Renungan Harian 08-13 Agustus 2011

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin, 08 Agustus 2011
TEGUH DI DALAM KEBENARAN (Galatia 1:6-10)

Jika kita tahu apa yang benar, apakah kita akan mendiamkan saja orang yang salah ataukah kita akan memberi tahu dia tentang yang benar? Paulus tahu apa yang benar dan dia tidak mau diam-diam saja ketika jemaat Galatia melakukan kesalahan.
Biasanya setelah menuliskan salam pembuka, dalam setiap surat yang dia tulis kepada jemaat, Paulus akan menuliskan ucapan syukur. Namun dalam surat kepada jemaat Galatia ini, Paulus tidak menuliskan ucapan syukur. Tulisan Paulus langsung tertuju ke pokok permasalahan yang memang ingin dia sampaikan. Ini seolah menandakan betapa serius masalah jemaat Galatia dalam pandangan Paulus.
Paulus heran karena jemaat Galatia begitu cepat mengikuti injil lain dan berbalik dari Bapa, yang telah memanggil mereka melalui Kristus (6). Padahal belum lama mereka menerima pengajaran yang benar, tetapi mereka begitu mudah menyimpang ke ajaran yang sesat. Dengan demikian mereka telah tidak setia terhadap Tuhan dan firman-Nya. Ini bisa terjadi karena mereka tidak peka terhadap orang-orang yang berusaha menyesatkan mereka dari Injil Kristus (7).
Ini memperlihatkan betapa rentannya orang-orang yang baru beriman kepada Kristus. Maka bila di dalam jemaat ada orang-orang yang baru percaya, hendaknya dengan lemah lembut kita berusaha menolong mereka untuk bertumbuh dalam iman dan kebenaran. Jangan sampai kita hanya mengadakan program penginjilan atau Kebaktian Kebangunan Rohani, tetapi setelah itu tidak bertanggung jawab atas para petobat baru. Ingatlah bahwa Iblis tidak tinggal diam dan akan selalu berusaha melemahkan mereka. Sebab itu tak heran jika Paulus menyebut para penyesat itu sebagai orang-orang yang terkutuk (8-9). Karena itu kita harus meniru teladan Paulus, yang menulis surat kepada jemaat Galatia untuk menegur mereka karena menyimpang dari kebenaran. Lalu apa yang harus kita perbuat? Cobalah bentuk kelompok-kelompok BGA (Baca Gali Alkitab), agar setiap orang Kristen belajar Alkitab dan membangun diri di dalam kebenaran serta teguh berdiri di dalamnya.

Selasa, 09 Agustus 2011
INJIL YANG SEJATI (Galatia 1:1-10)

Zaman sekarang banyak barang berkualitas yang dipalsukan. Barang-barang imitasi ini tampaknya sama dengan yang asli, tetapi jelas kualitasnya sangat berbeda dan murahan. Kalau kantong pas-pasan, namun hendak tampil gaya boleh-boleh saja memakai yang tiruan karena semua itu benda-benda lahiriah. Namun, kalau kebenaran yang dipalsukan, akibatnya bisa fatal.
Dalam pembukaan surat ini, Paulus menegaskan sendi-sendi Injil yang sejati. Pertama, kematian dan kebangkitan Yesus (ayat 1). Kedua, sebab dan tujuan kematian Yesus (ayat 3-4). Sebab: "karena dosa-dosa kita." Tujuan: "untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini." Ketiga, kematian Yesus dan tujuannya berakar dalam kehendak Allah. Demi Injil yang sejati itulah Paulus ditetapkan sebagai rasul oleh Allah dan Putra-Nya, baik untuk memberitakannya kepada bangsa-bangsa nonyahudi, maupun untuk mempertahankan kemurniannya. Itu sebabnya ia bereaksi keras terhadap pemalsuan Injil, yang disebutnya "injil lain, yang sebenarnya bukan Injil" (ayat 6-7). Rupanya ada orang yang bermaksud mengacaukan jemaat di Galatia. Untuk menjadi Kristen, kata mereka, tidak cukup hanya menerima Injil dan percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi harus juga melaksanakan tuntutan-tuntutan Taurat seperti halnya orang Yahudi. Bagi Paulus, memalsukan Injil seperti itu adalah penyesatan yang akan membinasakan iman sejati. Maka dengan keras Paulus menyatakan penyesat-penyesat itu sebagai "terkutuk" (ayat 8,9).
Seperti orang memakai perhiasan imitasi untuk bergaya, demikian orang tertarik untuk menerima injil palsu supaya bisa bergaya saleh, suci, dan lebih rohani daripada orang lain. Tujuannya jelas supaya diterima oleh manusia dan bukan oleh Allah (ayat 10). Orang yang mengandalkan injil palsu akan binasa olehnya. Jadi, jangan biarkan diri disesatkan olehnya.
Renungkan: Injil sejati membawa pembebasan sempurna. Injil palsu membelenggu orang semakin kuat dalam kedagingan sampai ia binasa!
Rabu, 10 Agustus 2011
INJIL LAIN (Galatia 1:6-12)

Apa tantangan terbesar bagi kita sebagai orang kristiani di abad 21? Apakah amoralitas yang merajalela? Apakah masalah sosial yang memecah belah? Apakah meningkatnya sikap melawan Allah? Hal-hal tersebut tentu saja berbahaya. Namun, dengan berani saya katakan bahwa ancaman terbesar terhadap kita adalah kepercayaan, yaitu kepercayaan yang menjauhkan kita dari Injil.
Beberapa kepercayaan menentang Kristus secara terbuka, namun kepercayaan yang lain melakukannya secara halus. Mereka menggunakan bahasa yang sudah dikenal orang kristiani, menjadikannya terdengar tidak asing lagi. Lalu mereka menambahkan jalan pikiran yang sesat ke dalamnya.
Jika kelompok-kelompok tersebut terdengar begitu kristiani, bagaimana kita bisa tahu jika mereka mengajarkan injil lain? (Galatia 1:6). Di bawah ini adalah beberapa pengajaran sesat yang perlu diwaspadai.
  1. Keselamatan melalui hal lain selain iman kepada karya yang sudah diselesaikan Yesus di atas kayu salib (Rasul 4:12)
  2. Tidak mau menganggap Yesus sebagai Allah kekal dalam rupa manusia, satu-satunya Juruselamat (Yohanes 1)
  3. Lebih memerhatikan kata-kata manusia daripada firman Allah (1Korintus 2:12,13)
  4. Pemimpin yang tak membimbing seperti Kristus melalui petunjuk alkitabiah yang benar (1Timotius 4:6; Yudas 4)
Ada orang-orang yang ingin memimpin Anda kepada injil lain. Pelajarilah firman Allah, sehingga Anda tidak akan tertipu JDB
Kamis, 11 Agustus 2011
KASIH KARUNIA INTI INJIL (Roma 4:13-18)

Apa yang membedakan kekristenan dengan semua religi lain di dunia? Beberapa tahun yang lalu pertanyaan itu dibahas dalam sebuah konferensi. Sebagian peserta berpendapat bahwa kekristenan unik karena mengajarkan bahwa Allah menjadi Manusia. Namun seseorang menolak pendapat tersebut dan berkata bahwa religi lain juga mengajarkan doktrin serupa. Bagaimana mengenai kebangkitan? Sama saja, religi lain pun percaya bahwa orang mati dibangkitkan kembali. Diskusi pun semakin panas.
C.S. Lewis, seorang pembela kekristenan yang gigih, datang terlambat, duduk dan bertanya, "Apa yang sedang diributkan?" Ketika ia mengetahui bahwa mereka sedang berdebat mengenai keunikan kekristenan, dengan segera ia menyatakan, "Oh, sangat mudah. Jawabannya adalah kasih karunia."
Benar sekali pendapatnya! Inti utama dari Injil adalah kebenaran yang menakjubkan bahwa Allah menerima kita tanpa syarat pada saat kita menaruh iman percaya kepada pengurbanan penebusan Anak-Nya yang menjelma menjadi Manusia. Walaupun kita berdosa dan tidak berdaya, Allah di dalam kasih karunia mengampuni kita secara total. Kita diselamatkan oleh kasih karunia-Nya yang tak terbatas, bukan oleh karakter yang bermoral, perbuatan baik, ketaatan terhadap perintah, ataupun karena ibadah di gereja. Saat kita tidak melakukan apapun kecuali menerima pengampunan Allah sepenuhnya, kita memperoleh jaminan hidup yang kekal (Titus 3:4-7).
Sungguh suatu kabar baik! Betapa luar biasanya Injil! Betapa menakjubkannya Juruselamat kita!
KASIH KARUNIA ADALAH SEGALA SESUATU YANG DIBERIKAN SECARA CUMA-CUMA
KEPADA MEREKA YANG TIDAK LAYAK MENERIMA APAPUN


Jumat, 12 Agustus 2011
SATU DI ANTARA SEJUTA (Ayub 29:1-17)

Pada tahun 1984, berbagai surat kabar menceritakan sebuah tragedi yang menimpa seorang anak di Mexico City. Seorang anak lelaki berusia 4 tahun kehilangan kedua orangtuanya dan mengalami luka bakar yang serius dalam suatu ledakan gas yang menewaskan 500 orang. Berjuta-juta orang membaca kisah tersebut, tetapi segera melupakannya. Namun ada seorang wanita di New York yang sangat tergerak hatinya dan tidak dapat melupakan anak kecil tersebut.
Keprihatinan wanita tersebut mendorongnya untuk mencari anak tersebut, kemudian membiayai 2 tahun perawatan medis untuk si anak, membelikan hadiah-hadiah, mengunjungi, dan akhirnya mengadopsinya. Anak itu mendapatkan seseorang yang sangat mengasihi, memperhatikan, dan memberi diri untuknya. Saya berani mengatakan bahwa wanita itu adalah satu di antara sejuta manusia yang mau berbuat demikian.
Cerita di atas mengingatkan kita akan Ayub. Kita biasa melihat Ayub sebagai seorang manusia benar yang menderita. Namun ada banyak hal lain mengenai Ayub sehingga Tuhan berkata, "Tiada seorang pun di bumi seperti dia." Dalam kitab Ayub pasal 29-31, kita memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang Ayub. Ia membuktikan kasihnya kepada Allah dengan menjangkau orang-orang lain. Ia merupakan "satu dari sejuta manusia" bagi kaum yatim piatu, para janda, dan orang-orang lain yang tertindas (29:12-17, 31:16-22).
Bapa, berilah kami hati yang mau menjangkau orang lain. Biarlah kami menjadi orang-orang yang membagikan belas kasihan dan kasih sayang-Mu bagi orang-orang yang membutuhkan. (MRDII)
KASIH SEJATI AKAN MENOLONG MEREKA YANG TAK DAPAT MEMBERIKAN APA PUN SEBAGAI BALASAN

Sabtu, 13 Agustus 2011
INJIL YANG MAHAL (Filipi 1:19-30)

Pada sebuah perjalanan untuk mengajar ke sebuah institut Alkitab di luar negeri, saya dan rekan merasa sedih saat mendengar tentang undang-undang di parlemen yang berusaha "mengilegalkan" gereja injili. Kami membagikan ketakutan kami kepada para mahasiswa di sana, yaitu bahwa sekalipun kami telah datang untuk melatih sebuah generasi pendeta, kami mungkin sebaliknya akan menyaksikan sebuah gelombang penganiayaan yang baru. Kami kemudian bersatu di dalam doa dan penyembahan kepada Allah mengenai hal itu.
Setelah selesai berdoa bersama, salah seorang mahasiswa di situ berkata kepada saya, "Terima kasih atas perhatian Anda bagi kami, namun Anda tidak perlu khawatir. Kami telah belajar bahwa kami tidak cukup hanya memberitakan Injil atau hidup bagi Injil, tetapi kami pun perlu menderita bagi Injil." Ia mengatakan hal itu secara terus terang tanpa bermaksud merendahkan saya. Hidup bagi Kristus kerap kali memang menuntut harga.
Paulus menulis kata-kata berikut dari dalam penjara, "Kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia" (Filipi 1:29). Hal itu dialami setiap hari oleh orang-orang percaya di seluruh dunia, yang mengalami kesukaran dan penganiayaan hanya karena hidup terbuka bagi nama Yesus.
Marilah kita berdoa agar berkat dan pemeliharaan Allah menyertai saudara-saudara kita di dalam Kristus, yang membayar harga yang mahal karena telah menerima keselamatan yang cuma-cuma. (WEC)
MEREKA YANG HIDUP BAGI ALLAH AKAN MENGHADAPI KESULITAN DI DALAM DUNIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar