GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 10 Februari 2013
Oleh: Pdt. Petrus Pamudji
KEADAAN MANUSIA PADA AKHIR ZAMAN
(2 Timotius 3:1-9; Filipi 4:4-5; Matius 3:7-10)
Dalam Firman Tuhan yang baru kita baca, Rasul Paulus mengingatkan Timotius tentang keadaan manusia diakhir zaman. Hal ini disampaikan dalam 2 Timotius 3:1-9 bahwa diakhir zaman akan datang masa yang sukar, manusia menjadi pusat, manusia menjadi hamba uang dan bukan menjadi hamba Tuhan. Salah satu hal yang penting dari kehidupan manusia diakhir zaman adalah tidak peduli agama. Artinya menunjukkan perilaku yang bertolak belakang dengan makna agama yang Allah kehendaki. Dimana mereka memiliki motivasi yang salah baik dalam beribadah maupun dalam melayani Allah. Manusia tidak lagi menghargai dan melakukan prinsip-prinsip yang Allah telah tentukan dalam alkitab. Setiap orang tidak lagi memperhatikan kehidupan keagamaan mereka; artinya mereka tidak lagi menjalankan ibadah mereka dengan benar tetapi mereka melakukan sesuai dengan keinginannya sendiri, Injil adalah kekuatan Allah yang merubah manusia yang penuh dengan kenajisan menjadi manusia yang baru dalam Yesus Kristus. Untuk itu orang percaya kepada Kristus diingatkan bahwa ibadah adalah pertemuan cinta kasih antara Allah dan manusia dan manusia dan Allah. Inilah yang kita kenal dengan kasih agape. Kasih Agape adalah kasih tanpa pamrih. Hal ini harus diwujud nyatakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana sikap dan respon orang percaya dalam menghadapi akhir zaman. Hal ini begitu penting! Mengapa demikian? Karena kesudahannya sudah dekat. Arti dekat disini tidak boleh diartikan dengan jarak, waktu tetapi dekat hubungan batiniah atau dapat diartikan dekat adalah sudah sangat mendesak. Jadi kedatangan Tuhan sudah dekat kepada masing-masing orang yang beriman. Sikap orang beriman dalam menghadapi akhir zaman: Bersukacita senantiasa dalam Tuhan. Dalam surat Filipi 4:4-5 Rasul Paulus mengatakan agar bersukacita senantiasa dalam Tuhan. Sukacita orang percaya bukan didasarkan hal-hal yang fana atau hal-hal yang lahiriah tetapi sukacita orang percaya adalah karena Kristus yang telah berkemurahan kepada setiap orang yang percaya kepada Dia. Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan kembali bahwa hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Kebaikan hati yang ditujukkan orang percaya adalah kebaikan yang dikerjakan oleh Allah sendiri. Karakter Ilahi ini harus nampak dari setiap kehidupan anak-anak Tuhan melalui penyangkalan diri. Jika tidak maka kapak sudah tersedia bagi mereka yang hanya memuaskan segala hawa nafsunya bahkan memakai nama Tuhan untuk memuaskan segala keinginannya. Setiap orang yang tidak taat kepada FirmanNya maka akan dipotong oleh Allah sendiri dan dibuang ketempat yang paling gelap.
Kesukaan, kebahagiaan bersama Allah, itu sudah pasti dinikmati setiap yang percaya dan menuruti FirmanNya. Maukah anda hidup dalam firmanNya setiap saat? Percayalah Tuhan Yesus pasti memberikan kekuatan serta menyertai setiap anak-anakNya. Tuhan memberkati amin
Diringkas oleh: Pdm. Anugrah Laia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar