GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 18 April 2010
Oleh: Pnt. Ir. Lindra Hariyanto
PEKERJAAN ALLAH MAU DINYATAKAN
(Yohanes 9:1-12;35-41)
Ketika kita mendengar Firman Tuhan ini pasti kita sudah mendengar waktu kita masih disekolah minggu, sehingga kisah ini banyak intepretasinya dimana sering kita mendengar bahwa orang buta dicelikkan sehingga ia bersukacita. Kita mau belajar pekerjaan Allah mau dinyatakan melalui penderitaan. Di dalam Ayat 2 siapakah orang buta ini dan penderitaan apa yang ia alami?
- Ia buta sejak lahir, Ia tidak tahu seperti apa orang tuanya.
- Pengemis yang mengharapkan bantuan dan belas kasihan orang lain serta memiliki taraf ekonomi yang sangat rendah.
- Konteks masyarakat pada saat itu, setiap orang yang menderita itu disebabkan karena berdosa serta menerima kutuk dari Tuhan.
Kalau seseorang menderita menurut konteks saat itu karena ia berdosa itulah yang ditanyakan oleh murid-muridNya. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bukan dia dan bukan juga orang tuanya tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia. Tuhan Yesus memiliki pendapat yang lain justru di dalam penderitaan ada yang Allah lakukan melalui orang buta ini. Setelah orang ini disembuhkan oleh Tuhan Yesus, maka ada beberapa hal yang kita lihat dari kehidupannya.
Ia mendengar bahwa Yesus menyembuhkannya (dalam ayat 11) namun tidak berhenti dari mendengar bahwa Yesus adalah penyembuh tetapi ia mulai bertumbuh dalam pengenalan kepada Tuhan, (dalam ayat 17) ia berkata bahwa Yesus seorang nabi. Tetapi lebih dalam lagi pengenalannya akan Tuhan yaitu dalam ayat 33-36 ia berkata bahwa Yesus adalah Mesias dan Tuhan. Pengenalannya akan Tuhan dibuktikan dengan penyerahan dirinya kepada Tuhan (ayat 38). Setelah orang buta ini melihat dan percaya kepada Kristus apakah penderitaannya berakhir? Tentu tidak! karena masih ada tantangan bahkan penderitaan yang akan dialaminya, salah satu diantaranya yaitu ia harus mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dsb. Disamping itu juga ia terus percaya bahwa Allah terus berkarya didalam pergumulan yang dihadapinya bahkan yang dialaminya.
Dalam penderitaan yang umatNya alami tentu Ia hendak menyatakan pekerjaan serta kuasaNya. Oleh sebab itu sebagai umatNya dalam kondisi apapun hendaknya kita setia, taat, sekaligus memuliakan Dia.
Diringkas oleh: Ibu. Juni K. Telaumbanua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar