bahwa sebentar lagi Ia akan mengalami kematian. Berita itu menggoncangkan iman para murid-murid Tuhan Yesus karena sudah sekian lama mereka hidup bersama-sama dalam pelayanan dengan Dia, dan dalam waktu yang singkat Tuhan Yesus harus meninggalkan mereka. Tuhan Yesus memberikan satu janji kepada murid-muridNya (ayat 16-17) Ia tidak meninggalkan mereka seperti seorang yatim-piatu tetapi Allah mengutus Roh kudus yang akan menyertai, memimpin murid-murid Tuhan. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari melalui Firman Tuhan; kaitan antara kasih dan Firman Tuhan :
  • Orang kristen yang mengasihi Tuhan tidak dapat dilepaskan dari bagaimana ia melakukan firman Tuhan dalam kehidupannya. Dalam ayat 15-21 Tuhan memberikan satu perintah kepada murid-muridNya jikalau mengasihi Dia maka harus menuruti segala perintahNya. Ini merupakan inti dari iman kristen yaitu taat melakukan setiap Firman Allah. Dan landasan untuk melakukan semuanya itu ialah kasih. Ingatlah bahwa Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita manusia yang berdosa.
  • Orang kristen yang mau mengasihi dengan kasih sejati bukan muncul dari kekuatan manusia tetapi dari pertolongan Roh Kudus. Dalam ayat 16-17, orang kristen yang mengasihi Tuhan dengan kasih sejati itu bukan muncul dari kekuatan manusia tetapi pertolongan dari Roh Kudus. Ketika kita menyadari siapakah diri kita dari sudut pandang Firman Tuhan maka tidak ada seorang manusia pun yang dapat melakukan kasih dalam hidupnya. Oleh sebab itu kita membutuhkan Roh Kudus, Roh kebenaran yang memberi kesanggupan kepada umat Tuhan untuk melakukan kebenaran firman Allah. Murid-murid dalam ketakutan karena ditinggalkan oleh Tuhan Yesus walau hanya sesaat karena Ia akan datang kembali untuk menjemput para salehNya, Ia berjanji bahwa Roh Kudus dicurahkan dalam hati mereka, sehingga orang percaya tetap dimampukan untuk mangasihi Allah dan melakukan  kebenaranNya. 
Kasih sejati kepada Allah dalam ketaatan kita pada Firmannya harus dimanifestasi dalam kehidupan umat Tuhan dalam menyikapi bagaimana kita mengasih Allah dan sesama. Dalam mengasihi Allah membutuhkan suatu komitmen yang tinggi; pengenalan yang benar akan Firman Allah; memiliki sikap hidup yang mau menaklukkan diri kepada Kristus. Roh Kuduslah yang akan menolong kita untuk tetap hidup dalam kebenaran Allah. Mari kita hidup didalam kasih dan ketundukkan kita kepada FirmanNya Amin.

Diringkas oleh: Ibu Juni K. Telaumbanua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar