Minggu, 21 Agustus 2011
Tahun XLII
KEBEBASAN YANG SEMPURNA
"dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu". (Yohanes 8:32)
"dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu". (Yohanes 8:32)
Dalam teks ini kita seakan-akan dibawa kepada sikap Tuhan Yesus yang kurang mempercayai banyak orang yang percaya kepadaNya (ayat 30). Namun setelah kita bandlngkan dengan ayat 33 dan 34 nyatalah bahwa bukan itu tanggapan Yesus terhadap sikap percaya orang Yahudi kepadaNya.
Orang Yahudi percaya kepada Yesus sejauh Yesus adalah pengajar agama yang dapat mengadakan tanda mujizat (ps 6) dan perkataan-perkataanNya lain daripada orang-orang Farisi. Orang Yahudi tertarik pada Yesus karena pesona tersebut dengan harapan mereka akan memperoleh kebebasan dari kesulitan hidupnya pada masa itu.
Yesus memandang sikap demikian bukanlah percaya yang diinginkan olehNya. Bagi Yesus percaya kepadaNya adalah mempercayai juga FirmanNya. Orang percaya Yesus bukan terpesona akan baiknya perbuatan dan pengajaran Yesus, melainkan percaya kepada Yesus oleh sebab hatinya dimerdekakan oleh kuasa FirmanNya. Orang harus sadar bahwa apa yang dikatakan Yesus tentang dirinya orang berdosa benar adanya. Mereka juga harus mengerti bahwa manusia tidak bisa membanggakan dirinya baik karena hidup beragama atau keturunan orang baik jika diperhadapkan dengan kesucian dan kasih Tuhan.
Jika manusia percaya bahwa hanya Yesuslah juru selamat dan Tuhan serta perkataanNya adalah Firman yang patut ditaati tiap hari maka kebenaran yang demikian akan menuntunnya menuju kebenaran. Kebenaran yang Tuhan nyatakan kepadanya melalui FirmanNya tiap hari, inilah yang akan memberi makna hidup dalam kemerdekaan yang sebenarnya.
Jadi dengan percaya Yesus dan hidup setiap hari di dalam firmanNya, kita akan memperoleh kemerdekaan, dan kemerdekaan akan mengallrkan kebebasan demi kebebasan. kebebasan yang bagaimana? Orang Yahudi mengerti kebebasan darl penderitaan jajahan Romawi, jadi hanya yang lahiriah. Kebebasan yang sebatas manusia lahiriah tldak menghasilkan apa-apa, dosa akan tetap membelenggunya. Sedang kebebasan yang Yesus maksud adalah hal rohaniah. Sebab percaya Yesus berarti mengubah status hidup manusia. la akan bebas, baik dari dosa maupun statusnya menjadi anak Allah. Dari status budak dosa yang tidak memiliki keistimewaan apa-apa menjadi anak yang dapat tinggal dalam keberkatan, kuasa, kemuliaan, sukacita dan damai sejahtera.
Jika saudara orang kristen, kebebasan mana yang saudara miliki saat ini? (YS).
DIMERDEKAKAN KRISTUS UNTUK MEMPEROLEH KEBEBASAN SEJATI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar