Cover Warta Jemaat 14 Maret 2010

1415 / WG / III / 2010
Minggu, 14 Maret 2010
Tahun XL

PAK LEBAI
“Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya”.
(Yakobus 1:2-8)

Ada satu cerita melayu klasik yang mengisahkan tentang Pak Lebai yang sedang bimbang. Pak Lebai mendapatkan dua undangan kenduri di dua dusun yang berbeda, yang satu di hulu sungai dan yang lain di hilir sungai. Yang di hilir sungai memotong dua ekor lembu untuk pesta itu, sedang yang di hulu sungai hanya memotong seekor. Karena waktunya bersamaan, Pak Lebai bingung memilih tempat yang hendak dituju. Setiap ia mengarahkan sampannya ke arah hulu, ia segera berpikir bahwa ia hanya akan dapat satu tanduk, meskipun masakannya enak. Lantas ia memutar sampannya ke arah hilir.
Mendekati tempat pesta pikirannya berubah lagi. Ia lantas berpikir, untuk apa dapat dua tanduk kalau makannya tidak nikmat? Dan ia pun segera memutar sampannya menuju ke arah hulu lagi. Mendekati tempat pesta ia lantas berpikir lagi, untuk apa makan nikmat kalau perutnya masih lapar. Lantas ia segera memacu sampannya ke arah hilir. Tapi sesampainya di sana, pestanya sudah usai dan dia tidak mendapatkan apa-apa. Menyadari hal itu, ia segera memutar sampan ke arah hulu dan memacunya secepat mungkin. Lagi-lagi sesampainya di sana, pesta pun sudah selesai. Akhirnya tidak satu tanduk pun yang diperolehnya akibat kebimbangan hatinya.
Tuhan rupanya telah menetapkan satu prinsip kehidupan bahwa orang yang mendua hati atau bimbang tidak akan mendapatkan apapun. Mengapa? karena kebimbangan mengindikasikan adanya upaya untuk memuaskan keinginannya sendiri dan adanya keinginan untuk melawan kehendak Allah yang pada dasarnya telah diketahui tidak mungkin untuk dilawan.
Seberapa besar keyakinan kita akan kebaikan kehendak Allah dalam kehidupan kita? Seberapa besar keyakinan kita akan kemampuan Allah menolong kita? Jangan sampai kita menunda pertolongan Allah dalam hidup kita karena kebimbangan kita. (W)
ORANG YANG BIMBANG
TIDAK AKAN PERNAH MELIHAT KARYA ALLAH YANG INDAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar