Mimbar Gereja u/Warta 20 Februari 2011

GIA Sby (Darmo Harapan sore)
Minggu, 13 Februari 2011
Oleh:  Pdt. Menahem L. Soetedja

HAL BERDOA DAN MENJALANI HIDUP
(Matius  6:9-15)

Dalam Firman Tuhan yang baru kita baca saat ini maka sangat jelas bahwa Rasul Paulus sedang menegur jemaat Tuhan yang ada di Korintus. Mengapa demikian? Karena umat Dalam Firman Tuhan yang baru kita baca, Tuhan Yesus mengajarkan tentang doa yang sesungguhnya. Doa yang diajarkanNya itu harus tercermin ketika umatNya berdoa kepada Allah. Kalau kita perhatikan kata karena itu ini menujukkan bahwa ada doa-doa yang hanya mencari citra diri sendiri atau memamerkan kehebatan dirinya dalam berkata-kata waktu berdoa. Ini adalah yang dilakukan oleh orang-orang munafik (Mat 6:5). Oleh karena itu melalui Firman Tuhan yang kita renungkan saat ini, orang-orang percaya diajarkan bagaimana doa yang sesungguhnya.
Doa yang sesungguhnya yaitu doa yang berpusat kepada Allah. Ini berarti dalam doa umatNya diawali dengan  pengagungan kepada Allah. Bukan berarti Allah kurang Agung, Kudus tetapi memang Dialah satu-satunya yang layak menerima pujian dari kita sebagai umat tebusanNya. Hal inilah yang perlu kita sadari saat kita berdoa yaitu sadar siapakah kita. Kita adalah hanya ciptaan yang telah memberontak kepada Allah sekaligus yang telah menerima kasih karunia dari Allah. Dan yang berikutnya sadar kepada siapakah kita berdoa? Berdoa kepada Allah Bapa yang penuh dengan kuasa dan kemurahan. Dalam doa kita sadar siapakah yang menjadi pemimpin sehingga dalam hidup kita mengakui bahwa Dialah yang mengambil keputusan yang mutlak karena Dia raja yang mengetahui yang terbaik bagi umatNya. Hal inilah yang telah Tuhan Yesus  lakukan saat berdoa di taman Getsemani.
Dalam doa orang percaya bukan hanya pengangungan terhadap Allah tetapi Tuhan juga menhendaki dalam doa kita agar menyatakan tentang kebutuhan kita. Walaupun sesungguhnya Dia telah mengetahuiNya. Ia rindu agar kita menyatakan kebutuhan kita saat berdoa dengan keyakinan bahwa Dia yang mengetahui dengan pasti kebutuhan anak-anakNya. Jadi dengan percaya bahwa Ia selalu menyatakan belaskasihanNya sekaligus yang terbaik bagi umatNya sesuai dengan kehendakNya dalam kemahatahuanNya. Kebutuhan manusia itu bukan hanya kebutuhan sehari-hari tetapi kebutuhan manusia akan pengampunan. Pengampunan adalah hal yang yang dibutuhkan oleh manusia baik pengampunan dari manusia itu sendiri maupun dari Allah. Ini menujukkan bahwa  manusia pada dasarnya sangat rapuh, lemah sehingga butuh pengampunan dari Allah. Itu sebabnya dalam Firman Tuhan ini kata ampuni dan mengampuni adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Ini berarti ketika kita datang kepada Allah maka Ia dengan kasih setiaNya untuk mengampuni kita. Maka hal yang sama juga ketika umatNya telah yakin pengampunan dari Tuhan maka dengan rendah hati juga kita akan memberikan pengampunan bagi orang-orang yang telah bersalah kepada kita.
Doa umatNya menujukkan bahwa kita senantiasa membutuhkan Dia dalam hidup ini. Biarlah semuanya terjadi atas kehendakNya bagi kita sebagai umatNya, sekaligus hormat bagi Dia untuk selama-lamanya. Sudahkah  kita berdoa  dan menjalani hidup ini dengan berpusatkan kepada Tuhan? Jika tidak berdoa dan jalanilah hidup ini dengan berpusatkan pada Tuhan. Amin.

Diringkas oleh: Pdm. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar