1534 / WG / VI / 2012
Minggu, 03 Juni 2012
Tahun XLIII
Minggu, 03 Juni 2012
Tahun XLIII
REFLEKS KETAATAN
“Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” (I Samuel 15:22)
Guru Injil Donald Grey Barnhouse (1895—1960) menceritakan kisah berikut: Putra seorang missionaris di Zaire sedang bermain-main di halaman. Tiba-tiba suara ayahnya terdengar dari serambi rumah, "Philip, segera lakukan apa yang ayah katakan! Cepat tiarap!" Serta-merta anak itu melakukan apa yang diperintahkan ayahnya. "Sekarang, merangkaklah ke sini secepat mungkin!" Anak itu pun menaatinya. "Berdiri dan berlarilah ke sini!" Philip bereaksi tanpa bertanya dan langsung berlari ke pelukan ayahnya.
Ketika Philip menengok ke pohon dekat tempatnya bermain-main, ia melihat seekor ular besar yang sangat berbahaya rnelingkar di salah satu cabang pohon itu! Pada saat ayahnya pertama kali memberi perintah, Philip dapat saja menjadi bingung dan bertanya, "Mengapa ayah memerintah saya melakukan itu?" Atau bisa juga ia menjawab, "Tunggu sebentar, ayah!" Tapi. ketaatannya yang spontan dan tanpa bertanya-tanya telah menyelamatkan hidupnya!
Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan Saul yang gagal menunjukkan refleks ketaatannya dalam melaksanakan perintah Allah. Ia lebih memilih mencari-cari alasan untuk membantah daripada taat. Akibatnya, ia kehilangan kerajaannya!
Ketika Allah memerintahkan kita untuk berbuat sesuatu, ketaatan kita hendaklah seperti ketaatan Philip, bukan Saul. Dengan refleks ketaatan yang tepat, yang tanpa bertanya-tanya, kita menunjukkan ketulusan hati untuk taat sepenuhnya pada perintah-perintahNya dan membuktikan kasih kita kepada Allah. (PRV)
IMAN YANG BENAR TAAT TANPA RAGU ATAU MENUNDA-NUNDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar