Mimbar Gereja u/Warta 14 Agustus 2011

GIA Sby (Koblen Tengah)
Minggu, 07 Agustus 2011
Oleh:  Pdt. Timotius Hogiono


HANYA SATU INJIL
(Galatia 1:6-10)

Hanya satu Injil yang kita percayai yaitu Injil Yesus Kristus Di dalam zaman sekarang ini, sulit kita mendengar berita yang baik. Berita yang kita dengar adalah berita yang mengerikan dan menakutkan. Tetapi ada satu berita yang baik yaitu bahwa Yesus Kristus membebaskan kita dari dosa. Melalui Injil itulah keselamatan diberitakan. Dan melalui Injil inilah Paulus mengalami perubahan dalam hidupnya.
Pada zaman Paulus hidup timbul ajaran sesat yang mengajarkan bahwa tidak perlu kasih karunia Allah. Timbul Injil lain yang disampaikan oleh guru palsu yaitu Injil palsu.
Ketika hal itu terjadi Paulus memikirkan bagaimana cara medekati jemaat untuk mengerti Injil yang benar. Paulus terus menekankan bahwa hanya Injil Yesus Kristus yang harus dipercayai. Apa yang harus Rasul Paulus lakukan?

1. Rasul Paulus merasa cemas dalam hatinya (ayat 6) Di tengah-tengah serangan Nabi / Guru palsu maka Rasul Paulus merasa heran kepada jemaat Tuhan di Galatia yang mudah berbalik kepada Injil yang lain. “Kamu lekas berbalik” artinya bahwa jemaat Tuhan meninggalkan kasih karunia Allah yang sudah menyelamatkan. Ajaran Yudaisme menekankan bukan kepada kasih karunia Allah. Tetapi kepada perbuatan baik manusia. Tanpa kasih karunia Allah manusia tidak mungkin diselamatkan. (Efesus 2:8-10) Rasul Paulus jelas menekankan karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan bukan usaha atau pekerjaan manusia. (Galatia 1:7) guru-guru palsu hanya berupaya untuk memutar balikkan ajaran Paulus dengan tujuan mengacaukan iman jemaat Tuhan. Ini suatu hal yang membuat kacau jemaat Tuhan.
  • Kacau disini digambarkan seperti ketika murid Tuhan merasa ketakutan ketika ada badai. Tidak tahu apa yang diperbuat waktu itu.
  • Kacau disini digambarkan seperti Raja Herodes yang merasa disaingi ketika ada seorang Raja yang baru lahir oleh sebab itu diperintahkan untuk membunuh bayi yang lahir di Bethlehem.
2. Rasul Paulus berusaha menyingkapkan kebobrokan dan kejahatan ajaran palsu manusia.Ciri-ciri guru Palsu:
  • Mereka mengajarkan Injil palsu yaitu bahwa manusia dibelokkan imannya bukan kepada Injil Yesus. Contoh Saksi Yehova. Banyak ajaran-ajaran palsu untuk menyelewengkan atau membelokkan iman kita. Ada orang yang memberitakan Injil lain maka terkutuklah ia (ayat 9).
  • Perbuatan mereka di dorong oleh mativasi yang keliru. (Galatia 4:17) Mereka berusaha melencengkan iman. (Galatia 6:12-15) Mereka mengharapkan jemaat untuk menyenangkan hati manusia.
Rasul Paulus mengajarkan iman & kasih karunia kepada Allah yang menyelamatkan kita. Bukan karena hukum Taurat tetapi kepada Injil Yesus Kristus. Biarlah kita tetap mempercayakan diri pada Injil Yesus Kristus dan bukan kepada Injil yang lain. 

Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar