GIA Sby (Darmo Harapan pagi)
Minggu, 27 Februari 2011
Oleh: Pnt. Ir. Lindra Hariyanto
Minggu, 27 Februari 2011
Oleh: Pnt. Ir. Lindra Hariyanto
HAL KEKUATIRAN
(Matius 6:25-34)
(Matius 6:25-34)
Hal kekuatiran adalah topik yang sering dibicarakan sehingga kekuatiran ini sangat menghantui kita. Kekuatiran yang terjadi membuat hidup kita menjadi tidak enak. Sejak kecil tentunya kita sering mendengar jangan kamu kuatir. Namun kenyataannya kekuatiran ini tak pernah reda dalam kehidupan kita. Sehingga banyak psikolog dan juga pelajaran-pelajaran mengenai self help dan self improvement untuk mengatasi kekuatiran. Tetapi mereka memberikan jawaban yang gamblang, tidak bisa tepat. Di dalam ayat 25 disana dikatakan; “karena itu...” kata “karena itu” kita cepat lari pada ayat sebelumnya, jika ayat sebelumnya masih belum cukup mengerti, kita cepat lari ke dalam perikopnya. Sehingga kita dapat menemukan mengapa kita menjadi kuatir?, apa sebenarnya yang menjadi pokok masalahnya. Minggu lalu kita sudah belajar 3 poin yakni:
- Harta di Surga dan harta di Bumi. Harta dibumi ada ngengat dan karat yang merusak, ada pencuri yang mendobrak dan mencuri. Ngengat dan karat bersifat menghanguskan, merusak. Sesungguhnya dalam dunia ini tidak ada sesuatu yang kekal, tidak ada yang aman. Ini menjadi suatu ingatan. Jika kita mengumpulkan harta di dunia ini, suatu hari nanti pasti tidak ada nilainya.
- Mata yang jahat dan mata yang baik. Kalau mata kita jahat maka semua yang kita lihat adalah hal-hal yang di dunia ini. Dan tidak memperhatikan hal- hal yang diatas. Mata dan hati kita tertuju kepada hal-hal yang menurut kita penting dan berharga. Harta dalam hal ini adalah hal-hal yang menurut kita paling berharga. Seorang petinju yang berharga baginya adalah tangannya, pemain sepak bola yang paling berharga adalah kakinya. Terang Firman Tuhan menjadi gelap karena mata dan hati kita tertuju pada hal-hal yang ada dalam dunia ini.
- Engkau tidak bisa mengabdi kepada 2 tuan. Apa artinya kita melayani, berbakti? Apa yang menjadi tujuan kita? Apakah karena kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan? Ataukah hanya untuk memperoleh berkat dari Tuhan? Mungkin kita ingin pekerjaan lancar, penyakit sembuh, sehingga kita lebih takut kepada uang dari pada kepada Tuhan.
Pada ayat 25 dikatakan” jangan kamu kuatir akan hidup, makan, minum, tubuh pakaian” mengapa kita tidak perlu kuatir? Sesudah kita menyadari bahwa harta kita adalah harta disurga, mataku tertuju pada hal-hal yang Tuhan inginkan, pelayananku sepenuhnya untuk Tuhan. Maka sudah jelas kita tidak perlu kuatir Tuhan Yesus memberikan 4 alasan:
- Bukankah hidup lebih penting dari makan, minum dan pakaian? Ini berbicara tentang nilai. Hal-hal yang terpenting yang kita butuhkan dalam hidup ini sudah kita peroleh, yakni hal-hal yang kekal jika kita sudah memperoleh hal-hal yang kekal, mengapa kita perlu takut akan hal-hal yang sepele ketika tuhan memberikan kita hidup pasti ada jalan yang dapat kita tempuh.
- Perhatikan burung-burung diudara yang tidak menanam, menabur, dan menuai, namun Bapa memelihara. Suatu ciptaan yang lebih rendah dari manusia, Tuhan pelihara. Apalagi kita sebagai umat tebusanNya begitu penting dimata Tuhan. Pasti Tuhan memperhatikan. Bagaimana Tuhan memelihara burung-burung tersebut? Tuhan memakai paruh dimana melalui paruhnya ia makan, membuat sarang, burung juga mempunyai sayap sehingga dia dapat terbang ke tempat lain jika musim berganti, burung juga hidup dari instingnya. Terlebih kita manusia, Tuhan memberikan banyak karunia dimana setiap manusia diberikan karunia-karunia yang berbeda. Selama kita hidup pasti ada pemeliharaan Tuhan.
- Kekuatiran kita tidak dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidup. Kekuatiran merupakan bayangan kita yang sebetulnya tidak mungkin terjadi, sehingga mengapa kita harus kuatir yang sebenarnya kita tidak perlu kuatir.
- Bunga bakung dipadang Tuhan berikan keindahan. Bunga bakung seketika indah sekali namun segera akan lenyap. Ini menunjukkan kecepatan dari pada waktu, hal-hal yang sementara Tuhan memperhatikan. Jikalau Tuhan memperhatikan hal-hal yang sementara apalagi kita umat tebusan kita akan dipelihara oleh Tuhan. Jika kita hanya mencari berkat-berkat Tuhan hal-hal yang duniawi dalam hidup ini sesunguhnya kita ini orang kafir (32).
Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar