Renungan Harian 17 - 22 September 2012

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin, 17 September 2012
GUNAKAN PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH (Efesus 6:10-20)

Seorang prajurit memahami pentingnya menggunakan perlengkapan perang sebelum melangkah maju ke medan perang. Ini bukan hanya demi keselamatan diri sendiri, tetapi untuk kemenangan peperangan.
Paulus yang hidup pada zaman kekuasaan Romawi dan pernah dipenjara, mengenal perlengkapan seorang prajurit Romawi. Dengan kiasan, Paulus menasihati jemaat agar mempergunakan seluruh perlengkapan senjata rohani dalam menghadapi musuh yang tidak kelihatan (11, 13). Untuk itu, jemaat pertama-tama harus kuat di dalam Tuhan dengan mengandalkan kekuatan kuasa-Nya agar dapat bertahan dalam melawan segala tipu muslihat dan serangan Iblis dan antek-anteknya, melalui ajaran sesat maupun daya tarik dunia.
Untuk itu, kita harus selalu siap sedia dan berdiri tegap, hidup adil dan benar sehingga Iblis tidak mendapat kesempatan untuk menjatuhkan kita. Kita juga harus rela memberitakan berita pendamaian agar orang lain mengenal Tuhan Yesus dan juga mengalami damai sejahtera. Kita pun harus mengandalkan perisai iman untuk menghancurkan semua serangan Iblis yang ingin menjatuhkan dan membuat kita meninggalkan Tuhan, memakai ketopong keselamatan agar Iblis tidak memengaruhi pikiran kita sehingga kita memikirkan hal yang sia-sia, penuh kekhawatiran dan kejahatan. Dan yang terpenting ialah membaca firman Tuhan agar mendapat petunjuk dan terlatih menggunakan pedang Roh untuk melawan semua serangan Iblis. Yang terutama, kita harus bergantung kepada Tuhan dalam doa agar kuat menghadapi dan memenangkan peperangan itu. Jadi firman dan doa merupakan dua pilar yang sangat penting dalam memenangkan peperangan rohani, selain untuk pertumbuhan iman kita.
Agar mempunyai dasar dan kekuatan untuk melakukan firman Tuhan dan memenangkan peperangan itu, kita perlu selalu membaca firman Tuhan dan berdoa. Kita berdoa agar pintu penginjilan selalu terbuka dan orang percaya mendapat kuasa untuk memberitakan Injil sehingga banyak orang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Selasa, 18 September 2012
SENJATA KITA (Efesus 6:10-20)
Manusia kerap diperhadapkan pada tiga bidang yang memancing kelemahan manusiawi, yakni harta, kekuasaan, seksualitas. Setiap orang bisa tergoda pada salah satu atau lebih bidang tersebut. Siapa pun orangnya, bahkan para hamba Tuhan sekalipun. Status religius sama sekali bukan jaminan bahwa seseorang pasti tahan uji atau kebal salah. Alih-alih kebal salah, status religius acap kali malah menjadi topeng!
Untuk maksud itulah, Paulus mengingatkan jemaat di Efesus agar mereka mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (ayat 11). Dan tentunya, ini juga berlaku bagi kita semua. Sebagai orang percaya, kita membutuhkan perlindungan yang menyeluruh atas hidup kita. Mengapa? Karena perjuangan kita sama sekali tidak mudah. Kita harus berjuang melawan roh-roh jahat di udara dan melawan keinginan jahat di dalam diri sendiri. Sebab itu, kita harus selalu waspada dan siap sedia dalam segala hal, dengan mengenakan setiap senjata yang Dia sediakan. Siapa lengah atau gegabah, akan mudah terpeleset dan jatuh.
Selanjutnya, kita harus senantiasa berdoa dan saling mendoakan di antara saudara seiman (ayat 18,19). Memang, kejatuhan bukanlah akhir hidup kita. Ada orang yang justru dapat memanfaatkan kejatuhannya sebagai awal pembaruan hidup yang sejati. Namun yang pasti, kita semua harus terus memiliki kewaspadaan dan penyerahan diri yang total kepada Allah. Melalui doa, mari kita mohonkan dua hal ini kepada Allah, agar kita tak mudah terpeleset pada tiga bidang godaan yang terus berupaya menjatuhkan kita dalam hidup ini. (DKL)
PERJUANGAN BATIN ADALAH PERJUANGAN SEUMUR HIDUP

Rabu, 19 September 2012
GUNAKAN SENJATA ANDA (Efesus 6:10-20)
Pada saat mengunjungi sebuah museum, saya terpesona oleh sebuah catatan yang memberikan uraian tentang sekelompok gladiator Romawi-orang Retiarii-yang bertarung, kerap kali sampai mati, hanya dengan menggunakan sebuah jaring dan trisula. Dari antara semua senjata menakutkan dan mematikan yang tersedia, orang-orang ini hanya diberi dua benda, yaitu sebuah jaring dan trisula. Saat memasuki arena, kelangsungan hidup mereka bergantung pada seberapa baik mereka menggunakan senjata.
Dalam peperangan rohani kita sebagai orang kristiani, Allah telah memilihkan perlengkapan senjata bagi kita. Hal ini dijelaskan demikian: “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng” (2 Korintus 10:3,4).
Kita perlu berhenti sejenak dan memandang diri kita di dalam “cermin” Efesus 6:10-18 agar dapat melihat apakah kita diperlengkapi dengan baik dengan “seluruh perlengkapan senjata Allah”. Mulai dari ketopong keselamatan hingga kasut kerelaan, kita hendaknya dilindungi dan dipersenjatai untuk sebuah peperangan yang tidak bergantung pada kekuatan manusia, namun tergantung pada kuasa Allah.
Apabila kita menyadari sifat peperangan itu dan kuasa yang melawan kita, alangkah bodohnya jika kita memasuki pertarungan dengan hal-hal yang lain kecuali senjata yang diberikan oleh Allah. (DCM)
ORANG-ORANG YANG MENANTI-NANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU – Yesaya 40:31
Kamis, 20 September 2012
PEDANG ROH (Efesus 6:17)

Firman Allah dilambangkan dengan berbagai macam lukisan. Yang mana lebih Anda hayati? Firman sebagai makanan rohani, sebagai cermin, atau sebagai zat hidup? Mengapa dalam bagian Alkitab ini, firman diumpamakan sebagai pedang Roh?
Kita tak boleh lupa bahwa kita sedang dalam medan perang rohani. Alkitab bahkan memaparkan bahwa seluruh dunia sedang dalam peperangan. Orang hanya mungkin ada di pihak Allah atau di pihak Iblis. Perang itu sangat dahsyat sebab musuh kita berbahaya, jahat, licik, dan punya kuasa besar. Maka dalam perang rohani kita didesak agar kuat, tak lemah, memakai seluruh perlengkapan perang Ilahi dan tak mengabaikan satu pun di antaranya. Tuhan tidak menginginkan kita terluka dalam perang rohani apalagi kalah. Maka Ia membekali kita dengan senjata lengkap. Khususnya pedang Roh yaitu firman Allah, harus menjadi senjata pertahanan dan penyerangan ampuh yang memberi kemenangan.
Bagaimana isi Alkitab dapat berfungsi menjadi pedang dalam perang rohani? Kisah-kisah bagaimana Allah dengan setia, tekun, sabar, kasih, kudus memelihara, memimpin, menyertai, dan membentuk umat-Nya menjadi dasar untuk kita menolak pencobaan Iblis agar kita meragukan Allah. Kita menjadikan kisah-kisah Alkitab sebagai dasar untuk mengimani dan menaati Allah. Teladan para tokoh Alkitab menantang kita untuk membuka diri bagi kemungkinan Ilahi. Contoh buruk mereka menjadi peringatan serius agar kita hati-hati. Perintah-perintah Allah dalam Alkitab kita pegangi, ingat-ingat, dan taati. Dengan memberlakukan perintah-perintah tersebut kita menjadikan pedang Roh bermata dua (Ibr. 4:12), yaitu ada sisi tajam yang membedah mengoreksi kita. Dengan tunduk pada firman Allah, kita masuk dalam perlindungan pedang Allah sehingga senjata si Iblis tidak mampu melukai kita. Alkitab berisi nubuat, menolong kita menjadi orang yang menatap Dia, yang mengatur zaman dan menggenapi rencana-Nya. Hikmat dan Mazmur menolong kita untuk hidup penuh hikmat dan pujian.
Dari mulut Yesus keluar pedang bermata dua (Why. 1:16). Ia sendiri dalam firman-Nya hadir memerangi si musuh ketika kita memakai pedang Roh!

Jumat, 21 September 2012
PERLENGKAPAN ROHANI UNTUK HIDUP SUCI. (Efesus 6:10-18)
Paulus mengingatkan bahwa ada kuasa-kuasa yang tidak kelihatan yang berusaha merusak kesatuan umat dan menyelewengkan kesucian umat. Pemerintah, penguasa dan roh jahat di udara (ayat 12); Roh-roh jahat ini sangat berkuasa dan licik penuh tipi muslihat. Manusia tidak mampu melawan mereka.
Jadi apa yang harus diperbuat? Ada dua sikap ekstrim yang harus dihindari. [1]. Terlalu memberi perhatian berlebihan terhadap roh-roh jahat sehingga mengabaikan kuasa Kristus. [2]. Mengabaikan kehadiran roh-roh jahat dalam dunia. Manusia lemah dan tidak mungkin menghadapi roh-roh. Karenanya orang percaya harus bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah (ayat 10). Kuasa Allah telah diungkapkan melalui salib Kristus. Maut dan kuasa Iblis telah dikalahkan. Karenanya orang Kristen harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (ayat 13).
Ada 6 jenis perlengkapan: kebenaran, pembenaran, berita Injil damai sejahtera, iman, keselamatan, dan firman Allah. Kebenaran adalah kebenaran isi Alkitab atau hidup kristiani yang benar (ayat 14). Baju zirah pembenaran adalah pulihnya relasi dengan Allah melalui Yesus yang melindungi orang percaya dari semua tuduhan iblis (ayat 14). Kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera sangat dibenci iblis karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan manusia dari cengkeraman roh-roh jahat (ayat 15). Iman pada Allah berarti percaya pada janji Allah, akan melindungi kita dari serangan iblis berbentuk keraguan dan kebimbangan. Orang Kristen telah menerima keselamatan dari Allah dan sedang menanti sepenuhnya pada saat Yesus datang kedua kali; masa kini Allah menyelamatkannya dari semua serangan si jahat. Perlengkapan terakhir adalah firman Allah yang merupakan pedang Roh (ayat 17). Yesus melawan serangan iblis dengan firman Allah (Mat. 4:1-10). Kita tidak tahu kapan dan bagimana iblis menyerang. Itulah sebabnya kita harus siap sedia, dengan setiap hari menjadikan firman Allah santapan kita dan setiap hari kita wujudkan dalam hidup.
Renungkan: Kita adalah milik Tuhan; Tuhan sudah menjadikan semua hal yang perlu agar kita suci seperti Kristus
Sabtu, 22 September 2012
AWAL KEHIDUPAN KRISTEN (Efesus 6:10-24)

Akhir dari perjalanan seorang anak menyelesaikan pendidikannya di tingkat SD, merupakan awal baginya untuk menempuh jenjang pendidikan SLTP. Di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kesulitan yang dihadapinya pun akan lebih tinggi, begitu seterusnya. Demikian juga bagi seseorang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan atas hidupnya, pertobatan hanyalah awal dari kehidupannya bersama Kristus. Ia masih harus bertahan hingga mencapai garis akhir dalam menghadapi peperangan rohani.Pada bagian akhir surat Efesus ini Paulus secara tidak langsung mengatakan bahwa mereka baru ada pada awal kehidupan Kristen. Oleh karena itu, orang Kristen dianjurkan untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah (ayat 11,13). Mengapa? Oleh karena kita akan berjuang menghadapi musuh yang utama yaitu pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini dan roh-roh jahat di udara (ayat 12). Tujuannya adalah supaya orang Kristen dapat berdiri sampai akhir dalam peperangan rohani ini (ayat 13). Akan tetapi, kita harus ingat bahwa kita tidak berjuang sendiri. Seluruh komunitas Kristen akan berjuang bersama. Oleh karena itu selain mengenakan perlengkapan senjata Allah (ayat 14-18), kita harus berdoa dengan konsisten baik untuk diri sendiri maupun untuk mendukung yang lainnya (ayat 18-19). Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah. Berdoa menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah, dan kebergantungan ini memberikan kekuatan untuk kita memenangkan peperangan ini. Kapan peperangan rohani kita dimulai? Ketika kita percaya kepada Kristus. Kapan peperangan rohani ini berakhir? Ketika Tuhan Allah mengatakan “Hamba yang setiawan, mari masuklah” itulah akhir peperangan rohani kita.
Renungkan: Awal kehidupan Kristen Anda adalah peperangan melawan penguasa-penguasa kegelapan. Bersama dengan Kristus, menangkan peperangan rohani Anda dari hari ke hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar