Mimbar Gereja u/warta 10 Juli 2011

GIA Sby (Darmo Harapan sore)
Minggu, 03 Juli 2011
Oleh:  Pdt. Timotius Hogiono

BERDOA DAN BERGANTUNG PADA TUHAN
(Mazmur 20:1-10)

Firman Tuhan dalam Mazmur ini di tulis oleh Daud. Mazmur ini digolongkan sebagai Mazmur Raja karena terdiri dari suatu tata ibadah/liturgi dimana umat Tuhan bersama-sama mengadakan upacara pemberkatan / penahbisan raja yang hendak pergi berperang. Mazmur ini juga dibacakan saat raja dilantik. Jadi mazmur ini bukan hanya berisi tentang tata ibadah / liturgi bagi seorang raja yang hendak pergi berperang atau raja yang di tahbiskan tetapi mazmur ini juga merupakan doa umat Tuhan kepada Allah agar raja diberikan hikmat, kekuatan dalam melakukan segala tugas dan kewajibannya dengan baik dan benar dihadapan  Tuhan. Dalam Perjanjian Baru hal yang sama Rasul Paulus juga mengingatkan dan menegaskan agar umat Tuhan mendoakan pemerintah. Dalam Firman Tuhan yang baru kita baca (ay 2-6) merupakan doa dan ucapan-ucapan umat Tuhan kepada Allah supaya raja dilimpahkan kemurahan sehingga umat dapat merasakan kesejahteraan. Dalam ayat 2-6 ini juga merupakan ucapan rasa nasionalisme mereka kepada bangsanya. Daud lebih lanjut berbicara dalam ayat 3 mengatakan ”Kiranya dikirimkannya bantuan kepadamu dari tempat kudus dan disokongnya engkau dari Sion” ini menujukkan bahwa pertolongan Tuhan itu dinyatakan kepada umatNya secara terus-menerus itu sebabnya orang percaya harus bersyukur dan memberi korban persembahan kerena Ia telah berbuat baik. Itulah yang dikatakan dalam ayat 4 yang mengatakan ” Kiranya dingatnya segala korban persembahanmu, dan disukaiNya korban bakaranmu. bahkan Ia telah memberi sesuai dengan kehendakNya (ayat 5). Hal yang paling indah dalam hidup ini adalah ketika kita hidup taat pada kehendakNya.
Dalam ayat 5-6 ini Daud sesungguhnya mengajarkan kepada kita tentang doa dan penundukan diri pada kehendak Tuhan seperti yang dilakukan oleh seseorang yang mengalami penyakit kusta dalam Matius 8:2. Doa penyerahan diri sekaligus kebergantungan kepada Allah dimana bukan lagi apa yang kita inginkan tetapi apa yang Ia inginkan dalam hidup kita. Melalui ayat 7-8 memberitahukan kepada kita bahwa Ia memberi pertolongan tepat waktuNya kepada orang-orang percaya maka dari itu kita harus bermegah dalam Dia. Bermegah dalam Tuhan itu berarti mensyukuri segala sesuatu yang telah Ia berikan kepada kita dan hal ini kita lakukan terus menerus dalam kehidupan ini. Dalam ayat 9-10 kembali kita diingatkan agar kita mendoakan pemerintah, supaya mereka menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dan benar dihadapanNya. Yang perlu kita renungkan dalam hidup ini adalah sudahkah anda dan saya hidup di dalam Dia? Tentu orang yang hidup di dalam Dia maka salah satu yang penting dilakukan adalah berdoa. Berdoa bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga mendoakan para pejabat / pemerintah yang ada. Dan doanya bukan memaksakan Tuhan tetapi penundukan diri pada kehendak Tuhan.
Mari kita memiliki kehidupan doa yang benar dan menggantungkan hidup kita hanya kepada Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita sekalian. Amin  

Diringkas oleh: Pdm. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar