Cover Warta Jemaat 06 Mei 2012

1530 / WG / V / 2012
Minggu, 06 Mei  2012
Tahun XLII

KASIH =ALLAH?
”Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia”. (1 Yohanes 4:16)

Ada banyak sebutan bagi Allah di muka bumi ini. Orang Yunani kuno menyebutNya Zeus. Orang Yahudi dengan sebutan Yehova. Sedangkan agama-agama zaman sekarang memiliki sebutannya masing-masing. Adakah sebuah sebutan yang universal bagi Allah agar seluruh umat manusia memiliki persepsi yang sama? Serta-merta kita akan mengatakan bahwa Allah adalah kasih.
Seorang pemuka agama mendapat pertanyaan: "Apakah Anda setuju jikalau seluruh umat manusia menyebut Tuhan itu kasih?" Dengan berseri-seri ia menjawab, "Betul sekali! Itulah yang sesuai dengan harapan seluruh umat manusia." Kemudian si penanya menulis, "Panggilah Allah dengan sebutan 'kasih' maka kita akan mampu menyatukan kebenaran semua agama di dunia." Apakah benar demikian? Ternyata tidak!
Yohanes berkata bahwa Tuhan adalah kasih (I Yohanes 4:16), tetapi ia juga menyitir ucapan Yesus bahwa Tuhan harus disembah dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:42). Kristus adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yohanes 14:6), dan dengan demikian menempatkanNya di atas seluruh pemuka agama.
Kasih bukanlah sebutan Tuhan. Kasih hanya menunjuk pada sifatNya. Pernyataan kasihNya begitu sempurna ketika Dia mengutus Anaknya untuk menebus dosa-dosa kita (Yohanes 3:16). Hanya dengan menerima pengorbanan Kristus kita akan mengetahui kasih
dan satu-satunya Allah yang benar, yang dapat menyatukan seluruh umat manusia. (DJD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar